12 | Suamiku Seksi ⚠️🥵

646 55 7
                                    

Liu Chimon’s PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liu Chimon’s PoV

***

---

Sudah beberapa hari berlalu sejak aku terakhir kali dipulangkan dari rumah sakit. Hari ini adalah hari Minggu, dan aku berada di rumah keluarga Wang yang jaraknya 30 menit dari apartemen kami, dan 48 menit dari kantor perusahaan Perth di Sukhumvut Hills, Jalan Sukhumvit. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya Perth luluh dengan permintaanku untuk kembali ke Apartemen Moons besok, serta permintaanku untuk melanjutkan magang karena pihak kampus sudah menegurku mengenai kelanjutannya.

"Jadi ini hari terakhir kamu di sini? Kalau begitu, puas-puaslah main di sini, Chimon. Mau makan siang apa? Mama akan buatkan, atau kalau kangen masakan Bibi Zu, Bibi Zu akan buatkan juga untukmu!" ucap Mama Lisa, mama mertuaku yang sangat menyayangiku. Mama Lisa sangat senang saat Perth membawaku untuk tinggal sementara di rumahnya, tetapi juga terkejut karena baru mengetahui soal kambuhnya asmaku.

"Kamu harus rutin minum vitamin dan obat herbal yang Mama berikan, Chimon. Obat herbal itu, apa kamu masih meminumnya? Atau sudah habis?" tanya Mama Lisa lagi sebelum aku sempat menjawab pertanyaannya yang pertama.

"Masih ada, Ma. Aku selalu meminumnya, 'kok, meskipun rasanya agak pahit. Apa tidak ada obat herbal yang bentuknya pil saja?" pintaku, wajahku memelas karena aku sendiri sudah muak dengan berbagai obat-obatan dan vitamin yang harus kukonsumsi demi kesehatanku, terutama imunku yang lemah.

"Sepertinya ada, nanti Mama tanyakan kepada dokternya, ya!" jawab Mama Lisa.

Mama Lisa kembali memelukku dari samping. Tinggal berjauhan denganku setelah Perth membawaku pindah membuat Mama Lisa jadi sering merindukanku. Bahkan, Mama Lisa mengakui bahwa ia lebih sering merindukan dan menanyakan kabarku, menantunya, daripada Perth, anak kandungnya sendiri. Mungkin karena sejak dulu Perth tumbuh menjadi anak yang mandiri, sedangkan aku adalah anak yang selalu dimanjakan oleh keluarga. Beruntunglah Perth tetap memanjakanku setelah kami hidup terpisah, setidaknya itu yang kusampaikan kepada Mama Lisa, sehingga ia tidak terlalu khawatir.

Namun, tidak seperti di kediaman keluarga Wang yang memiliki Bibi Zu dan satu orang ART lainnya, ditambah seorang penjaga rumah, serta seorang sopir yang merangkap sebagai tukang kebun, total 4 pekerja. Di kediaman kami di penthouse Apartemen Moons, meski merupakan kediaman yang mewah, Perth tidak mempekerjakan pekerja tetap di sana. Perth dan aku benar-benar hanya tinggal berdua tanpa kehadiran orang lain. Kami hanya memesan layanan kebersihan setidaknya tiga kali seminggu, layanan laundry setiap hari, dan layanan-layanan door-to-door harian lainnya. Sebegitu Perth ingin tidak ada orang asing tinggal bersamanya.

Dengan keadaan seperti itu, aku yang tadinya selalu manja dan bergantung mulai belajar menjadi lebih mandiri sedikit demi sedikit. Misalnya, sekarang aku terbiasa bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk Perth sebelum aku mandi. Meskipun kebanyakan menu sarapan itu aku pesan juga melalui layanan pesan-antar atau layanan pengiriman makanan di ponselku, begitu juga dengan menu makan malam.

𝐂𝐔𝐓𝐈𝐄 𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐌𝐑. 𝐋𝐈𝐔 | ᴘᴇʀᴛʜᴄʜɪᴍᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang