[END] Noble Son-in-law

Bab 14

Li Zhi menggendong putri kedua dan pergi.

Shen Qingqing diam-diam menggosok benda itu di telapak tangan kanannya. Benda itu tipis dan dingin, seperti... sehelai daun.

Saat Shen Jiarong dan Shen Jiayi sedang mendiskusikan Li Zhi dan putri kedua, Shen Qingqing berpura-pura mengagumi bunga teratai di kolam, lalu memunggungi kedua gadis itu dan membuka tinjunya sebentar melihat bahwa itu benar-benar daun mawar.

Namun ada tulisan pada daun mawar ini yang sepertinya telah tergores dengan benda tajam seperti jarum halus.

Shen Qingqing mengangkat pedangnya.

Terdapat kalimat di atas dan di bawah urat utama daun, yaitu: Seandainya aku tahu kamu ada di sini, aku pasti membawa bunga peony.

Shen QingQing:......

Sepatu sulamannya disulam dengan bunga peony, jadi bunga peony mengacu pada sepatu sulamannya, tapi ini adalah rumah saudara perempuan keempat dan suaminya. Hari ini, rumah saudara perempuan keempat sedang mandi ?

Penjahat yang tidak pernah menepati janjinya, dia hanya tidak ingin mengembalikan sepatunya, dia hanya ingin terus bermain dengannya!

Dia merobek daun-daun itu hingga berkeping-keping dan melemparkannya ke dalam air dengan rasa pahit.

Li Zhi tinggal di Rumah Han untuk sementara waktu dan kemudian pergi, mengirim putri kedua kembali ke Istana Yichun tempat selir bangsawan murni berada.

"Bu!" Putri kedua dengan gembira melompat ke pelukan ibunya dengan kaki pendeknya.

Selir kekaisaran yang murni disukai di harem, tetapi di wilayahnya sendiri, dia berpakaian sangat sederhana, hanya mengenakan jaket double-breasted berwarna Xiangfei, dan jepit rambut bunga aprikot di sanggul hitam legamnya. Namun meski dengan riasan polos, beberapa orang akan terlihat kusam dan tidak berwarna. Misalnya, Ratu Shen, seorang selir bangsawan murni, cantik alami, dan setiap kerutan serta senyumannya dapat menyentuh hati orang.

"Paman mengajak Wan Wan bermain kemana?" tanya Selir Chun sambil tersenyum sambil memeluk putrinya.

Putri kedua memandang pamannya yang sedang duduk sendirian dan menjawab dengan jelas: "Paman saya membawa saya ke Rumah Han. Putra Nyonya Han mandi hari ini, tetapi saya tidak melihat putranya. Saya hanya melihat tiga saudara perempuan cantik. "

Li Zhi baru saja mengambil semangkuk teh dan hampir tersedak saat mendengar ini.

Selir Chun memandang kakak dan adik cantiknya dengan heran, melihat mereka bertiga sekaligus?

Li Zhi terus meminum teh seolah tidak terjadi apa-apa.

Mengetahui bahwa kakaknya tidak akan mengambil inisiatif untuk mengaku, Selir Chun segera bertanya kepada putrinya: "Apakah kamu kenal ketiga saudara perempuan itu?"

Putri kedua mengangguk: "Dua di antaranya adalah keponakan Ratu. Saya pernah melihat mereka di istana. Ada juga Suster Shen. Saya lupa namanya. Dia yang paling cantik."

Selir Chun mengetahui dengan baik situasi keluarga Shen, dan dia langsung menebak bahwa gadis Shen yang paling cantik di mulut putrinya adalah Shen Qingqing, cucu bungsu dari Tuan Shen Ge. Shen Qingqing memasuki istana ketika dia masih muda, dan dia telah bertemu Selir Chun beberapa kali. Saya ingat bahwa dia sedikit cantik. Sekarang setelah bertahun-tahun berlalu, kecantikan kecil itu pasti telah tumbuh menjadi kecantikan yang luar biasa.

Selir Chun menatap kakaknya dengan curiga. Han Yan memang bawahan kakak laki-lakinya. Kakak laki-lakinya sibuk dan biasanya tidak menghadiri jamuan makan seperti ini. Tapi hari ini, kakak laki-lakinya tidak hanya pergi, tapi dia juga sengaja menggendong putrinya tidak ada niat khusus, Selir Chun tidak akan pernah mempercayainya.