prelude

9 0 0
                                    


Melewatkanmu oleh Adera sudah memasuki ruang studio LO-Fm yang berada di salah satu bagian di Jakarta. Pukul delapan menuju sembilan malam lantunan lagu itu menyertai studio utama Lo-Fm. Kealanath atau disapa Ala merupakan salah satu mahasiswa intern yang sudah mengisi studio di LO-Fm sekitar tiga bulan terakhir. Dengan rekannya yang lebih dulu bekerja disana, Sienna.

Mematikan microphone yang tadi on-air, Keala menggerutu menatap Sienna sinis dan melepaskan headphonesnya yang dipasangkan kedua telinganya tadi. Kemudian beralih ke Sienna yang sedang meneguk air minum. Melihat ada yang menatapnya tajam, Sienna terkekeh.

"Sumpah ya Na, ah gue marah banget sama lo," tukas Keala memincingkan mata tajam.

Sienna memukul lengan Keala pelan. "Keala, santai. Laditto di Bandung,"

"Sesekali, La. Daripada gue terus yang cape dengerin lo cuma bisa liat Laditto dari Instagram. Boro-boro kek basa-basi DM, nanya apa kabar? Ah payah lo!," Lanjutnya seiring menyenggol lengan Keala. "You live once La! Mau sampai kapan lo ngumpet di balik batu?,"

Lagi-lagi Keala menghela nafas. "Bukan masalah di Bandungnya Na," suaranya merendah. "Tapi, kalo misalkan anak angkatan ada yang ngeh gimana? Belum lagi ya gue sama dia gak pernah ngobrol! Kayak? Freak banget gue!,"

"Ya bagus dong? Kan bisa disampein," jawab Sienna menampilkan giginya yang dipagar. "Tenang La. Berhubung lo masih kehitung beberapa lagi magang disini, sesekali gue pengen kasih sesuatu gitu buat lo,"

Sienna cengengesan tanpa memerdulikan lawan bicaranya yang sudah kepalang panik.

"Na, gimana kalo Laditto punya pacar?!," sorak Keala geram.

"Alaku yang cantik, jaman sekarang stalk instagram serasa lo tuh tau semua ya? Instagram Laditto yang lo kasih tau tuh cuma foto kerjaan, foto tempat, sama satu lagi foto dia naik motor. Itu juga gaada jejak perempuan," balas Sienna yang mulai geram. "Belum lagi storynya yang 'selalu' lo kirim ke whatsapp gue, cuma share lagu atau share info semacamnya," ucapnya dengan penuh penekanan pada 'selalu'

Mendekat Keala yang kian gelisah, Sienna menenangkan dan memegang lengan Keala pelan. "Percaya sama gue. LO-Fm, gak sebesar radio sebelah,"

Lagu request-an Keala mulai menuju akhir. Dengan segera Sienna menyalakan kembali microphonenya.

"Kembali lagi dengan Sienna dan Keala! Wah, liriknya bener-bener kayak kita ikut terlewatkan juga gak sih?," ujar Sienna girang dan memulai kembali setelah Request-an Keala selesai.

Keala melirik Sienna tajam dan memasangkan kembali headphone beserta microphonenya. Keala hanya terkekeh yang 'terpaksa'. "Besok kalo kita bales seru gak ya?," ajak Keala menormalkan suasananya yang cukup tegang baginya.

Sienna tertawa pelan. "Gak akan dong. Cinta pertama gue kan aman,"

"Haha oke next La, udah ada request-an masuk lagi dari sobat LO-Fm?," lanjutnya menjulurkan lidah ke Keala seraya meledeknya.

"Ada nih, sobat LO-Fm lagu selanjutnya dari Dian di Jakarta yang katanya baru putus. Dari judulnya sih, udah keliatan sakit banget nih. Gimana kalau kita putar aja? dan semoga Mbak Dian menemukan pengganti yang lebih baik ya. Ini dia Reckless dari Madison Beer," jawab Keala sembari mengintip di komputer dan Sienna menyalakan musiknya.

Mematikan microphonenya, Keala mengecek handphonenya yang sepi notifikasi. Padahal, biasanya grup keluarganya akan berkicau untuk bertanya kapan ia akan pulang. Beralih ke Sienna yang sedang membaca layar komputer di depannya dengan mengerutkan alis.

Keala menghampirinya dengan tempat duduknya. "Kenapa? lagunya aneh?,"

"Bukan," sahut Sienna tanpa menoleh Keala.

imperfectumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang