Termenung, itulah yang di lakukan gadis itu, tidur terlentang dengan pandangan kosong menatap cahaya putih diatasnya yang menerangi kamar itu. Isi kepalanya berputar mengingat kejadian tadi siang, ia juga berpikir di mana letak kesalahannya sampai kekasihnya berbicara acuh tak acuh kepadanya.
Gadis itu hanya menghela napas sesaknya yang sedari tadi berselimut didadanya.
Tak di sadarinya, salah seorang gadis memperhatikan gerak-geriknya dikasur dari pintu kamarnya.
"Kenapa kamu, Sa? Sampai segitunya," ujarnya sambil menutup pintu kamarnya.
Salsa sedikit tersentak, dengan segera ia memposisikan dirinya duduk.
Gadis itu mengulurkan gelas yang berisi jus jeruk kepada Salsa, Salsa menerima jus pemberian gadis itu sambil memperlihatkan senyum tipisnya.
"Makasih, Fio," lirihnya tak bersemangat.
Fiony duduk dikursi belajarnya seraya ia tatap wajah temannya dengan telaten. "Gak biasanya kamu ke rumah aku sore-sore begini, ada apa?" tuturnya.
Salsa mengulum bibirnya, ia mengumpulkan keberaniannya untuk menceritakan masalahnya kepada teman baiknya itu. "Fio, aku mau tanya deh sama kamu," ungkapnya.
"Mau tanya apa?" sahutnya penasaran.
Gadis itu terdiam sejenak, "kalau misalnya cowok bicara sama ceweknya udah kayak gak peduli itu kenapa, ya?" tanya Salsa, ia berharap jawaban Fiony bisa membuat sedikit tenang.
Kedua alis Fiony berkerut, matanya berputar kesana-kesini memikirkan sebuah jawaban yang sesuai.
"Kalau menurut aku sih, bisa jadi cowok itu lagi malas ngomong, bisa jadi tu cowok lagi kesal," ucap Fiony terus terang.
Salsa mengangguk paham, ia tersenyum hambar.
"Kamu lagi ada masalah sama, kak Fidel, ya?" tambah Fiony.
Gadis itu sedikit ragu menjawab pertanyaan temannya itu, ia hanya berdehem sebagai jawabannya.
Dengan segera Fiony berpindah duduk didekat Salsa. "Hah? Kenapa? Kok bisa, kak Fidel begitu?" tanyanya beruntun, bagaimana tidak Fiony bersikap seperti itu, dari sudut pandangnya hubungan Salsa dan Fidel selama ini baik-baik saja. Bahkan Fiony sama sekali tak pernah mendengar hubungan temannya itu dalam masalah. Sama sekali tak pernah terdengar olehnya.
Salsa mengangkat bahunya tak tahu. "Hari ini aku pengen ngobrol baik-baik sama dia tentang kejadian minggu kemarin, tapi dia nya kayak menghindar gitu." Gadis itu memainkan gelasnya yang berisi jus jeruk dengan memutari bibir gelas itu dengan telunjuknya.
"Tunggu... Maksud kamu 'kejadian minggu kemarin' apa?" papar Fiony, seketika ruangan itu hening, hanya terdengar bunyi ac yang berada di kamar Fiony.
Mau tak mau, Salsa harus menceritakan kejadian minggu lalu kepada temannya itu, karena ia tak ingin merahasiakan apapun pada Fiony.
Salsa menceritakan secara rinci dan detail, tak ada kejadian yang tertinggal pada saat mereka berada di pasar malam dan pulang.
"Oh, pantes," beber Fiony, ia sedikit berdecak. "Sa, kiss itu hal yang biasa dalam pacaran, lho. Lagian kamu juga udah berapa kali nolak ciuman dari dia, pantas lah pacar kamu kesal," jelas Fiony.
Gadis itu sama sekali tak bergeming setelah mendengar ucapan dari temannya. Ia hanya menyimak apa yang di bicarakan Fiony padanya. Jawaban yang gadis ini lontarkan barusan tak membuatnya puas.
"Tapi 'kan, Fio. Kak Indah pernah bilang sama aku, kalau kak Fidel itu punya cewek lain selain aku," terang Salsa.
Mendengar penuturan Salsa barusan, hal tersebut sukses membuat Fiony kebingungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/371579555-288-k680735.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐍𝐓𝐎 𝐘𝐎𝐔 [𝐄𝐍𝐃]
Novela Juvenil100% fiksi! Just for fun guys "Rasya, kamu tau 'kan, kakak itu kakak kelas kamu? Dan kamu juga tau kalo kakak udah punya pacar, bukan?" - Luvera Salsabila "Iya, aku tahu. Emangnya kenapa?" - Rasya Maheswara