GOOD AND BAD

580 3 0
                                    

# hanya cerita fiksi / karangan.
jika ada kesamaan nama atau alur gua minta maaf, itu ga di sengaja.
banyak typo bertebaran jadi harap maklum.
kalo ada cacat logika itu ga di sengaja guanya kurang riset.

-

Pagi yang indah, udara pagi yang masih asri dan belum terkena polusi membuat beberapa orang memilih untuk berlarian di sekitar taman perumahan tersebut.

Namun di pagi yang indah itu, seorang cewek masih tertidur di ranjang empuknya setelah semalaman maraton drakor baru yang sedang viral.

"serena!" sang empu mengerang malas saat namanya sudah di panggil sebanyak tiga kali dari arah bawah. Namun ranjangnya seakan memeluknya erat, tak membiarkan serena beranjak sama sekali.

Saat akan kembali tenggelam di alam bawah sadarnya, pintu kamarnya terbuka dengan kasar. Disana terlihat sesosok wanita dewasa yang menatap serena horor.

"Masih belum bangun ya.." ucapnya, ia kemudian tersenyum miring saat melihat serena yang akan benar-benar masuk kembali ke mimpinya.

"PAH INI ANAKMU GAMAU BANGUN!"
Teriakan barusan membuat mata serena seolah-olah langsung terbuka lebar, kemudian menatap ibunya malas. Sedangkan wanita itu terkikik geli, sembari mengejek serena.

"Sana cepetan mandi, siap siap atau ga mama aduin lagi ke papamu." ia kemudian meninggalkan kamar putri semata wayangnya itu, masih dengan tawanya. Serena menatap kepergian ibunya malas, harusnya ia tak lahir secepat ini. Lihat ibunya bahkan masih memiliki sifat abg, perlahan kaki serena menyentuh marmer kamar yang dingin. Membuatnya menarik kembali jari jari kaki manisnya itu dari dinginnya marmer.

"ck, sendal gua mana sih." monolognya mancari cari keberadaan sang sandal, namun ia tak menemukannya sama sekali.

Berakhir lah serena berjalan dengan berjinjit, agar setidaknya kakinya tidak terkena dingin semua. Saat sampai di kamar mandi hawa malas langsung menyerangnya. Rasa rasa jiwanya masih berada di atas ranjang, ia memandang dirinya sendiri di cermin. "Cantik kek biasa. Udahlah cuci muka aja gua males banget anjir mandi." putus nya, kemudian menggapai sebuah facewash dan mencuci wajahnya dengan itu.

Saat semua rangkaian cuci muka itu selesai, ia mengusapnya dengan tissue yang ada di sana. Serena melangkah keluar meninggalkan kamar mandi dingin itu, dan mengarahkan dirinya menuju meja rias nya di mana semua skincare dan make up nya berada.

Ia melakukan skincare routine nya, kemudian merias diri dengan make up. Ia yang terlalu malas memilih menggunakan natural look.

Saat semua agenda perawatan wajahnya itu selesai, ia segera turun dengan pakaian yang casual namun rapi.

Ia menyapa kedua orang tuanya, kemudian mengambil sebuah roti panggang. Dan memakannya sembari menarik koper nya yang sudah mamanya siapkan.

"Harus banget ma aku ikut?" mama menoleh. Saat ini mereka sudah berada di mobil, dan sedang menuju rumah nenek Serena. "kamu udah absen berapa bulan coba?" Serena menciut, ia mengerucutkan bibirnya.

"ya kan, Serena sibuk skripsian." mama hanya memutar bola matanya malas sebagai jawaban, dan akhirnya percakapan ibu dan anak itu berakhir. Serena kembali menatap ponselnya, sedangkan kedua orang tuanya mengobrol dengan sang ayah sebagai supir.

Berjam jam berlalu, hingga akhirnya mereka sampai di rumah sang nenek. Disana sudah terparkir sebuah mobil lain, mama Serena keluar lebih dulu. Sedangkan sang papa menurunkan barang, Serena lebih memilih bersama sang papa dan membantunya membawa barang.

Ibu Serena memiliki saudara angkat, tante Serena itu dulunya adalah sahabat baik sang ibu namun karna sebuah kecelakaan tragis kedua orang tua tante Serena meninggal. Hal itu menggerakkan hati kakek nenek untuk mengadopsi tante, walaupun begitu mereka tetap saling menyayangi satu sama lain.

OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang