07. JEAN VS ETHAN

38 9 1
                                    

Jean jatuh terhempas menabrak bagian tembok lumayan kuat. Kembali Jean rasakan bagian pungungnya sakit luar biasa. Keadaan kamar apartemen hasil sewaannya berantakkan. Semua rusak disapu tentakel-tentakel raksasa itu.

Jean menundukkan kepalanya saat rasa pening menghantam dengan darah segar yang mulai berjatuhan dari lubang hidung serta mulutnya. Jean memukul-mukul kepalanya sendiri saat telinganya berdegung  kencang.

"Je, kita harus keluar dari sini!" Riki menghampiri tubuh lemah Jean dengan susah payah.

Riki hendak membantu Jean untuk berdiri saat remaja lainnya sibuk berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Namun, tindakkan Riki terpaksa berhenti saat matanya dan mata milik Jean bertemu.

Menakutkan. Itulah yang Riki rasakan saat menatap mata Jean yang sudah berubah putih seutuhnya. Jantung Riki berdegup kencang karena merasa terkejut. Darahnya berdesis dan tubuhnya merinding seketika.

Krak!

Kepala Jean yang tadinya utuh, terbelah sempurna. Sebuah benda  panjang yang terlihat tajam keluar dari belahan samping Jean. Salah satu belahan kepalanya utuh, dan satunya lagi berubah menjadi tentakel tajam berukuran besar.

Riki meneguk ludah, remaja itu perlahan memundurkan langkahnya.

"RIK! BURUAN KE SINI!" teriak Sean dari arah pintu. Beruntung remaja itu berhasil menjangkau jalan keluar.

Sementara di sisi lain, Satya sudah hampir tumbang karena terus menerus berusaha menghalangi tentakel itu menyerang tubuhnya hanya dengan bantuan alat berupa pisau.

"Jake, lo bisa lari kan?" tanya Satya dengan pandangan yang masih setia menatap ke depan.

Jake yang tadinya diam dibelakang Satya sambil meringis hanya mampu diam.

"Jake, keluar sama Sean dan Riki!" pintah Satya, lalu segera berlari menyerang monster ganas di depannya.

Jake mematung saat tubuh Satya mendapat serangan dari tentakel besar itu. Salah satu tentakel itu berhasil menembus tangan Satya dengan mudahnya, membuat teriakkan kesakitan mengudara setelahnya.

Jake hendak berlari guna menolong temannya itu, namun langkahnya langsung tertarik menjauh karena seseorang menarik tubuhnya dengan kuat.

"LEPAS! LEPASIN GUE BANGSAT!" Jake berteriak kencang pada Riki yang dengan tidak manusiawi mulai menyeret tubuhnya menjauh dari Satya dan juga monster itu.

"SADAR BANG! LO BISA MATI KALAU MENDEKAT KE SANA!" Riki balik berteriak dan dengan brutal terus membawa tubuh Jake sampai di depan pintu.

Sean langsung menarik kedua remaja itu untuk keluar dan dengan gesit langsung menutup pintu. Sebelum pintu itu benar-benar tertutup, Jake dapat melihat dengan jelas Satya yang dengan berani memeluk tubuh monster itu agar tidak menyerang ke arah dirinya.

Tubuh Satya seperti sudah hancur karena terus-menerus menerima serangan kuat itu. Pintu tertutup sempurna, Jake tidak dapat lagi melihat sosok kawannya.

....

Tubuh Jake ambruk dilorong panjang itu karena tidak kuat lagi menahan tubuhnya untuk terus berlari. Jake menunduk sembari memegangi bagian lukanya yang kembali terasa sakit. Isakkan tangis keluar dari bibirnya. Terdengar memilukan.

Sean dan juga Riki ikut menghentikan langkah mereka saat melihat tubuh rapuh Jake diam dengan suara isak tangis yang terdengar menyakitkan.

Riki mendekati Jake, lalu mengusap bahunya—berusaha untuk menguatkan. Walau nyatanya itu sia-sia.

Mereka sama-sama kehilangan sosok teman. Dan yang lebih buruk, Riki dan juga Sean tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Jean. Bagaimana mungkin Jean berubah begitu saja?

"Bang, kita cari tempat aman dulu," ujar Riki dan langsung membantu Jake untuk bangkit.

....

Satya meringis pelan kala tentakel besar itu membelit seluruh bagian tubuhnya dengan begitu kuat. Ia kesulitan bernafas, tubuhnya seolah ingin mati sekarang.

Krak!

Dan hanya dengan begitu, seluruh tubuh Satya remuk seketika. Setelah berhasil membuat korbannya kehilangan nyawa, monster ganas itu dengan cepat langsung melempar tubuh korban ke sembarang arah.

Puas membunuh target pertama, perhatian monster itu teralihkan pada sesosok tubuh yang berdiam diri dipojok ruangan. Salah satu tentakel besar segera menyambar ke sana, memberikan serangan.

Namun tanpa diduga seseorang yang diam di sana membalas dengan mengayunkan tentakelnya untuk menepis serangan. Tubuh Jean melompat dengan gerakkan cepat dan mendekat ke arah monster itu.

Srak!

Serangan balasan dari Jean sukses menembus bagian tubuh Ethan yang masih berbentuk sempurna. Tidak tinggal diam, monster yang diketahui adalah Ethan itu membalas dengan mengayunkan tentakelnya menghantam tubuh Jean.

Tubuh Jean terhempas kuat menghantam bagian kaca hingga membuat kaca itu pecah, dan berakhirlah dengan Jean yang jatuh dari lantai paling atas.

Senyap. Tidak ada lagi suara setelahnya. Tentakel yang tadinya mekar dan menghantam semuanya, perlahan meluruh dan hilang seketika. Tubuh Ethan kembali pada bentuk semula.

Bruk!

Ethan ambruk membentur bagian lantai dengan kuat. Tubuhnya langsung melemah dengan mata yang perlahan mulai tertutup.

....

MONSTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang