Menceritakan M/n dengan kehidupannya yang terkadang damai, ribut, menyedihkan, lucu, bahagia.
Ada perubahan alur dan penambahan karakter. Cerita ini mungkin tidak hanya tentang lookism.
❗No BL❗
Pengganti cerita 'Beautiful White' dikarenakan author...
Tak lama kemudian, murid-murid lain mulai berdatangan. Saat ini M/n sedang mengobrol santai dengan zin. Topik apa yang sedang mereka bicarakan..? Mari kita intip.
"Kemarin aku lihat orang yang pendek- gendut, sudah gitu, dia potong rambut cem orang korut anjirr! Kek mana.. " ucap zin memulai ghibah. M/n hanya menganggukkan kepalanya, mendengarkan dengan santai.
"Terus dia godain mijin tau! Habis itu-" ucapan zin terpotong, berhenti karena mendengarkan suara yang berasal dari pengeras suara.
"Panggilan untuk siswa jurusan fashion kelas 10 bernama Amayado M/n, diharapkan untuk menuju ke sumber suara sekarang. Sekali lagi-"
M/n memasang wajah malas, berdiri untuk menuju ke sumber suara tersebut. Mengikuti perintah. Senyuman ia lemparkan kepada kedua temannya- Zin dan Jay. Tapi senyuman yang ia lemparkan beda, kepada Jay senyuman manis, tetapi kepada Zin senyuman mengejek.
Zin yang menyadari bahwa itu adalah senyum mengejek membalas dengan jari tengahnya- juga memasang wajah tengil. M/n melihat itu dengan kekehan kecil, menggeleng pelan lalu meninggalkan kelas fashion untuk menemui gurunya.
Sesampainya di ruang guru, M/n mengetuk pintu dengan pelan. Bandel bandel begini M/n termasuk anak teladan loh- kecuali di mata close friend nya. Mendengar guru mempersilahkan nya masuk, M/n ya masuk lah.
Mendaratkan pantatnya di kursi yang berhadapan dengan guru- kepala sekolah tersebut, hanya dibatasi oleh meja. Tepat di depan kepala sekolah, terlihat beberapa dokumen yang sedang dibacanya dengan cermat.
"Jadi gini, nak M/n.."
。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
M/n Point Of View
Hah... Apa-apaan itu?
Padahal baru saja masuk semester dua.. Dasar kepala sekolah ningen! Kenapa aku pula yang diutusnya. Kenapa gak- kenapa.. Gak... Siapa..? Siapa.. Sekolah apa ini, kuso! Isinya cuma orang aho baka yang hanya gila akan pertarungan, penampilan, dan lain lain. Mereka sama sekali tidak mementingkan ilmu.
Hmh... Ga heran sih kalau aku yang diutus, secara aku kan anak paling normal disini- pfft.. Sepertinya aku harus bersiap untuk seminggu ke depan.
Yaudah lah.. Syukuri apa adanya.. Semoga di sana ga begitu buruk, aku harap kejadian 'Itu' tidak terulang lagi. Ah, apasih aku ini! Alay banget, jamet!
Tapi takut juga kalau kejadian 'Itu' bener bener terjadi! Bisa mati sih gue.. Gak kuat banget, sakit. Walau sekarang gue udah jadi kuat, itu gak memungkiri kalau hal 'Itu' gak bakal terjadi juga. Aish.. Aku berdoa saja lah--
Aku kan atheis.
Author Side
Jay menepuk pelan tangan M/n, sedari tadi ia tampak termenung tanpa berkedip sama sekali. Itu membuat Jay cemas, dia takut teman uniknya ini memiliki gangguan kejiwaan.
(Pdhl emg👹)
M/n yang tersadar karena merasakan sesuatu menyentuh tangannya kini menatap sang pelaku dengan senyuman manis- benar benar manis, dan tulus. Jay yang melihat itu memberikan kembali senyuman M/n.
Tak lama, wali kelas masuk ke dalam ruangan, menyampaikan bahwa akan ada murid baru hari ini. Para murid mulai ramai membicarakan seperti apa bentukan murid baru yang dimaksud oleh wali kelas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Namaku Park Seok" ucap murid baru- Park Seok. Dia melirik ke pinggirnya yang tidak terdapat suatu apapun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dilihat dari mimik wajah dan cara bicaranya saja, M/n sudah tau kalau pemuda berwajah indah itu sedang gugup akan sesuatu. Seringai kecil terbentuk di bibirnya yang lucu.
"Hehe.. Lucu deh.. " gumamnya, sambil memasang wajah tengil. Jay melihat itu dengan helaan nafas, sudah biasa. Kelihatannya saja Emen ini alim. Tapi sebenernya agak tengil dan polos- tolol.
———⋆ ˚。⋆୨୧˚→☆←˚୨୧⋆。˚ ⋆————
.・-: ✧ :- New fact abt M/n! →Teman dekat Jay dan Zin. →Suka ghibah.