PROLOG🌙

56 8 2
                                    

Assalamualaikum
Semoga suka yaa
Jangan lupa Tulis pendapat kalian yaa..
Terimakasih buat yang udah baca
Happy reading guys ❤️

"Mel... Imel... sayang, bangun yuk."

"Hoaaam... Bentar lagi ya, Ma," balas Imel sambil menggeliat malas di tempat tidur.

"Eh, kok gitu? Katanya mau liburan," ucap mamanya, Indira, dengan nada geli.

"LIBURAN?!" Imel terlonjak kaget, matanya langsung terbuka lebar. Dia baru ingat kalau hari ini adalah hari yang sudah lama ditunggu-tunggu-hari liburan keluarga mereka.

"Iya, liburan. Kamu sendiri yang ngajak kok malah lupa," Indira menahan tawa melihat reaksi putrinya yang biasanya paling bersemangat kalau soal liburan.

"Tumben, si Momoy bisa lupa!" suara Anggara, papanya, tiba-tiba terdengar dari belakang, ikut memancing reaksi Imel.

"Iiiii... PAPAAAH! Berhenti panggil Imel 'Momoy'! Kan Imel udah bilang nggak suka!" gerutu Imel kesal. Sejak dulu, Imel memang tidak suka dengan panggilan "Momoy" yang diberikan papanya, tapi Anggara justru semakin senang menggoda anaknya dengan sebutan itu.

"Loh, kenapa? Lucu kok, MOMOY! Itu kan panggilan sayang dari papah buat kamu."

"Papah nyebelin!" dengan penuh rasa jengkel, Imel melangkah cepat keluar dari kamar, takut kepalanya akan 'meledak' jika terus-terusan mendengar panggilan itu.

"BIARIN!!" Anggara meniru gaya bicara putrinya sambil tertawa geli.

"MEELL... LANGSUNG MANDI! JANGAN MALAH MAIN GAME!" teriak Indira dari kejauhan. Dia tahu kebiasaan Imel yang seringkali langsung main Mobile Legends setelah bangun tidur.

"IYA, MAMAKU SAYANG!!" balas Imel dengan suara lantang, tak kalah heboh dari mamanya.

"YANG... KAMU JUGA, MANDI SANA! ATAU MAU DITINGGAL?" seru Indira kepada suaminya yang sedari tadi hanya tertawa tanpa henti.

"Siap, Neng Jago!" jawab Anggara dengan wajah pura-pura takut, lalu kabur secepat kilat sebelum Indira sempat melayangkan 'ancaman' panci ke arahnya.

✧✧✧

"Pak Yudi, saya percayakan rumah ini ke Bapak, ya. Tolong dijaga baik-baik, jangan sampai ada barang yang hilang atau lecet," ucap Anggara serius sambil menepuk bahu Pak Yudi, orang kepercayaannya.

"Siaaap, Tuan!" Pak Yudi memberi hormat, senyumnya penuh keyakinan.

Pak Yudi sudah bekerja dengan keluarga Anggara selama bertahun-tahun, dan Anggara sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri.

"Silakan masuk, Non Imel," kata Bi Atun sambil membuka pintu mobil, menyambut Imel dengan senyuman hangat.

"Makasih, Bi," balas Imel lembut. "Bi, jaga kesehatan ya," lanjutnya.

"Iya, Non Geulis, hati-hati di jalan," Bi Atun tersenyum, merasa seperti seorang ibu yang melepas anaknya pergi. Hubungan mereka memang sudah seperti keluarga.

Ketika semua sudah siap, sang sopir menoleh ke belakang dan bertanya, "Sudah siap, Tuan?"

"Iya, langsung jalan aja," jawab Anggara santai.

"Ba-i..." sang sopir baru akan memulai perjalanan ketika suara Imel memotong, "Tunggu sebentar!"

"Ada apa, Momoy?" tanya Anggara lembut.

"Pah, HP Imel lecet! Ganti yang baru ya, Pah?" rengek Imel manja seperti anak kecil.

"Hmm, ya sudah. Nanti Papah pesenin yang baru. Nanti orang suruhan Papah anter ke bandara, oke?"

"IMEL SAYANG PAPAH!!" teriak Imel sambil meloncat ke pelukan Anggara.

"Papah juga sayang Imel," balas Anggara hangat sambil memeluk putrinya erat.

"Ya ampun, dunia ini berasa cuma milik kalian berdua aja!" Indira menghela napas, berusaha menahan tawa melihat tingkah suami dan anaknya.

"Imel juga sayang Mama!" Imel langsung beralih memeluk Indira.

"Papah lebih sayang sama Mama!" kata Anggara, ikut memeluk mereka berdua.

Indira tersenyum puas. Dia merasa beruntung memiliki keluarga yang hangat dan penuh cinta seperti ini.

Sementara itu, di kursi depan, Pak Sopir hanya bisa menarik napas panjang dalam hati, *Gini amat jadi sopir di dunia yang penuh pelukan*.


Ini baru prolog yaa guys
Gimana nih pendapat kalian tentang PROLOG ini
Kalian mau happy ending/sad ending?
Terimakasih buat yang udah baca dan beri pendapat 🥰❤️❤️
And bye bye guys ❤️❤️

IMELDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang