Chapter 3

0 0 0
                                    

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

WARNING!!
-BAD WORD
-CRINGE
-RIGID LANGUAGE(MAYBE)
-TYPO(MAYBE)
-KISS

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"AAAAAKKKKKKHHH!!"

"ANJ!,itu kan suara Valley!"teriak Asya yang panik lalu langsung berdiri dan berlari mengikuti suara teriakan itu berada, diikuti oleh Firia di belakangnya.

*********

"AAAAAKKKKKKHHH!!"teriak Valley yang lehernya di bekap oleh pria bersurai coklat dengan netra emas dan bekas luka horizontal di bawah mata kanannya.

"Le-lepasin!"ucap Valley dengan susah payah, Namun beberapa detik kemudian, cengkraman pria itu melemah dan pria itu terpaku, dengan muka yang memerah.

Saat itu Leonhard ingin menyerang pria itu tapi di hentikan oleh Valley karena ia tidak siapapun terluka.

"Ehmm..ha-halo?"ucap Valley sedikit ragu karena pria itu tiba-tiba saja terpaku.

Pria itu yang sadar dari lamunannya pun langsung melepaskan tangannya dari leher Valley dan meminta maaf"ah..maaf"ucapnya dengan muka merah padam lalu membantu Valley untuk berdiri .

"Ehm,maaf tadi gw pikir lu penyusup jadi gw reflek langsung nyekik lu"ucap sambil memalingkan wajah yang merah.

"Woi lu gimana sih masak cewek loli kayak dia lu cekik!"ucap pria satu lagi yang memiliki surai putih sedikit abu abu dengan netra emas yang sangat mirip dengan pria yang mencekiknya tadi,pria itu sedari tadi sembunyi bersama pria itu di semak semak

"Ih Alton lu ini,padahal lu yang nyuruh gw nyet!"kesal Pria itu kepada pria itu.

"Nyenyenye,jangan mentang mentang lu lebih tua dari gw 5 menit lu jadi merasa paling berkuasa ya varo!,lu tetep kalah duel sama gw jadi lu harus nurut!"ucap Alton kepada Varo dengan bangga.

Mendengar itu, Valley tidak terlalu terkejut karena dari wajah saja mereka sudah mirip,yang membedakan hanya warna rambut dan bekas luka saja,varo memiliki bekas luka horizontal di bawah mata kanannya sedangkan Alton bersih tanpa luka di wajah atau badan.

Kedua saudara kembar itu terus beradu mulut sampai memberikan waktu cukup banyak untuk Leonhard berubah kembali menjadi tas ransel boneka dan Valley kembali memakainya di punggungnya.

"Ah maaf ya,kita terutama orang ini ngebuat lu takut ya?"ucap alton lembut sambil memukul punggung Varo dengan sedikit keras hingga Varo meringis kesakitan.

"Engga kok, wajar aja kalo kalian begitu"ucapnya sambil tersenyum ramah.

Kemudian Valley melihat dari belakang Alton dan Varo, terlihat Asya dan Firia yang berdiri menatap tajam Alton dan Varo.

"Eh??"Valley yang kaget atas kedatangan Kedua wanita itu secara tiba-tiba langsung membuat alton dan Varo tersadar kalau kedua pemimpin mereka sudah berada di belakang mereka dan yang bisa mereka lakukan hanya tersenyum pasrah.

**Beberapa menit kemudian**

"Siapa yang nyekik Valley sampe lehernya merah begini?"tanya Asya dengan tatapan datar tapi mengancam kepada kedua saudara kembar itu.

"Udahlah Sya,lagian mereka ngga salah kok,wajar banget malah kalo mereka semarah itu waktu ada 'penyusup' di base mereka"ucap Valley mencoba menenangkan Asya tapi di tahan oleh Firia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang