Prolog : Her story

10 1 0
                                    

Hujan deras rasanya sangatlah campur aduk. Apalagi waktu di malam hari seperti saat ini. Teruntuk seorang gadis yang sedang duduk di pojokkan Cafe yang tak cukup ramai pengunjung, hujan ini waktunya untuk mengingat semua kenangan yang ada di otaknya saat ini. Apalagi Cafe yang dikunjunginya ini adalah Cafe yang biasanya ia kunjungi bersama orang orang "terdahulunya".

Lagu yang menggelegar di ruangan pun juga ikut menyertai. Terdengar lagu favoritnya. Apalagi kalau bukan Taylor Swif, idola semua orang. Judulnya adalah 'August'.

Yah, dia hanya relate pada judulnya saja. Karena 2 tahun yang lalu, dia patah hati karena diputuskan oleh sang kekasih tanpa alasan yang jelas. Dan beginilah sekarang. Jomblo dan tidak ingin membuka hati meskipun tidak ada yang mendekati, dia akan tetap terus menutup hatinya untuk laki laki yang menurutnya sama saja dan tidak dapat dipercaya sama sekali.

Sampailah di titik ia mengingat bahwa uangnya yang menipis karena akhir bulan, gadis itu menghela nafasnya. Sudah uang menipis, banyak yang belum tercapai, dan kepala pusing karena mengingat hal hal konyol yang seharusnya tidak ia pikirkan selama 3 jam tadi.

Karin
|Lo dimana?
|Jam segini masih belum pulang?

Benar. Ini sudah pukul 9 malam, dan ia lihat para pegawai disana sudah ingin sekali tutup cepat. Gadis itu berdecak kesal. Ia belum cukup puas untuk menyendiri. Kemungkinan butuh 12 jam untuk refreshing dan 3 hari libur kerja.

Badannya berdiri dan mengambil tas nya yang ada di meja.

"Makasih ya kak!" seru gadis itu.

"Terima kasih kembali kak! Di tunggu kedatangannya kembali!"

Untung saja hujannya sudah rintik rintik, yakni gerimis.

"Aduh! Masuk angin lagi deh gue." gerutunya kesal. Karena baru saja ia sembuh dari penyakit manusiawinya yaitu masuk angin karena dia sendiri serjng keluar berkeliaran tengah malam hanya memutari komplek saja.

****

"Baru pulang mbak?" tanya sang Mama yang duduk santai di sofa sambil bermain ponselnya. Gadis itu hanya membalas meringis, ya karena bila membalas pertanyaan itu akan terkena siraman rohani di malam hari.

Gadis itu mengambil minum sambil membuka ponselnya.

"Mbak? Kok ga dijawab?" tanya Mama lagi.

"Iya, Mah. Ya lagian hujan deres banget, ya ga bisa pulang dong." balasnya.

"Lain kali bawa jas hujan. Mama ga suka ya kamu pulang malem malem ginu, apalagi kamu habis sembuh. Nanti kalo masuk angin gimana?"

Gadis itu terdiam. Sebenarnya, jawab dan tidak menjawab pun sama saja. Karena serba salah.

"Diandra, inget ya. Banyak gangster diluar sana. Mama takut kamu kenapa kenapa nantinya, kalo kamu kenapa kenapa bla bla bla bla"

Baiklah, Diandra Meisya saat ini tidak mendengarkan kata kata sang Mama. Jangan ditiru ya teman! Memang tidak baik dan tidak patut di contoh.

"Iya ma, yaudah aku masuk ke kamar dulu ya. Mau tidur."

"Iya, jangan lupa minum vitamin ya!"

"Iya."

Diandra dengan malas masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan dirinya diatas kasur. Tubuhnya memang lelah, tapi hati dan otak Diandra tidak ada lelahnya untuk membatin dan memikirkan hal yang perlu dan tidak perlu. Yah, memang manusiawi.

Karin
|WOYYY
|DIMANA DAH

You
|Hi!
|Gue udah di rumah
|Galau banget

Karin
|Lo barusan me time, Ndra
|Dan lo masih mikirin dia lagi?

You
|Its called relapse, Rin
|Mau gimana lagi? Gue bener bener masih sakit hati

Karin
|Its okay, Ndra. Semua bakal baik baik aja kalo lo ga mikirin dia sama sekali. Inget ga 2 minggu yang lalu lo bener bener happy karena dunia lo teralihkan?

You
|Emang iya?

Karin
|Makanya jangan mikirin dia mulu
|Lo harus sayang diri lo sendiri, lo aja ga sadar kan kalo 2 minggu kemarin lo ga mikirin dia sama sekali? Gue aja sadar tau
|Lo harus kayak gitu lagi
|Yah, meskipun itu cuma pelarian lo doang

You
|Gue suka Rendi juga ga sengaja, Rin
|Sekarang udah nggak

Karin
|Karena lo tolol.

Baiklah. Memang benar jawaban dari Karin bahwa Diandra ini memang cewek yang bodoh dan gampang tertipu oleh manusia manusia pesulap palsu diluar sana. Maksudnya, para buaya diluar sana. Kisah cinta Diandra memang bisa disebut dengan kisah cinta monyet yang berakhir karena keadaan.

Mantan kekasihnya, sebut saja inisialnya yaitu 'K' karena Diandra tidak ingin nama itu muncul lagi kecuali keadaan urgent yang harus terpaksa Diandra sebut. K ini yang mematahkan harapan gadis itu. Memang sih, kalo di orang orang nyebutnya 'first love & first experience'.

Diandra tidak tau alasan mengapa si K ini mengakhiri hubungan mereka. Tapi katanya si K sih fokus ke karir. Bohong! Buktinya sekarang si K punya pacar baru lagi habis ganti 2.

Memang ya omongan laki laki itu tidak bisa di percaya. Sudah 2 tahun Diandra belum move on karena tidak menemukan orang baru di hidupnya. Yah meskipun ia menutup hatinya untuk saat ini. Tapi, dia baru baru ini menyukai laki laki di tempat kerjanya. Hanya berlaku 2 minggu saja sih, karena si laki laki ini resign dan tidak ada lagi moment terbaik dengan Diandra yang membuat Diandra jatuh hati. Makanya dia balik lagi ke sisi sebelumnya.

Diandra jadi bingung.

Apakah dia harus mencari pujaan hatinya? Tidak mungkin jika datang sendiri, karena Diandra tidak pandai bergaul dengan laki laki. Dan, apakah Diandra harus membuka hati?













Diandra Meisya

Diandra Meisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ananda Bima

Ananda Bima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strangers | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang