Perlahan, hingga waktunya..

64 10 1
                                    

Setelah beberapa jam, wonwoo sadar dari pingsannya.

"Wonwoo, gue mohon lo jangan nekat kaya gitu lagi ya. Ayo bangkit bersama-sama. Ada gue dan yang lainnya." Ucap seungcheol
"Bener yang dibilang seungcheol. Ayo sekarang lo makan ini terus minum obat lo." Jeonghan mengambilkan makanan dimeja ruang rawat itu.

"Gue mau chan!"
"Gue paham wonwoo. Percaya deh, kalau udah waktunya kalian bakal ketemu lagi. Kita semua bakal ketemu lagi." Ucap seungcheol sambil menepuk pundak wonwoo









Flashback

"Gue engga sanggup ngelanjutin hidup lagi. Kalo adik gue pergi, gue juga bakal pergi sama dia." Ucap wonwoo dalam tangisnya sambil berlari kabur dari rumah sakit. Dengan langkah sempoyongan ia berjalan menuju jembatan.
Wonwoo berdiri di pinggir jembatan dan melihat tenangnya aliran air dibawahnya.
"Gue ga suka air, gue yakin bisa cepet mati kalo loncat dari sini" pikiran konyol wonwoo kala itu.

Kini wonwoo sudah mengambil ancang-ancang untuk melompat. Namun salah satu warga sekitar sana melihatnya dan segera lapor polisi.

"Hei pak, hentikan! Ku mohon kembalilah." Ucap salah satu polisi
Ucapan itu semakin mendorong keinginan wonwoo, ia segera melompat dan terjatuh ke dalam air tersebut.

Kawasan itu ditutup sementara. Polisi dan team SAR segera turun mencari wonwoo, untungnya dalam waktu beberapa jam wonwoo ditemukan dan segera di larikan kerumah sakit. Saat itu juga wonwoo dinyatakan koma.

Beberapa hari wonwoo dirawat, ia cukup membaik. Ia ingin melakukan rawat jalan, namun ia berpikir apakah ia sanggup untuk pulang kerumah itu lagi?
Ketiga sahabatnya paham atas hal itu dan menawarinya untuk tinggal bersama sementara. Wonwoo pun setuju. Meski begitu, siang hari nya kadang wonwoo mampir kerumah nya.

Sebulan kemudian, wonwoo dapat melakukan aktivitasnya kembali. Seperti bekerja atau lainnya.

"Chan, kamu lagi apa disana? Hyung lagi kerja nih." Batin wonwoo sambil mengusap foto chan yang ia letakkan di meja kerjanya di kantor.

"Gue seneng karna wonwoo udah senyum dan bisa melakukan aktivitasnya kembali." Bisik jeonghan kepada joshua dari kejauhan.
"Lo bener, gue juga jadi agak lega." Jawab joshua

"Hei! Gue beliin kalian kopi nih." Seungcheol yang baru saja tiba langsung membagikan kopi kepada sahabatnya itu.
"Wihh thankyou bro!" Seru jeonghan, joshua, dan wonwoo.

Makin lama wonwoo pun sudah bisa tinggal kembali dirumahnya. Bisa dibilang ia sudah mulai bangkit dari keterpurukannya.
Wonwoo juga sering berkunjung ke makam chan.

"Chan, hyung udah tinggal kembali dirumah. Hyung juga pernah tidur di kamar kamu. Baju kamu masih rapi di lemari chan. Ohya sekali-sekali hyung pinjem boleh ga? Hehe"
Senyum yang manis namun dengan air mata yang mengalir. Begitulah setiap wonwoo ke makam chan.




Hari ini tepat setahun kepergian chan. Wonwoo ditemani ketiga sahabatnya pun berkunjung ke makam chan.
"Halo chan, apa kabar?" Ucap seungcheol sambil mengelus-elus nisan chan.

"Chan.. hyung datang sama mereka. Hmm udah setahun aja kamu ninggalin hyung ya. Btw, kamu tau ga kalau seungcheol, jeonghan, dan joshua yang selalu nemenin hyung kemanapun. Kamu si pergi, kan hyung jadi sendiri kan. Hehe" air mata wonwoo telah menetes.

"Seperti yang selalu kita bilang, kita bakal jagain wonwoo kok chan. Kamu tenang aja deh pokoknya." Ucap jeonghan yang juga meneteskan air mata.
Mereka berempat saling rangkul di samping makam chan, mereka selalu menyalurkan kekuatan untuk wonwoo.

~

Udah, ikhlasin aja ya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang