hoonsuk ft hwanwoo
"juju mau jadi kingkong yang kuat dan hebat!!"
"kenapa Juju mau jadi kingkong?"
"supaya Juju bisa melindungi mama sama Jeje!! Karena papa gaada, jadi juju harus jadi lebih kuat supaya bisa melawan orang orang jahat yang mau nyakit...
Akibat pertemuannya dengan sang mama beberapa hari yang lalu, Jihoon kini dibawa kembali ke rumah lama mereka. Keadaan rumah itu begitu sunyi, hampir tidak ada yang berubah sejak ia meninggalkannya bertahun-tahun yang lalu. Awalnya, Rose tak setuju dengan keputusan ini, namun dengan terus-menerus dipaksa oleh sang mama yang mengancam akan melakukan hal jahat kepada anak-anak Hyunsuk, Rose akhirnya hanya bisa pasrah dan membiarkan adiknya kembali dibawa oleh mamanya. Kini, Jihoon berada di dalam kamar lamanya, yang terasa asing meskipun sudah menjadi bagian dari masa lalunya.
Kamar itu sangat berantakan, seolah menyimpan kenangan-kenangan yang terlupakan. Debu menutupi hampir seluruh permukaan, menciptakan suasana yang suram dan terabaikan. Jihoon berdiri di tengah ruangan, menatap sekeliling dengan tatapan kosong, mencoba mengingat kembali hari-hari di masa lalu. Setelah beberapa detik terdiam, ia memutuskan untuk mulai membereskan kamar tersebut, setidaknya agar terasa lebih nyaman. Dengan cepat ia mulai merapikan barang-barang yang berserakan, memisahkan barang-barang yang tidak digunakan, dan memasukkannya ke dalam kardus besar supaya lebih mudah dibuang.
Setelah beberapa saat membersihkan, Jihoon beralih untuk membersihkan kotoran yang terdapat di bawah ranjangnya. Saat itulah, matanya tertuju pada sebuah kardus berukuran sedang yang tergeletak di bawah tempat tidur. Tanpa ragu, ia mendekati kardus tersebut dan mengambilnya, rasa ingin tahunya seakan mengalahkan segalanya. "Apa itu..?" pikirnya dalam hati.
Karena rasa penasarannya sangat tinggi, ia segera membuka kardus itu, berharap menemukan sesuatu yang menarik di dalamnya. Namun, begitu kardus itu dibuka, debu yang tebal di dalamnya langsung mengepul, membuat Jihoon terbatuk-batuk dengan keras. "Uhuk..!" batuknya, sambil menutup hidungnya dan mencoba untuk menahan batuk yang terus berdatangan.
Setelah beberapa detik, Jihoon mengambil penyedot debu yang ada di samping meja untuk membersihkan debu yang tebal di dalam kardus itu. Perlahan, ia mulai menyedot debu-debu yang menumpuk, membuatnya lebih mudah untuk melihat apa yang ada di dalam kardus tersebut. Saat debu mulai berkurang, Jihoon bisa melihat isi kardus dengan jelas. Di dalamnya terdapat sebuah album foto dan sebuah kotak kecil yang tampak cukup sederhana namun elegan.
Dengan penasaran yang semakin membuncah, Jihoon membuka album foto itu perlahan. Setiap halaman yang dibuka memperlihatkan foto dirinya dengan seseorang yang sangat dikenalnya. Wajah di dalam foto itu begitu familiar, dan Jihoon langsung mengenali siapa orang itu. "Orang ini kan.." gumamnya pelan, matanya terus memindai setiap foto yang ada. Wajah itu adalah wajah yang sudah lama ia lupakan, wajah yang penuh dengan kenangan yang hampir terkubur oleh waktu.
Foto-foto itu menunjukkan momen-momen yang tampak begitu bahagia, Jihoon dan seseorang yang ada di sampingnya terlihat begitu dekat dan penuh kasih sayang. Seiring membuka halaman demi halaman, Jihoon menemukan tulisan kecil di salah satu sudut foto pertama. "Park Jihoon dan Choi Hyunsuk, 7 Agustus 2018." Jihoon tertegun sejenak, membaca tanggal yang tertera itu dengan mata terbuka lebar. "Berarti lima tahun yang lalu..." bisiknya pelan, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dibacanya.
Jihoon melanjutkan untuk melihat foto-foto berikutnya, semuanya tampak begitu hangat, penuh dengan tawa dan kebahagiaan yang ia rasakan bersama seseorang yang sangat berarti baginya. Namun, setiap foto itu juga membawa perasaan yang berat, seolah membuka kembali luka lama yang ia coba lupakan.
Tiba-tiba, matanya tertuju pada kotak kecil di dalam kardus itu. Tanpa berpikir panjang, ia membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah cincin pernikahan yang tampak sangat sederhana namun begitu indah. Jihoon memandang cincin itu dengan tatapan kosong, seolah mencari jawaban dari sesuatu yang ia sendiri tidak mengerti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.