Satu

170 23 3
                                    


Happy reading


Enam tahun berlalu semenjak kejadian tersebut. Karena Jisung yang belum cukup umur untuk menjadi Kaisar, jadi pamannya lah yang mengisi posisi tersebut.

Tidak, sebenarnya tidak masalah jika ia menjadi Kaisar, tetapi para bangsawan yang menentangnya dengan alasan "tidak cukup umur". Karena banyaknya bangsawan yang menentang, diangkatlah pamannya menjadi Kaisar sementara.

Pamannya merupakan adik dari Kaisar terdahulu. Ia adalah Kim Yugyeom. Seorang Duke yang awalnya memimpin daerah barat Kekaisaran yang kini menjadi Kaisar sementara.

Pada awalnya, Jisung tidak mempermasalahkan hal itu. Toh, lagipula ia bisa bersantai. Tetapi semuanya tidak semulus yang Jisung pikirkan.

Ada hal menjanggal yang terjadi setelah Pamannya menjadi Kaisar. Ia ditimpa banyak masalah yang mengancam nyawanya, dan itu terjadi selama 6 tahun ini.

Terdapat banyak sekali perubahan dalam dirinya. Ia tidak lagi periang seperti dulu, kini ia menjadi lebih dingin dan heartless.

Karena usianya yang masih 17 tahun, jadi ia masih melanjutkan pendidikannya di Akademi.

.
.
.

"Hyung"

Jisung sama sekali tidak mengalihkan fokusnya dari buku yang ia pegang. Ia hanya memberi balasan singkat pada orang sebelahnya.

"Apa?"

"Kudengar Kekaisaran Hwang akan mengadakan pelelangan lagi" Jelasnya to the point

Mendengarnya, Jisung langsung menatap manik abu sepupunya itu. Coklat bertemu abu mata mereka beradu.

Melihat Jisung yang mulai menatapnya, ia tau bahwa sepupunya ini mulai tertarik dengan pembicaraan.

"Pelelangannya diadakan bulan depan. Tawaran tertingginya adalah seorang budak dari kaum elf" Jelasnya, seolah ia tau apa yang akan ditanyakan oleh Jisung.

Mendengarnya, Jisung langsung mengembalikan fokusnya pada buku yang ada di mejanya. Seolah menyiratkan "Tidak tertarik".

Sepupunya hanya bisa menghela nafas kasar melihat respond Jisung. Seolah ia menyiratkan "ya sudah".

Lonceng telah berbunyi. Menandakan kelas bahasa telah berakhir. Dua insan itu berjalan menyusuri lorong yang menghubungkan kelas dengan aula makan. Selama perjalanan, tidak ada seorangpun yang membuka pembicaraan. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka.

Sesampainya di aula makan, mereka berdua langsung mengambil makanan dan memilih tempat duduk.

"Hyung yakin tidak ingin pergi ke pelelangan itu?" Tanya nya sekali lagi.

Jisung hanya diam saja mendengar pertanyaan dari sepupunya. Ia sama sekali tidak tertarik dengan penawaran tertingginya.

'Hanya kaum elf tingkat rendah, apa gunanya' begitu pikirnya

Sekali lagi, sepupunya hanya mendesa melihat respon acuh dari Jisung.




.
.
.




Hari-hari melelahkannya di Akademi telah berakhir. Baru saja ia membaringkan tubuhnya di kasur asrama, tiba-tiba Phoenix pembawa pesan miliknya hinggap di jendela asramanya.

Ada secarik surat yang terikat di kaki Phoenix miliknya. Ia lalu melepaskan ikatan surat itu dari kaki Phoenix dan membacanya secara perlahan.

"Dejun? Tumben sekali ia menyuruhku pulang"

Selesai membaca isi suratnya, Jisung beranjak dari kasurnya dan meregangkan tubuhnya perlahan.

"Kenapa orang-orang tidak pernah senang kalau aku istirahat? Padahal aku hanya ingin tidur" Monolognya.

Setelah merasa cukup segar, ia mulai membuka gerbang teleportasi menuju ke ruang kerja kediamannya.














"Selamat datang kembali Yang Mulia"
Kata Dejun sembari membungkukkan badannya pada Jisung.

"Ada apa?" Tanya nya to the point. Jujur, ia tidak ingin basa-basi. Ia ingin istirahat.

"Saya telah mencari datanya sesuai yang Yang Mulia perintahkan. Hanya sedikit yang selamat dari Eksperimen Mageia. Sejauh yang saya selidiki, hanya 7 orang saja yang berhasil selamat"
Jelas Dejun panjang lebar. Jisung yang mendengarnya hanya berdecak sebal.

"Satu saja sudah cukup. Dimana lokasinya?"

"Dua diantara mereka di tangkap dan dibawa ke pelelangan di Kekaisaran Hwang" Jelasnya sambil memberikan kertas berisikan informasi mereka pada Jisung.

Seringai tipis terukir di bibir Jisung. Ia lalu menyerahkan kertasnya kembali pada Dejun dan berbalik memunggungi nya.

"Jadwalkan keberangkatanku kesana. Kita akan menghadiri pelelangan itu"

Mendengar perintah dari atasannya, Dejun segera membungkukkan badannya dan menghilang begitu saja.

Setelah kepergian Dejun, Jisung mendesah lega. Ia lalu berlari menuju benda kesayangannya lalu melompat ke atasnya.

"Akhirnya, aku bisa tidur"















DUARR

















Author's note:

Jadi disini Mageia eksperimen yaitu sebuah eksperimen yang menggunakan manusia. Nah, tapi nyari hasil eksperimen ini yg sehat tuh susah. Buat apasih? Buat di jadiin bawahannya lah.

MINE [MinSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang