7

2.4K 116 20
                                    


jam menunjukkan pukul 3 pagi..

prannnnkkkkk

suara itu sangat terdengar keras membuat seisi rumah terbangun.

"eughhhh,itu suara apa?" ucap Marsha yang baru tersadar.

"gatau sayang,aku cek kebawah,kamu samperin Abel ya? dia nangis" ucap zee

saat keluar ternyata di ruang tamu sudah ada flora oniel dan Freya,sedangkan indah bersama marsha.

"apa ini?" ucap Zee yang baru datang

"gue gatau,cek sendiri" ucap flora memberikan kotak berwarna hitam pekat itu,serta batu yang tergeletak.

mereka semua duduk di sofa lalu zee mulai melihat batu itu,terdapat bercak merah di sana,Zee menghirup bau dari batu itu

"uhhh,ini darah.." ucap zee,ia menatap,semua mata temannya,dan pandangannya terhenti saat melihat raut wajah Freya.

"fre,lo ke atas aja sama Marsha,sama indah,lo keliatan takut banget" ucap zee,Freya pun menurut dan pergi..

"kalo itu darah,itu darah apa?" ucap oniel

"gatau,tapi darahnya darah yang pekat,kemungkinan batu ini di pukul ke hewan,ataupun manusia,karna kalo di tetesin,ga mungkin warnanya sejelas ini" ucap zee

"jangan fokus sama satu benda,lo buka dulu kotak nya" ucap flora

Zee membuka kotak itu..

"hah..."

.

.

.

.

.

semuanya memutuskan untuk kembali ke kamar,Zee juga meminta satpam menjaga rumahnya hingga ia bangun kembali nanti..

"tadi apa Zee??" ucap Marsha yang masih berusaha menidurkan Abel kembali

"bukan apa apa sayang,sini Abel sama aku,perut kamu lagi sakit kan?" ucap Zee dan Marsha mengangguk..

Marsha dan zee kembali ke posisi tidur mereka,Marsha memeluk zee dan menjadikan tangan zee sebagai bantalan,Zee dengan posisi terlentang menaruh Abel di atas tubuhnya dan menepuk nepuk punggung kecil itu,tak hanya menepuk punggung Abel,Zee juga mengelus kepala marsha,ia tak ingin Marsha tau soal apa yang ia lihat tadi,dan ia lebih memilih untuk mencari tau sendirii..

keesokan harinya,jam menunjukkan pukul 6 pagi,Zee membuka matanya,dan melihat kedua orang yang ia sayang masih memejamkan mata.

ia menarik pelan lengannya dari kepala marsha dan menggendong Abel untuk di bawa ke kamar nya,setelah menaruhnya Zee pergi ke bawah.

"makasih ya pak,jadi ngerepotin" ucap zee

"iya gak papa"

"saya sudah telfon tukang kaca pak bapak gapapa kok pergi aja,nanti uang nya saya transfer deh ya pak"  ucap zee dan bapak itu mengangguk lalu pergi..

.

.

Zee selesai membuat kopi,tiba tiba di sampingnya ada seseorang yang tiba tiba muncul.

"eh flo,udah bangun?" ucap Zee

"udahh,itu bikin apa" tanyaa flora

"kopi susu,mau? cuci muka dulu gih,muka nya ngantuk banget" ucap zee dan flora mengangguk.

hari ini adalah pertama kali Zee berbicara se lembut itu kepada flora,entah apa yang Zee pikirkan,intinya sekarang ia hanya menganggap flora sebatas fwb tak lebih.

tak lama setelah perbincangan singkat Zee dan flora,Zee menghampiri Marsha yang ternyata masih tertidur pulas,Zee berbaring di samping Marsha dan menatap langit langit kamar mereka,ia memikirkan kejadian semalam,ia tak mengerti sebenarnya itu apa? dan siapa yang melakukannya?..

"sayang" ucap Marsha tiba tiba

"ehhh kamu udah bangun??" ucap Zee menatap wanita cantik itu..

"udah,Abel mana?" ucap Marsha

"ada di kamarnya,kamu mau mandi apa gimana?" tanya Zee

"iya aku mandi.." ucap Marsha

"aku di bawah ya sama temen temen,nanti kalau udah kamu ke bawah aja" ucap zee dan marsha mengangguk..

.

.

.

"udah gaada cara lain lagi"

"terus mau pake cara apa lagi sih! banyak mau lo"

"bunuh anak nya"

.

.

.

Zee dan teman temannya sedang duduk dan merencanakan sesuatu

"guaa Nemu nih,vila yang bagus banget" ucap zee

"boleh deh" ucap oniel

"yang lain?" tanya Zee

"gua ikut aja" jawab Freya

"gua juga" ucap flora

"oke deh,yuk.."

mereka pun memutuskan untuk berlibur di sebuah vila selama 2 Minggu karena tidak ingin di ganggu oleh teror yang tidak jelas ituu

.

.

.

malam hari pun tiba,kini Freya indah dan Marsha sedang membakar daging sedangkan ketiga orang itu bermalas malasan,siapa lagi jika bukan Zee flora dan oniel,3 manusia itu memang tak mau gerak sama sekali..

"eh Niel,gue ke toilet bentar ya nitip Abel" ucap zee lalu ia pergi ke toilet..

"flo,lo kalo nyebat liat kondisi dikit dong,ada bocil anjir" ucap oniel

"yaelah iya iya gua pergi" ucap flora

flora pun pergi ke teras balkon lain di dekat dapur,tak lama rokok itu pun habis,dan flora masih berdiam diri di sana..

tak lama,flora di kejutkan dengan tangan yang melingkar di pinggangnya,dan seseorang itu mencium lehernya perlahan,hanya sedikit menghirup arome itu dari tubuhnya..

"lo mabuk?" tanya flora

"engga,emang ga boleh?" ucap Zee

"ya gapapa,tapi liat kondisi,istri lo ada di sini"

"dia sibuk masak,gak akan kesini,tapi lo terlalu pendek gue harus nunduk banget" ucap zee

flora berbalik badan,menatap wajah zee,kini kedua tangan zee memegang pembatas di balkon itu dan semakin mendekat..

"kenapa kalo gue pendek? emang nya lo mau ngapain?" ucap flora menatap mata itu..

"gue belum nyoba sesuatu" ucap zee tersenyum

Zee lalu mencium flora,menikmati bibir yang tak pernah ia nikmati sebelumnya,flora juga ikut menikmatinya..

mereka memiringkan kepala ke kanan dan kekiri,Zee mendorong bagian belakang kepala flora untuk berciuman lebih dalam lagi.

cekrekk

suara potretan itu terdengar jelas di telinga si pengambil gambar,tetapi suara itu tak jauh sampai ke telinga flora maupun Zee..

.

.

.

.

TBC..

kangennnn,Komeng dongsss😓😓

A Z I Z I  (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang