16 | Pindahan

322 37 23
                                    

"Chimon, di mana?" Suara berat Perth terdengar dari seberang telepon, nada suaminya selalu membuat Chimon tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chimon, di mana?" Suara berat Perth terdengar dari seberang telepon, nada suaminya selalu membuat Chimon tersenyum.

"Di apartemennya Binbin," jawab Chimon dengan suara lembut, sembari menambahkan bumbu ke dalam panci di depannya, lalu mengaduknya dengan spatula. Ponselnya ia biarkan tergeletak di atas meja dengan mengaktifkan pengeras suaranya.

"Apartemennya?" Perth terdengar terkejut. "Kenapa kau ada di sana?"

"Binbin baru pindah hari ini," kata Chimon. "Aku membantu dia beres-beres. Ada Korn dan Stevanus juga di sini," lanjutnya, melirik Binbin yang sedang memotong sayuran di sebelahnya.

"Apartemennya di mana? Bagaimana bisa kau pergi ke sana tanpa izin aku dulu?" Nada suara Perth berubah menjadi sedikit tajam, menunjukkan kekhawatirannya.

Chimon tertawa kecil, menyadari betapa protektifnya suaminya. "He he, maaf, Perth. Jangan khawatir, dia tinggal di Moons Apartment tower A, gedung yang sama dengan kita."

"Benarkah? Di lantai berapa?" tanya Perth, suaranya terdengar lebih lembut namun tetap ada nada protektif di sana.

"Lantai 21, unit 2109. Kau akan ke sini, Perth? Kami semua akan makan malam bersama di sini," ujar Chimon sambil menatap Binbin yang kini menatap balik dengan pandangan penuh harap.

Binbin yang sebenarnya jauh lebih mengharapkan keberadaan Perth dibanding Chimon. Sengaja ia banyak memasak makanan lezat untuk ia hidangkan dalam makan malam yang dihadiri Perth.

Suara Perth di telepon terdengar ragu sejenak. "Mungkin tidak, Sayang. Aku membawa pekerjaanku ke rumah, setelah mandi aku akan lanjut bekerja," jawabnya dengan nada menyesal.

Chimon berhenti mengaduk panci, bibirnya mengerucut sedikit, jelas tidak puas dengan jawaban suaminya. "Kalau begitu, aku akan segera pulang," katanya dengan serius.

"Tidak apa-apa, bukankah kau mau makan malam bersama di sana?" Perth mencoba meyakinkan Chimon untuk tetap tinggal, meskipun di dalam hatinya, ia sebenarnya ingin Chimon segera pulang.

Chimon menghela napas panjang, matanya memandang panci di depannya dengan sedikit ragu.
"Aku akan makan malam denganmu saja. Kalau tidak, aku mungkin akan menjadi istri yang berdosa karena membiarkan suamiku yang sudah bekerja keras melewati makan malam sendirian di saat aku makan bersama teman-teman," katanya dengan nada menggoda, berharap bisa sedikit melunakkan hati suaminya.

Terdengar kekehan kecil dari seberang telepon, seakan Perth bisa membayangkan Chimon dengan ekspresi manis yang biasanya membuat hatinya luluh. "Baiklah, lanjutkan saja kegiatanmu, Sayang. Aku tunggu di rumah. Aku mau mandi dulu sekarang."

"Oke, Sayang! Sampai jumpa di rumah! I love you!" Chimon mengucapkannya dengan penuh perasaan, berharap mendapat balasan yang sama.

Namun, panggilan itu berakhir dengan bunyi "klik" sebelum Perth sempat membalas. Chimon menatap layar ponselnya, sedikit terkejut. Senyum di wajahnya perlahan memudar, tapi ia segera menarik napas panjang dan memaksa senyum kembali, tak ingin membuat suasana jadi canggung.

𝐂𝐔𝐓𝐈𝐄 𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐌𝐑. 𝐋𝐈𝐔 | ᴘᴇʀᴛʜᴄʜɪᴍᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang