chapter 4

535 69 21
                                    

"Partir ou mourir ?"

"Partir ou mourir ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"qui sont en fait.."

Aelar [Name], gadis cantik yang memutuskan untuk hidup mandiri karena menentang perjodohan orang tuanya, menjadi tukang kebun dan berjualan untuk menghidupi sehari harinya.

Hari pun berganti, [Name] terbangun dari tidurnya lalu merenggangkan tubuhnya, tersadar jika dirinya masih di Kastil, ia akan cepat membersihkan diri dan pulang kerumahnya, tidak baik menumpang terlalu lama [Name] masih memiliki tata krama.

Sebelum dirinya meninggalkan Kastil [Name] ingin berpamitan kepada sang ratu sekaligus berterima kasih karena sudah diizinkan bermalam.

"Kau sudah bangun, sarapan sudah selesai 3 jam yang lalu" Ucap sang Ratu

"Maaf, Nyonya. Saya bangun terlambat" sembari membungkukkan badannya

"Apa kau mau mengisi perut sebelum pulang?' tanya sang Ratu, "Tidak, Nyonya. Saya akan beli makan diperjalanan saja"

"Baiklah"

Setelah berpamitan [Name] membalikkan badan lalu pergi meninggalkan Kastil, tapi sebelum itu-

"Belajarlah bangun sedikit lebih pagi, kau itu seorang perempuan, tidak baik jika bangun terlalu siang" Celetuk sang Ratu tiba - tiba.

Menghentikan langkahnya sejenak "Baik, Nyonya" [Name] menjawab di hembusi helaan nafas.

FORCE ET AMOUR

Memandangi pemandangan dari jendela kereta kuda, cahaya matahari yang memantulkan sinarnya, pohon - pohon yang diselimuti dedaunan yang hijau, sangat Asri, Hutan yang indah saat siang hari sekaligus menyeramkan pada malam hari. Banyak orang - orang yang tidak berani melewati hutan ketika malam hari, jadi sebisa mungkin mereka pulang bekerja sebelum matahari terbenam, rumornya hutan ini dihuni oleh makhluk buas yang haus darah, dan mereka menyebutnya bloodthirsty demon, sangat mengerikan.

Setelah perjalanan panjang [Name] memasuki rumahnya, membersihkan diri lalu istirahat sampai langit menggelap.

[Name] tersentak bangun dari tidurnya, sekarang pukul 8 malam, ia tertidur hampir 6 jam lamanya, mengusap mukanya lalu ia pergi ke kamar mandi, mengingat ia belum menyiram dan memberikan pupuk kebun - kebunnya, mau tak mau [Name] harus melakukannya agar ia kebunnya tidak mati.

Menyirami dan memberikan pupuk untuk kebunnya diiringi oleh lantunan lagu yang ia nyanyikan agar

Gggrrr Srakk

[Name] yang terkejut tidak sengaja menumpahkan pupuknya 'ah sial', sekali lagi ia mendengar suara geraman dari dalam hutan yang gelap, dan suara gesekan dedaunan seperti ada seseorang, [Name] penasaran tapi ia takut, tidak heran jika [Name] selalu begitu.

[Name] mengambil lampu Petromaks yang ia gunakan untuk menerangi kebunnya, lalu berjalan kearah sumber suara, berjalan dengan perlahan sebisa mungkin agar tidak menimbulkan suara, berjalan semakin dalam memasuki hutan entah sudah sejauh mana, dan [Name] tidak menemukan tanda - tanda jika ada seseorang, dan [Name] tetap melangkah maju tanpa arah.

Sampai ia menemukan sebuah Mansion tua di tengah hutan dengan pohon - pohon yang lebat, apa motifnya seseorang membangun Mansion di tengah hutan seperti ini?.

Membuka gerbang yang sedikit sulit, lalu menggantungkan lampu di tiang kayu, membuka pintu dengan mudahnya, berbanding terbalik dengan bagian luar, kini didalamnya sangat rapih dan terang walaupun redup, menjelajahi seisi Mansion yang luas, tidak ada tanda jika Mansion ini berpenghuni, apakah ada seseorang yang membersihkannya?

"Apa bisa aku tinggal disini, tapi ini sangat jauh dari pemukiman desa, sangat jauh malahan"

[Name] lupa jika sekarang masih malam hari, ia berjalan cepat kearah pintu Mansion yang terbuka lebar-

Brakk

Terlambat, kini pintunya tertutup dengan cepat, [Name] panik, dengan sekuat tenaga [Name] membuka pintu, namun hasilnya nihil, pintunya seperti terkunci. Lampu - lampu mulai berkedip seperti ingin mati

Prangg

Bukan mati lagi, sekarang lampunya pecah, kini Mansion yang terang menjadi gelap gulita, [Name] sudah berkeringat dingin, ia meraba raba sekitar untuk menuntutnya jalan. Sebentar, [Name] tidak ingat jika disini ada patung Manusia.

Hawa ini, seperti di hutan waktu itu, [Name] ingat sekali bagaimana keadaan sekitarnya, sangat persis, dan tidak salah lagi, yang didepannya kini adalah Iblis yang mengigit lehernya malam itu.

"Why did you fall into a trap, hm?
Iblis itu berbisik tepat di telinganya dengan suara berat.

"A-apa yang kau mau? kenapa kau selalu ada di dekatku" [Name] menjawab dengan ketakutan, kini badannya kaku, sama yang ia rasakan waktu itu

"Aku selalu memperhatikan mu, semua yang kamu lakukan, aku tau itu."

[Name] lemas, kini dirinya sudah di pelukan Iblis itu, pikirannya entah kemana rasanya ia seperti di hipnotis.

Sebaliknya, sang Iblis kini tersenyum senang, orang yang dia inginkan sekarang sudah berada dalam pelukannya, dan ia tidak akan melepaskannya sampai kapan pun itu.

"A juste commencé."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORCE ET AMOUR [MIKAZUKI ARION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang