8.Bad news

39.1K 2.2K 14
                                    

🎀🎀

Sudah dia hari sejak Lily di kurung ia hanya bisa diam. Suaminya sama sekali tidak datang kesini, jika begini bagaimana ia bisa menjelaskan apa yang terjadi?.

Ini fitnah! Tidak ada scenario seperti yang terjadi saat ini. Di dalam cerita itu Lily sudah keguguran saat ia masuk kedalam tubuh ini.

"Sial! Sial!" Dengan kesal Lily meremat rambut nya.

Baru saja ia menikmati hidup tentram jadi siapa yang membuat laporan palsu itu?! Yang pasti orang yang berada karena bisa mendapatkan cap rumah sakit ternama.

Jika seperti ini terus sama dengan dia akan mati kedua kalinya.

Pintu terbuka tibalah seorang pelayan datang dengan segelas susu. Seperti biasa semua kebutuhan nya akan datang sendirinya.

"Bagaimana ini! Jika terus seperti ini endingnya akan sama saja."

Dengan frustasi Lily melempar gelas susu itu hingga pecah. Entah ia merasa dejavu. Sendirian, kosong, sepi sama seperti saat dirinya dulu.

Tanpa semangat dan tekanan yang berlebihan.

"Lily kamu memang bodoh dalam mencintai seseorang orang."

"Kau anak tidak berguna! Lebih baik mati saja!"

Mata lentik itu mulai mengeluarkan air bening. Dengan tergesa-gesa ia langsung berlari menuju kamar mandi namun saat melewati meja rias pinggangnya terkena sudut meja.

Lily langsung meringis, apalagi ia terjatuh dengan posisi yang sangat membahayakan janinnya. Darah langsung mengalir keluar.

"Tidak! Tolong! Tolong." Sama seperti dulu Lily dejavu.

Gadis 20 tahun yang hidup sendiri di apartemen. Tanpa seseorang siapa pun. Malam itu ia melihat kekasihnya yang sedang bercinta di hotel.

Namun bukanya menjelaskan pria brengsek itu langsung meninggal kan nya. Saat di apartemen ia malah bertemu dengan kakak pertamanya yang sedang di landa emosi.

Ia di aniaya hingga kakinya patah. Tanpa siapapun yang menolongnya. Lily hanya bisa berteriak meminta bantuan namun tidak ada siapapun.

Apakah ia akan sama seperti ini?

Saat di ambang kesadarannya pintu kamarnya dibuka paksa. Sayup-sayup Lily mendengar seseorang yang datang mengguncang tubuhnya.

Hingga ia merasa kan tubuhnya melayang. Sebelum ia kehilangan kesadaran.

🎀🎀

Seorang pria dengan penampilan yang sangat tidak bisa di gambarkan baik-baik saja sedang menatap. Kertas dan foto seorang yang ia cintai.

Di Sana Lilyana Zelon wanita yang ia sangat cintai sedang berada di dokter aborsi. Lian kecewa sangat kecewa.

Apakah ia di tipu ketiga kalinya?

"Lily aku mencintaimu." Lirihnya.

Layar laptop yang menayangkan kegiatan istrinya selama di kamar. Sebenarnya ia tidak tega melihat wanita yang sangat ia cintai terkurung di kamar itu.

Namun hanya ini yang bisa ia lakukan untuk mempertahankan anaknya.

Jika ia tidak bisa memiliki Lily mungkin anaknya saja sudah cukup.

"Shit!" Dengan deru napas yang tidak beraturan Lian berlari menuju kamar yang berada di depan kamarnya.

Karena ia sibuk melamun, Lian sampai tidak sadar istrinya sudah berbaring lemah dengan darah yang mengalir.

Lian langsung mendobrak pintu putih itu dengan keras. Matanya langsung memanas saat melihat wanita pujaan hatinya terbaring lemah.

"Lily! Lily! Love?" Dengan telaten ia mengangkat tubuh istrinya.

Dengan panik Lian langsung berlari menuruni anak tangga. Pria itu mencoba untuk menyadarkan Lily namun sama sekali tidak ada respon.

"GIO! GIO! CEPAT SIAPKAN MOBIL SIALAN!" Teriak nya.

Para pelayan yang sedang bekerja langsung berlari cemas saat melihat Nyonya mereka terbaring lemah.

Mobil BMW hitam itu melesat cepat menuju rumah sakit ternama. Hingga sampai di sana Lian langsung datang dan membaringkan istrinya ke bangkar yang sudah di siapkan.

Para pekerja di rumah sakit langsung terdiam dan mengerjakan pekerjaan masing-masing. Oh tidak tuan muda Zilon datang dengan emosi, tamat riwayat mereka.

Lian terduduk di kursi ruangan yang di gunakan untuk menangani Lily. Pria itu meremat rambutnya kasar.

Andai saja ia tidak egois, seharusnya ia harus mencari tau semua keberanian dari secarik kertas itu.

"Geo! Tolong selidiki kertas ini." Ucap Lian sambil memberikan kertas yang ada di kantong celananya.

Geo menatap Tuannya yang tampak lemah lalu mengangguk dan mengerjakan pekerjaan nya.

Hingga para perawat keluar dari ruangan itu dengan tergesa-gesa berlari menuju lorong. Lian di buat terkejut langsung menghalangi dokter yang akan keluar.

"Istri ku kenapa?!" Bentaknya ia sudah tidak bisa berpikir positif lagi.

Dokter itu menahan nafas nya ngeri. "Nyonya Zilon kehabisan banyak darah karena benturan di perutnya, Nyonya mengalami pendarahan hebat". Ucapnya.

Lian langsung menunduk pasrah.

"Jika pendarahan tidak bisa di hentikan secara cepat Nyonya akan kehilangan janinnya, atau lebih parah Nyonya juga akan meninggal."

🎀🎀

antagonis wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang