- PrologDi sebuah rumah yang sangat megah, bah istana seperti di dongeng-dongeng, seorang wanita tua yang mungkin berumur 50 puluh tahunan..
Berjalan mendekati menantunya yang sedang di dalam kamar, wanita itu mengunci menantunya di dalam kamar, ruang yang sangat gelap, di mana dalam ruangan begitu berantakan, seperti lebih layak di sebut sebagai gudang, wanita itu mengurung menantunya di dalam gudang selama dua hari, tanpa di beri makan ataupun minum.
Ceklekk!!..
Suara pintu terbuka, dan menampakkan wanita dengan pakaian yang sangat mewah, serba berwarna putih berkilauan, dengan rambut yang di ikat kuncir satu, dan sepatu heelsnya yang tingginya, tak lupa perhiasan yang ia pakai pun juga banyak.
"Cih.. masih hidup ternyata" gumamnya dengan tatapan sinis terhadap menantunya yang sedang terduduk di lantai.
Gadis yang sedang terduduk sambil memeluk ke-dua pahanya pun, seketika langsung terbangun dan segera beranjak berdiri dari lantai.
Gadis itu terlihat sangat berantakan, begitupun dengan makeup nya terutama eyeliner. ia menatap ibu mertuanya serius. "bundaa" gumamnya langsung memeluk wanita itu.
Dengan segera wanita itu mendorong menantunya. "lepasin.. tidak usah memeluk saya" bentaknya pada sang menantu.
Sang gadis pun hanya dapat menghela nafasnya. "bunda gimana keadaan mas Sakha??" tanyanya dengan rasa khawatir.
"Saya tidak ingin basa-basi.. langsung
ke intinya, saya ke sini untuk memberikan surat perpisahan ini," ucap sang wanita dengan memberikan surat perceraian pada menantu.Seketika Azelea pun terkejut bukan maen. "Apa mas Sakha sudah sadar?? tapi kenapa secara tiba-tiba bund??" ujar Azelea dengan bergetar dan matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Cih.. sudah tidak usah kau memanggilku dengan sebutan bunda, saya bukan bunda ataupun ibu mertuamu, dari awal saya tidak setuju, dan saya juga membencimu" bentaknya tak bisa mengontrol emosi.
"Kau ini gadis tidak jelas asal usulnya, anak yatim-piatu yang tinggal di panti asuhan, cihh sungguh saya tidak mengerti kenapa anak saya sangat menyukai dirimu" ujar clarissa menatap Azelea dengan tatapan tidak suka.
Sedangkan Azelea ia, hanya bisa menangis dan menangis, sungguh ucapan ibu mertuanya itu sangat tidak bisa di filter apa, selalu saja menghina dan menghina Azelea terus menerus, Azelea pikir ibu mertuanya datang untuk meminta maaf karena mengurung nya selama dua hari di dalam gudang.
Tetapi, ternyata bukan ia datang untuk memberikan surat perceraian, sedangkan suaminya, Sakha ia bahkan tidak mencegah, apakah mungkin Sakha yang menginginkan perceraian ini.
Padahal pernikahan mereka berdua baru sebulan yang lalu, bahkan selama menjadi menantu pun, Azelea di perlakukan tidak baik oleh ibu mertuanya, walau begitu Azelea tetap saja menghormati ibu mertuanya itu.
Walaupun perlakuan sang mertua yang tidak pernah baik, selalu berpura-pura baik jika di depan Sakha saja. kenyataan ia tidak menyangka bahwa pernikahannya akan secepat ini berakhir, bahkan belum sampai satu tahun.
"Sudah menangisnya? tidak usah kau berpura-pura sebagai gadis lemah lembut di depan saya, segera kamu tanda tangan ni surat perceraian ini, dan kemasi barang-barang kamu!!" bentak clarissa lagi pada Azelea.
"Tapi bund, Azelea ingin bertemu dengan mas Sakha terlebih dahulu, dan memberi tau bahwa aku sedang ham--" ucap Azelea pun seketika terhenti.
"Tak usah banyak alasan, saya tau anak yatim-piatu seperti dirimu hanya menginginkan harta anak saya kan??" bentak clarissa yang kalu ini benar-benar keras.
"Berapa!! berapa uang yang kamu inginkan hah??" bentak clarissa, mengeluarkan black cart dari dompetnya dan beberapa uang cash.
"Itu ambillah" ucap clarissa sambil melempar beberapa uang dan kartu ke Azelea.
"Ambil dan pergi, saya akan menjodohkan anak saya dengan wanita yang sepadan dengannya, lagian Sakha tidak ingin bertemu dengan kamu," ujar clarissa sebelum ia pergi, dan melangkahkan kakinya ke luar dari gudang.
Azelea hanya menatap punggung ibu mertuanya, yang semakin jauh, meninggalkan ia, Azelea pun hanya bisa menghela nafas, dan menerima apa takdir tuhan untuknya.
••••
- Clarissa Tamara.
( Bunda Sakha )....
- Azelea Arora.
( Istri Sakha )