[🕯] | 01

1.1K 104 16
                                    

Tidak ada yang berubah, semua terkondisi baik seperti biasa.

Hyunjin kembali mengajar di sekolah sementara Jeongin terkurung dalam apartement si Hwang brengsek.

Manusia anjing itu dengan aktingnya bilang pada kepala sekolah kalau Mr. Yang mengundurkan diri secara mendadak. Dia pun mengatakan kalau Jeongin resign mendadak karena ada urusan pribadi di kampung halamannya.

Anehnya tak ada yang curiga, mungkin karena mereka pikir yang memberi tahu itu Hwang Hyunjin?.

"Padahal Mr. Yang sangat baik, ya?"

"Iya. Dia juga sangat manis, sedih sekali sekolah kita kekurangan guru muda yang tampan"

"Tenang saja, masih ada Hyunjin dan Heeseung"

Para guru wanita bergosip tepat di depan mata Hyunjin, mungkin mereka mengira Hyunjin ini tidak bisa mendengar.

Sudut bibir Hyunjin terangkat mendengar gosipan para guru wanita. Senang sekali dia, tidak ada yang curiga sama sekali akan Jeongin mengundurkan diri mendadak.

Kopi americano itu tersesap lembut oleh bibir berisi dan cantik milik si Hwang tampan. Bibir bawah digigit, Hyunjin tengah memikirkan mau menyetubuhi rubah malang kesayangannya dengan gaya apa malam ini.

Dari kejauhan seseorang menatapnya menggunakan pandangan penuh curiga. Telapak tangannya terkepal melihat wajah tanpa rasa bersalah Hyunjin.

Helaan nafas terdengar, guru muda tersebut memutuskan meninggalkan ruang guru supaya tak suntuk melihat wajah si Hwang sialan.

[🕯🕯🕯]

"Sayang, aku pulang..."

Jeongin tersentak kaget, matanya menatap Hyunjin datar tanda bahwa ia sama sekali tidak bahagia.

Kemarin malam Hyunjin menggempurnya tanpa henti.

Tidak, tidak hanya kemarin malam. Namun setiap malam.

Tubuhnya seperti pemuas nafsu. Dipakai setiap kali si pemilik apartemen merasa horny.

Kemaluan Jeongin sampai bengkak akibat pakai terus-menerus. Bahkan klitnya pun juga lecet.

Baru saja menikmati ketenangan tanpa adanya musang sangean, eh musang bajingan itu malah pulang lebih awal.

Habis sudah memeknya Jeongin.

Pinggang ramping sang submisif dipeluk erat dari belakang, kecupan penuh kasih sayang Hyunjin layangkan bertubi-tubi pada leher mulus sang kekasih.

"Kamu rindu aku tidak?"

"I-iya... Aku rindu," bohong, aku mau kamu mati saja.

"Aahh!"

"Aku rindu sekali dengan vagina pelacurmu ini yang selalu basah setiap kali aku sentuh..."

Hyunjin pun mulai menggerayangi vagina terawat milik si cantik.....

Dijilatnya liang surga itu secara perlahan-lahan dengan lidah yang melakukan gerakan memutar pada bagian titik sensitif si rubah.

Sang empu mulai mendesah sayup-sayup kala merasakan betapa lihai lidah si brengsek Hyunjin menyentuh klit bengkaknya.

Lidah sang empu turun dari klit menuju lubang senggama. Disodoknya lubang basah itu menggunakan lidah secara cepat yang di mana membuat Jeongin mendesah semakin keras.

"Wahhh! Ahh!! Hyun—hh!!"

Tidak bisa berbohong kalau manusia bajingan ini sangat faham cara membuatnya melayang. Surai panjang si dominan pun telah berantakan akibat diremas.

Tubuh si cantik bergetar hebat kala orgasme menghantam dirinya. Hyunjin menjilat serta menelan semua cairan-cairan explicit yang cintanya keluarkan.

[🕯🕯🕯]

"Kenapa si brengsek ini selalu nungguin aku bangun sih?"

Jeongin cemberut, Hyunjin ini selalu nungguin dia bangun tidur dengan keadaan rapi. Sudah pakai pakaian mengajar, sudah pakai sepatu, rambutnya sudah tersisir rapi, padahal lebih baik langsung berangkat kan?.

Rasanya jengkel terus setiap kali melihat wajah sok tenang si musang bego itu. Dulu memang Jeongin suka, namun setelah apa yang menimpa—semua jadi berubah drastis.

Ingin sekali Jeongin cabik-cabik wajah Hyunjin.

"Sudah bangun?"

Tolol, kalau belum bangun lalu siapa yang menghampirimu dengan pakaian kebesaran seperti gembel?

"Kenapa belum berangkat?," Tanya si manis sembari duduk tepat di sebelah si tampan.

"Nungguin kamu bangun, kamu lucu banget kalau bangun tidur di pagi hari"

Sialan. Dia kira Jeongin akan baper?

Tentu tidak.

Si rubah itu hanya mengangguk-angguk paham walau dalam hati mencaci maki si kontol.

"Sudah sana berangkat, nanti kena macet lho"

"Kamu mengusir?"

Iya

"Tidak. Aku cuman khawatir kalau kakak datang terlambat dan kena marah..."

Hyunjin tersenyum lembut, ekspresi Jeongin terlihat sangat memelas dan lucu.

"Aku akan berangkat, tapi dengan syarat...."

"Apa?"

"Hisap dulu penisku, ya?"

[🕯🕯🕯]

Semuanya terasa janggal.

Mr. Yang tiba-tiba resign sebagai guru dengan alasan paling tidak logis. Kalau memang ada urusan mengapa tidak ambil cuti saja?.

Ini aneh, setaunya Jeongin itu bahagia menjadi guru.

Pernah suatu ketika dia denga pria cantik itu berbincang-bincang santai. Perbincangan itu berakhir ke alasan si rubah cantik mau menjadi guru lalu si rubah menceritakan kalau dia bahagia setiap kali mengajar murd-murid nakalnya.

Dan lebih anehnya lagi, kenapa harus Mr. Hwang yang menyampaikan perihal resign itu dan bukan Mr. Yang sendiri?

Semuanya makin mencurigakan, terasa sangat tidak benar....

Sepertinya dia harus menyelidiki sesuatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[🕯] | Deeper (Hyunjeong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang