***
Yayasan Mulya punya program pemberian beasiswa penuh untuk orang-orang terpilih. Dahulu, Sergio mendapatkannya dan ia tidak sama sekali menyianyiakannya. Sergio ambisius. Ia terus mendapatkan hak akselerasi setiap menginjak jenjang sekolah. Nilainya sempurna. Prestasinya ada di mana-mana. Ia lulus kuliah dengan IPK sempurna, mengajukan proposal supaya beasiswanya berlanjut hingga S3 di The Wharton School, Philadelphia seolah-olah hidup hanya untuk mencari ilmu dan membuat resume yang sempurna.
Tentu kerja kerasnya membuahkan hasil yang sangat baik ketika PT Atmadjaya Resources Tbk kekurangan pimpinan, dan ia direkrut langsung untuk menduduki jabatan.
***
Ketika mengetahui sepupu perempuannya—Tanaya—tidak diberi beban untuk mengelola perusahaan, hal pertama yang Sabrina lakukan adalah melayangkan protes kepada sang kakek. Dengan berat hati paruh baya itu menyetujui ketidakterlibatan salah satu cucunya pada bisnis keluarga yang sudah dijalankan lebih dari tiga generasi. Akibatnya, posisi yang seharusnya diisi oleh sang cucu kini kosong dan butuh nahkoda segera.
Namun saat mengetahui seseorang yang ditunjuk adalah orang lain di luar lingkup sosialnya, Sabrina geram. Ia sangat yakin laki-laki bernama Sergio itu akan mengambil harta keluarganya kemudian kabur untuk menikahi seorang wanita bernama Larissa yang terlihat seperti benalu bagi Sabrina.
Perempuan berambut hitam dengan garis hijau di beberapa tepi itu yakin, kali ini ia harus mengobrak-abrik kehidupan Sergio supaya Cinderella itu tahu diri.
***
Catatan kakiku:
Halo aku kembali dengan cerita baru! Tentunya diupload hanya sebagai pengingat aja ada sekian banyak draft cerita yang menunggu hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Boardroom
Fanfiction(Series #23 Atmadja) Keluarga Atmadja tidak mungkin melimpahkan semua beban bisnis keluarga di bidang pertambangan hanya kepada Kenneth Malachy Atmadja, satu-satunya cucu laki-laki mereka. Berada di jalan buntu, akhirnya mereka memutuskan untuk mer...