manipulative child

247 18 5
                                    

Askara Baby black duck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Askara
Baby black duck









*************


"Good boy...."

Serigala berwarna hitam legam itu tampak jinak saat diberi potongan jari.
Dia sangat menikmati camilannya pagi ini hingga terdengar suara gemeletuk dari tulang yang remuk akibat kunyahan nya.

Sudah beberapa hari belakangan dia selalu diberi makanan kecil, entah potongan lengan atau kulit kepala yang masih utuh dengan rambutnya.

"Aku ingin satu lagi yang lucu seperti ini, bisa?

__emm kalau ada warna putih"

"Baik, akan saya cari"

Laki-laki berpostur tinggi tegap dengan wajah kaku itu segera undur diri dari hadapan tuan kecilnya untuk mencari apa yang dia mau.
Jika menolak maka bersiaplah untuk menjadi anjing peliharaannya seperti yang sudah-sudah.

"Udah yaa, aku mau sekolah kamu jangan nakal disini. See you Balto..!?"

Dia meraih tas ransel berwarna coklat pastel dan memakainya lalu berlari kecil sembari menyeret boneka angsa berwarna putih besar.

Kali ini tidak boleh terlambat seperti hari kemarin, citra nya sebagai anak rajin dan manis tidak boleh hilang begitu saja.

**

Mata nya terus fokus menatap barisan anak-anak berseragam sekolah seperti pelaut. Jika bukan karena insiden memalukan itu terjadi Dylan tidak akan menginjakkan kaki nya di tempat berisik seperti ini.

Dia ingat betul saat para anak buah nya yang seperti sekumpulan orang bodoh menunggu serangan dari mafia lain padahal tidak ada apapun yang terjadi.

Salah satu dari mereka mengatakan jika ada anak sekolah memakai seragam berwarna putih dan dasi pelaut itu yang memberitahu jika ada sekelompok orang suruhan black dragon yang akan menyerang markas.

Namun informasi itu sangat minim karena anak yang memakai seragam seperti itu tidak hanya satu, tapi ratusan!

"Cepat katakan seperti apa anaknya yang berani membodohi kalian"

Dylan membuang puntung rokok nya saat dia sadar sudah memasuki kawasan sekolah.
Meski bajingan dia tidak mungkin memberi contoh buruk untuk adik-adik lucu yang ada disini kan?

"Di- Dia Tuan! Dia anaknya!?"
Salah satu pengikut nya menunjuk seorang bocah yang sedang sibuk mengunyah kue blueberry.

Dylan berhenti dan menatap tidak percaya pada anak laki-laki yang mulutnya penuh dengan wipe cream itu.
Dia nampak sumringah saat melihat Askara disini setelah dua tahun menghilang tanpa jejak.

"Selamat pagi Tuan muda Askara?"
Askara yang di panggil namanya tampak terkejut melihat siapa yang menyapanya pagi-pagi seperti ini.

Saat melihat nya dia memutar mata nya bosan, tidak ada orang lain kah selain dia?
Sempat berharap jika orang itu adalah Juna.

A S K A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang