Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi hanya tersisa siswa siswi yang sedang eskul di sekolah, walaupun bel sudah berbunyi sedari tadi tetap saja sekolah ini ramai di huni oleh beberapa siswi yang asik menonton nattaka bermain basket, sebab katanya ketampanan nattaka bertambah berkali kali lipat jika sedang bermain basket.namun hal itu malah membuat para pemain basket kesal pasalnya teriakan teriakan mereka hanya menganggu konsentrasi, bukan tanpa sebab tapi karena tim basket sedang latihan serius untuk mengikuti pertandingan se-jakarta, jadi wajar bukan jika mereka tidak mau di ganggu pada saat latihan.
"nat lo mending cabut deh, kalo engga lo suruh fans lo diem, brisik banget dari tadi anak-anak pada ke ganggu" dengan kening yang mengerut nataka melempar bola basket ke arah lain.
"maksud lo?"
"iya lo cabut dulu deh, lanjut latihan besok di lapangan deket rumah lo" dengan cuek nattaka mengangguk dan jalan mengambil tas nya.
"gue cabut ya" teriak nya dari pinggir lapangan dengan tas yang sudah di tenteng nya.
"iya nat, hati-hati" sahut teman-teman nya dari dalam lapangan.
"yo,thankyou bro" nattaka melangkahkan kakinya ke parkiran dan masuk kedalam mobil.
*****
"Huh, cape banget" keluh nattaka dengan tubuh yang bersandar di mobil.
Nattaka memejamkan mata nya 5 menit, sambil berfikir apa yang akan dia lakukan setelah di usir dari latihan basket nya ini.
"Gue kangen sama giska" tawa kecil nattaka yang membayangkan muka kesal giska.
Nattaka mengambil hp nya dan membuka room chat dengan giska.
setelah menutup hp nya, nattaka langsung bergegas mengendarai mobil ke arah rumah giska, gadis pujaan nya.
Sesampainya di rumah giska, nattaka di sambut oleh giska yang sedang menunggu di halaman rumah sembari menyiram tanaman.
"gauri" teriak nattaka dengan lari kecil nya ke arah giska.
"natta" tengok giska ke arah nattaka dengan senyum nya.
"aku kangen kamu, banget banget" nattaka membawa gauri ke dalam pelukan nya, dengan tinggi gauri yang hanya se dada nattaka, ia menaruh kepalanya di atas kepala giska.
"aku juga kangen kamu" balas giska.
"gauri kamu belum matiin air nya, nanti banjir" ingat nattaka kepada gauri yang dibalas cengiran nya.
"oh iya lupa, kamu masuk duluan aja, aku matiin keran nya dulu" mendengar itu nattaka masuk ke dalam rumah minimalis giska.
"jadi, persiapan basket kamu udah berapa persen?" tanya giska yang baru masuk ke dalam rumah dan mendudukkan dirinya di samping nattaka.
"kalo aku 100% kalo yang lain gatau" jawab nattaka dengan senyum tengil nya.
"huh sombong"
"pacar kamu kan yang paling keren"
"iya, mr.perfect" balas gauri jengah, dengan memutarkan bola matanya.
setelah percakapan singkat itu tak ada suara dari dua insan berbeda kelamin itu, nataka merebahkan dirinya di sofa dengan kepala diatas paha giska dan tangan giska yang membelai kepalanya.
"huh" helaan nafas nattaka membuka percakapan mereka yang lebih serius."gauri, aku ga cinta sama jessica, aku cuman milik kamu" suara nattaka membuat mata gauri terkunci pada mata nattaka, namun tangan nya tak berhenti membelai rambut nattaka.
"aku beneran cuman sayang kamu"
Nattaka mengambil tangan gauri dan menggenggam nya dengan erat, "gauri, bertahan lagi ya tangan nyerah? aku janji akan kenalin kamu ke seluruh dunia"
mendengar janji nattaka giska menghela nafas, "nat, jujur aku cape" jawaban giska, nattaka menggelengkan kepalanya panik.
"gauri, aku mohon"
"sampai kapan?" tanya giska.
"sampai, aku ada di puncak ku"
"kamu janji hanya aku?" giska memastikan nya.
"aku janji" jawab nattaka dengan mata yang menatap giska dalam.
"tapi kamu sama jessica?" tanya giska ragu.
"hanya 1 bulan, aku janji, setelah itu ga akan ada jessica ataupun perempuan lain selain kamu"
"kamu yakin?"
"ini perempuan terakhir untuk kesempurnaan aku"
"natt, kamu gabisa stop cari kesempurnaan?"
Mendengar pertanyaan giska, nattaka menghela nafas nya, "aku janji, setelah kita lulus aku akan jadi manusia yang merdeka"
"natta ini beneran yang terakhir?"
"iya" jawab nattaka meyakin kan.
"oke"
Giska tersenyum, lagi dan lagi giska memberi jalan ke nattaka untuk menghancurkan hati nya, dan nattaka dengan senyum kemenangan dan batin yang puas nya akan selakau berada di atas rasa sakit gauri.
*****
Nattaka pulang dengan senyum kemenangan nya, ia berdiam di depan jendela kamar dan membakar satu batang rokok nya.
"gauri ga akan pernah ninggalin gue" lirih nattaka dengan senyum misterius nya.
nattaka menghembuskan asap rokonya, dan berjalan ke arah dinding dengan banyak foto orang lain.
"jessica" dengan mata tajam nya, nattaka memperhatikan foto perempuan itu.
"lo pikir setelah lo sakitin gauri lo bisa hidup tenang?" kekeh nattaka.
"selain kesempurnaan yang gue cari, kehancuran lo juga yang gue cari"
Vote!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR MATA UNTUK NATAKA
Teen FictionGiska perempuan dengan wajah biasa, berpacaran dengan cowok paling sempurna? apakah hubungan mereka akan berjalan dengan baik? atau terus sembunyi-sembunyi demi kesempurnaan sang pangeran?.