Bab 1

6 2 0
                                    

Seorang pemuda tengah berjalan jalan di taman yang begitu luas dan indah pada sore hari sambil menikmati angin sore yang sejuk

"Hai Arsen, mau kemana kau?" tanya seorang pemuda

"Aku hanya berjalan jalan, apa kau sendiri Geo?"

"Ahh tidak, aku bersama pacar ku dia tengah duduk disana"

"Pacar? Yang mana lagi pacarmu? Apa kau benar benar serius dengan dia?"

"Ahh kau tau lah, kadang aku hanya bermain main.. Tapi sepertinya kali ini aku akan serius" ucap Geo yang berbisik pada akhir kalimat

"Haha.. Benar kah? Jadi kau tak bisa bermain lagi?"

"Ahh sudahlah.. Jangan menggoda ku terus, kali ini aku akan menjalani hubungan yang serius dengan dia"

"Baiklah.. Tapi jika kau ingin bermain, jangan lupakan tempat itu oke?"

"Sudahlah jangan menggoda ku terus, lebih baik aku pergi dari pada terhasut olehmu"

"Haha baiklah baiklah"

Geo adalah teman setia Arsen sejak SMA. Geo dan Arsen sahabat baik dan belum pernah memiliki masalah apapun

"Tuan!! Anda ingin pergi kemana!" teriak seorang gadis dari belakangnya

Arsen menoleh dan menatap gadis itu dengan tatapan datar
"Ck! Mengapa kau terus mengikutiku?" ucap Arsen yang kesal

"Saya di pekerjaan oleh tuan besar untuk terus menemani anda tuan, tolong jangan berjalan terlalu cepat. Saya sudah susah untuk berjalan cepat tuan" ucap gadis itu

"Ayolah Stella, sudah ku bilang lebih baik kau mengambil cuti paska melahirkan, dan kenapa kau masih terus mengikutiku? Aku sudah dewasa" protes Arsen

"Maaf tuan, saya hanya mengikuti perintah tuan besar. Saya masih belum berani mengambil cuti dikarenakan belum ada asisten pengganti tuan"

"Ck! Sudahlah lebih baik kita pulang sekarang" ucap Arsen kesal

*****
Mereka tiba di rumah, mood Arsen benar benar hancur sejak tadi

Tinn tinn
Arsen meng klakson dengan keras karena gerbang rumahnya tertutup

Pak Dani segera berlari dan membuka gerbang rumah

Arsen segera memasukkan mobilnya ke garasi dan mencari orang tuanya, mungkin dia akan protes?

"Mom! Dad!" teriak Arsen

"Huft.. Sudah ku bilang berapa kali padamu bocah, jangan berteriak jika mencari kami.. Temui kami di ruang kami" ucap Daddy

"I'm sorry, tapi bukan itu yang penting, aku ingin menyampaikan sesuatu dad"

"Ayo pergi ke ruangan daddy"

Arsen mengekori daddy menuju ruang kerja kedua orang tuanya

"Lihatlah anak kita sayang, dia selalu berteriak.. Padahal dia sudah tau kita di sini" ucap daddy

"Apa yang kamu butuhkan honey?" tanya mommy

"Hahh.. Kenapa Stella masih terus membuntuti ku? Kenapa tidak memberi dia cuti mom?" tanya Arsen

"Kami sudah mengijinkan dia untuk mengambil cuti, namun dia bilang masih sanggup untuk bekerja, dia berkata masih membutuhkan uang untuk melahirkan, dia juga beralasan karena belum mendapat pengganti dirinya" jelas mommy

"Mengapa dia begitu nekat? Aku sudah dewasa, bahkan aku tidak butuh asisten lagi mom" protes Arsen

"Kami sudah berkali kali menyuruhnya mengambil cuti, tapi tetap saja dia tidak mau" ucap daddy

Kau Milikku ᥫ᭡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang