Faye POV
Besok jadwal tur pertama internasional Blank The Series Season 2 di Manila. Saat ini kami duduk bersebelahan di pesawat, tangan bergelendotan manja ditanganku. Matanya sayu mengantuk menahan.
"Phi Fay, aku bobo ya? Aku sangat mengantuk" tanya nong ku yg sangat manis sambil mengerjap-ngerjapkan matanya
"Tentu baby tidurlah, perjalanan kita cukup panjang kamu pasti bakalan capek kalau terjaga" tuturku seraya mengelus surai rambut yang hitam pekat
Semenjak kami bekerja sama di series BTS memang memanggil baby untuk Yoko sering kami gunakan terutama aku dan Ice karena memang usia kami yg terpaut cukup jauh darinya dan tingkahnya yang masih kekanak-kanakan.
Yoko sangat lucu saat tidur, mulutnya menganga dan terkadang mengigau menciptakan suara dengkuran lembut yang anehnya terlihat sangat menggemaskan untukku.
Kuamati wajah cantiknya yg tertidur, bibirnya yg pink dan terlihat kenyal.
Ya Tuhan apa yang kamu fikirkan Faye, bisa-bisanya berpikiran kotor di siang bolong
Ya kalian benar, kami memang sudah menjalin hubungan semenjak BTS season 1 berakhir. Namun yang mengetahui hubungan kami hanya Marisa, Ice dan P'Wan dan hubungan ini memang sengaja kami rahasiakan dari publik.
Siapa yang mampu menahan pesonanya? Yoko sangat cantik, manis, lucu dan sangat menggemaskan. Dialah yang mengisi kekosongan hatiku yang sudah bertahun-tahun tak terisi seorang pun. Aku sangat menyukainya dan ingin mengumumkan pada dunia bahwa dia adalah milikku. Tapi aku tak ingin egois, kariernya baru dimulai. Aku tidak ingin keegoisanku membuat penggemarnya berbalik arah dan membencinya, yang akan membuatnya sedih dan menangis.
Ya, kekasihku sangat sensitif dan lemah hatinya. Dia tidak akan mampu menangani hati para penggemar yang membencinya, dan aku tidak suka melihatnya sedih bahkan menangis.
Yoko terlihat gelisah dalam tidurnya, mungkin dia tidak nyaman. Karena meskipun kami dikelas bisnis, tidur disini tetap tidak senyaman tidur dikasur empuknya di rumah. ku elus kepalanya sambil ku kecup lembut keningnya.
"Tidur Baby, perjalanan kita masih jauh" bisikku lembut di telinga
Dia menyandarkan kepalanya di pundakku, melingkarkan tangannya ke lenganku dan aku ikut terlelap ke alam mimpi.
"Para penumpang yang terhormat, kita akan segera mendarat di Bandara Internasional Ninoy Aiquino Manila. Selamat datang di Manila. Silahkan tetap duduk sampai pesawat ini telah berhenti dengan sempurna dan lampu tanda kenakan sabuk pengaman telah dipadamkan. Sebelum meninggalkan pesawat pastikan, tidak ada barang bawaan anda yang tertinggal. Terima kasih atas pilihan Anda untuk terbang bersama kami hari ini, Semoga Anda selamat sampai di tujuan Anda"
Ku dengar suara pramugari menyampaikan announcement landing, yang menandakan sebentar lagi kami akan mendarat di Manila, kulirik sekilas jam tangan Rolex yg kugunakan. Waktu menunjukan pukul 04.30 sore waktu Manila.
Yoko masih tidur dengan pulas, ku elus perlahan pipi tembabnya dan ku kecup-kecup kecil pipinya
"Baby bangun, sebentar lagi kita Landing" bisikku sambil ku kecup mesra keningnya
Mata Yoko mengerjap dan perlahan terbuka, mukanya masih sangat mengantuk dan dia mempoutkan bibirnya, ku curi cepat kecupan di bibirnya, dia mendelik menatap tajam ke arahku, dan aku hanya menyeringai puas. Tangannya sudah hampir memukul lenganku
"Ayo sudah waktunya turun, cek barang bawaanmu Yoko jangan sampai ada yang tertinggal" tutur P'Wan
Menghentikan segala apapun yg akan dilakukan Yoko padaku. Dan dia mulai fokus mengecek barang-barangnya dan memastikan tidak ada yang tertinggal di pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The One
General FictionOne shot Faye Yoko (21+) Khayalan liar blankets yang kehabisan delulu pills