2

5.2K 185 13
                                    


Marsha POV

kini Marsha sedang menyiapkan makanan untuk suami nya,Abel yang masih tidur tentunya tak di bangunkan oleh Marsha.

"masak?" ucap ell datar

"iya."

ell diam dan duduk di meja makan,saat ell mencoba makanan buatan Marsha,sebenarnya itu enak,tetapi ell berdiri dan menghampiri Marsha..

"masakan kamu gak enak!! DASAR ISTRI GA BERGUNA,PELACUR LO!!" ucap ell,mencengkram rambut marsha dengan kuat dan memukul nya..

"ahhh,sakit anjing!" ucap Marsha,ia tak bisa melepaskan karena cengkraman itu begitu kuat..

plakkkk....

terhitung tiga kali Marsha di tampar oleh ell..

"Zee... tolong aku" ucap Marsha,kini Marsha tersungkur,dirinya duduk di pojok ruangan akibat ell yang mendorong nya,tak hanya itu kepalanya terbentur..

untungnya saja ell sudah berangkat setelah memecahkan piring berisi makanan ke lantai..

Marsha merasa pusing,sakit secara fisik,dan secara batinnya,bahkan mungkin dirinya sudah trauma..

tak lama dari itu,Marsha mendengar tangisan Abel di lantai atas..

dirinya terpaksa menghampiri Abel,bagaimana pun dirinya harus sigap soal anaknya.

.

.

.

.

.

"mama.." ucap Abel

"sayang? kamu pinter sudah bisa bicara yaaa,anak pintar,nanti kita jalan jalan ya sayang? maafin mama ya? tadi berisik sedikit jadinya Abel kebangun.." ucap Marsha,Air matanya tentu telah mengalir deras,tetapi dirinya harus tetap tersenyum di depan anak nya itu.

rambut nya yang berantakan,kedua pipi nya memerah dan sedikit memar,serta kepalanya yang masih pusing akibat benturan,pada saat seperti ini,Marsha harus tetap berdiri tegak untuk anaknya ituu..

sambil menggendong Abel,Marsha menyisir rambutnya,mengambil masker untuk ia gunakan menutup wajahnya,lalu ia membawa Abel keluar,jauh dari rumah berisik ituu.

.

.

.


"kita makan dulu ya sayang? mama laper,tadi belum makan.." Ucap Marsha melihat mata cantik Abel

"mama.." ucap Abel,hanya kata itu yang dapat Abel ucap kan.

"iya sayang,ini mama,ayo kita makan,abis itu kita ke rumah Tante dehh" Ucap Marsha..

satu yang harus semua orang tau,Marsha tak pernah menyesal melahirkan seorang Arabella,dirinya lah yang bersalah,bukan anak kecil itu,maka dari itu dirinya selalu berusaha melindungi Abel,ia tak perduli dari mana,dan dengan siapa Abel berasal,jika itu terlahir dari rahim nya,ia akan menyayangi nya sepenuh hati..

(menggg🥺🥺🥺) -author

.

.

.

.

setelah makan dan berkeliling sebentar kini Marsha sudah ada di rumah Shani dia sedang menghadap Shani untuk menumpahkan seluruh keluh kesahnya,dan untunya abel sudah tidur jadi marsha  akan lebih leluangsa karena posisi Abel kini berada di kamar lama milik nya.

"kak..." ucap Marsha lalu memeluk Shani..

"kenapa kamu?" ucap Shani membalas pelukan dan mengelus kepala adik nya itu..

A Z I Z I  (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang