Chapter 4 Thomas Rooseburry: Der Sohn

2 0 0
                                    

York. 1861.

"Aku akan segera melirisnya," ujar Wellena, salah seorang editor koran Wallesh kepada Thomas Rooseburry.

Tak lama setelah kepergian wanita itu, Thomas kembali duduk di kursi kerjanya. Dia meletakkan kedua tangannya di atas meja dengan kepala menunduk dan mata terpejam. Untuk setiap hal yang datang, dia harus membereskannya. Pagi itu, kabar terbaru mengenai penemuan mayat di lahan pertanian muncul. Sebuah informasi mengenai identitas si mayat yang merupakan salah satu mantan pegawai yang dipekerjakan keluarga Rooseburry di lahan mereka. Ini adalah berita yang kurang baik, terutama bagi Rooseburry karena dapat mencoret reputasi mereka. Penemuan mayat sudah cukup menurunkan popularitas Rooseburry, terlebih rumor-rumor lama yang kembali terangkat karena hal ini. Adalah tugas Thomas untuk membersihkan citra keluarganya, mengatakan kepada publik bahwa kasus penemuan mayat itu tak ada sangkut pautnya dengan Rooseburry.
Ketika pintu terbuka setelah beberapa ketukan, sosok pria yang sepuluh tahun lebih tua dari Thomas muncul. "Mereka memintamu datang."

Thomas merapikan dasinya dan berdeham. "Katakan aku akan datang siang ini!"

Anak sulung keluarga Rooseburry dilahirkan pada 1824. Dia memiliki kemiripan seperti sang ayah, baik sifat dan fisik. Thomas Alarnwick Rooseburry dibesarkan untuk menjadi pewaris ayahnya. Dia dididik langsung oleh Tuan Larnwick bagaimana cara mengurus bisnis dan selalu mengikutsertakannya pada setiap pertemuan penting, juga mengenalkannya kepada rekan-rekan kerja Tuan Larnwick. Thomas, seperti Billie dan Tuan Larnwick memiliki tubuh yang tinggi, berambut hitam dengan mata cokelat gelap. Namun, dia lebih kurus dari Billie. Semasa sekolah Thomas adalah siswa yang pintar dan membanggakan. Tuan Larnwick sangat bangga padanya atas semua pencapaian yang dimiliki Thomas, yang tidak jarang menimbulkan kecemburuan anaknya yang lain. Di antara semua anak Rooseburry, hanya Thomas yang memiliki kesempatan bertemu dengan kakek dan nenek dari pihak ayahnya, juga menjadi satu-satunya yang paling lama mengenal sosok ibunya, Nyonya Rooseburry.

Thomas diambil dari nama kakek buyutnya dan nama tengahnya diambil dari nama ayahnya sendiri. Dia dinamai oleh Tuan Larnwick jauh sebelum dilahirkan dan menjadi pusat perhatian kedua orang tuanya sebelum kelahirkan sang adik. Thomas sangat akur dengan saudaranya yang lain, tetapi menjadi sangat dekat dengan Geneva, karena dia yang paling muda. Oleh Thomas sendiri, dia akan memberikan hidupnya untuk Geneva. Dia memandang Geneva sebagaimana Tuan Larnwick memandang si bungsu. Menurutnya, Geneva berhak mendapatkan apapun setelah dia tak merasakan kasih sayang ibu seperti yang Thomas miliki. Kepada Ramie, Thomas memandangnya sebagai adik laki-laki yang baik. Keduanya tak pernah bertengkar dengan Ramie yang selalu mendengarkan nasehat Thomas. Sedangkan dengan Billie, Thomas sedikit lebih keras.

Menjadi kebanggakan Tuan Larnwick, Thomas dipercayakan untuk mengurus langsung bisnis keluarga. Dia akan mewakili ayahnya untuk turun ke lapangan, memeriksa berbagai hal dan mendatangi sejumlah undangan kerja sama. Dia juga dipercayakan untuk menangani beberapa masalah yang tidak dapat ditangani oleh adiknya, Billie.

"Apa dia membuat masalah?" tanya Thomas kepada Karl.

"Billie, ah dia.." Karl dengan setelan agak kebesaran di tubuh kurusnya berdiri di samping Thomas, bersandar pada meja pelayanan tamu. "Hanya masalah kecil. Aku akan menanganinya," jelasnya.

Map hitam itu ditutup dengan kasar. Thomas menyerahkannya kepada Karl dengan pandangan mengarah pada pintu besar yang bergerak terbuka. "Pastikan keonarannya tidak memperburuk keadaan!".

Tidak seperti ayahnya, Thomas mendatangi langsung pengadilan, memberikan penjelasan dan kesaksiannya atas kasus penemuan mayat. Tuan Larnwick tidak akan melakukan ini, duduk berjam-jam dengan beberapa orang yang mengintrogasinya, karena hanya akan membuang waktu. Thomas, demi reputasi keluarga dan rasa tidak bersalah yakin bahwa kesaksiannya akan membereskan keributan ini.

"Kau bisa meminta penjelasanku lagi jika butuh." Thomas bangkit dari kursi setelah duduk selama empat jam. bibirnya terasa kering dan matanya lelah.

"Kami akan memberitahukan kabar selanjutnya."

Dia tidak menjawab dan hanya memasang mantel hitamnya sebelum keluar.

-0oo0-

Peaky PeachesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang