chapter 3: ko bersinar?

58 7 0
                                    

    Disekolah kami, ada sebuah pohon mangga yang selalu berbuah tanpa mengenal musim. Buah mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya, dan sekarang sedang menjadi incaran kami.

      "ini… gabakal ketahuan kah kita?" terlihat upi, amu dan (name) yng sedang mendongak melihat kearah pohon mangga itu masalahnya ini pohon punya kepsek "aman ngga nih? klo ketahuan bahaya tauu nanti kita dihukum" ucap (name) khawatir ketahuan oleh osis. "Bagian keamanan masih sibuk di gerbang depan, jadi pasti aman"
(name) menoleh kearah sekitar "oh iya kmu benar, mereka tidak ada disekitar sini"

"masih ada waktu setengah jam sebelum bel masuk, lanjut ngga?" tanya Amu "ya lanjutlah" jawab upi, (name) mengangguk setuju "lanjut aja, lumayan buat nge rujak nanti" perkataan (name) membuat upi dan amu menoleh "hah?! ngidam anak siapa kmu (name)?!" (name) yg mendengar itu terkejut dan mencubit pipi amu dan upi "sembarangan klo ngomong!" upi dan amu meringis kesakitan membuat (name) melepaskan cubitannya "btw itu soang buat apa?" (name) melihat kearah upi "pengganti galah"

"ih soangnya mencurigakan banget ngga si? ko nge blush gitu" tanya (name) menatap tajam soang itu namun upi dan amu mengabaikannya dan upi pun mulai memetik buah mangga menggunakan paruh soang itu "pake tangga woy!" amu berlari mendekat setelah mengambil sebuah tangga dibantu oleh (name).
"weeeeeeee~ dapat banyak"
"mantap nih, aku minta dong buat dikost"
"kamu nge kost (name)? ikut dong! kita mau lihat" (name) yng mendengar itu mengangguk "baiklah, lagipula kost ku tidak jauh dari sini" jawab (name) sambil mengambil beberapa mangga untuk dibagikan ke bu kost an.
"kalo sebanyak ini, bisa dibagiin ke anak-anak kelas nih" ucap Amu sambil menaruh keranjang berisi buah mangga "kamu benar, tapi kok… mangga nya bersinar ya? aman ngga nih" ucap (name) sambil mengambil satu mangga yng ada ulatnya, membuat amu dan upi merinding geli.

"amanlah, iwh geli ada ulatnya" jawab amu dan upi bersamaan "eh kita minta pak kepsek yuk, buat di bagiin ke anak-anak kelas pasti diizinin" ajak Amu "harusnya izin sebelum kita ngambil" jawab upi, (name) mengangguk dan menyentil dahi amu "upi benar, bisa-bisa kita dianggap maling" (name) berhenti sebentar kemudian tersenyum "tapi okelah/ayo aja" ucap upi dan lanjut (name) serempak.

DOR!

SHHH

?!?!

Kepala upi tertembak, membuat (name) dan amu terkejut"eh…?/ innalilahi… upi, upi, upi!" panik amu memanggil upi yng sudah terkapar mat— pingsan "kita harus manggil ambulan ngga si mu?! aduh" tanya (name) mencoba tenang, kemudian ia duduk dan menaruh kepala upi dipangkuan nya "tapi lumayan dapet naskot" lanjut (name) sambil menitikkan air mata "yang benar saja (name)?! upi! upi! bangun!"

   "kalian…"

TAP
TAP TAP

?!

"wupsie…"

(name) bergumam dan menatap dengan panik kearah pak eko yng mendekat "sudah berkali-kali ku peringatkan untuk tidak mengusik pohon mangga milik kepsek…" pak eko menoleh kearah (name) "kamu juga (name) masih murid baru udah kehasut upi amu" pak eko semakin mendekat, menjulang tinggi didepan  mereka bertiga, (name) hanya tersenyum canggung dan amu yng menangis sambil memegang upi "inilah akibat kalau kalian tidak mau dengar, anak-anak nakal" pak Eko menata kearah upi yng terkapar tak berdaya.

"hey kau! bangun! nggak usah dramatis, kau ngga mati!"

BLINK!

Tiba-tiba, upi membuka matanya membuat amu dan (name) terkejut hee?! "demi apa? aku masih hidup?" amu yng mendengar itu mendengus kesal "dasar temen laknat! gua kira mati beneran! percuma gua nangis tadi!" cekek! (name) yng mendengar itu manggut-manggut setuju dengan amu "yah… ngga dapet nasi kotak gratis" lirih (name) sedikit kecewa.

"kkkhhhhhhhk!!!!! lepas, orang mah bersyukur temennya masih idup! dan apa apaan tampang kecewa mu itu (name)!!!!" pekik upi melihat amu dan (name) "kaget tau"







yaaa mereka bertiga dibawa ke ruang kepsek "ini bagusnya diapain pak?" "tenggelamkan" upi,amu, dan (name) yng mendengar itu serempak menyebut pak, (name) yng melihat buku berwarna hitam itu salfok "eh jangan pak, btw mau dong bukunya" "tidak"

pada akhirnya mereka dihukum

HONK
HONK HONK

Terlihat seekor soang membawa sekotak kapur diparuhnya kemudian memberikannya pada anggota osis, yng ternyata adalah bagian dari osis.

(name) yng melihat itu terkejut "tuh kan! apa kubilang! soangnya mencurigakan, btw itu teteh osisnya cakep, siapa namanya?" tanya (name) terpana melihat teh umami "yaa mana kita tahu? namanya umami" jawab amu dan upi berbarengan hingga kemudian mereka bertiga tepar dilapangan karena tidak kuat panas.

omake:
Terlihat (name) dibopong oleh upi dan amu karena lemas tak kuat menahan sinar matahari dan belum sarapan, "amu upi… maaf merepotkan kalian…" ucap (name) dengan lemas, belum sempat menjawab ucapan (name) tiba-tiba (name) menghilang digendong oleh seorang laki-laki dengan surai hitam dengan aura yng tidak menyenangkan, upi dan amu yng melihat itu terkejut "waduh (name) diculik?!"

"sho?!?! turunkan aku, kau tak perlu menggendongku" (name) memeluk leher sho karena takut terjatuh dari gendongannya. sho yng mendengar itu tidak menghiraukannya dan menatap (name) dengan tajam "siapa yng menyuruhmu mengambil mangga? lihat kan konsekuensinya apalagi kau belum sarapan (name)" (name) yng ditatap terkejut dan mengalihkan pandanganya "maaf… tapi itu terlihat seru jadi aku ikutan, dan… tahu darimana kmu aku belum makan?!" sho tidak menjawab pertanyaan yng dilontarkan oleh (name)

BRAK!

"Lin, ada pasien" "taro aja dipojok sana"
sho mengangguk dan membaringkan tubuh (name) di kasur uks "ugh… thanks sho" sho hanya berdehem dan menatap wajahmu, (name) yng diperhatikan mengangkat alisnya "kenapa? apa ada sesuatu diwajahku?" sho menggeleng "nvm" sho berbalik dan berjalan meninggalkan (name) membuat name terdiam "aneh" (name) memejamkan matanya, tidak kuat menahan pusing dikepalanya.








BRAK!

Suara gebrakan pintu itu membuat (name) yng hendak pergi ke alam mimpi terbangun, menoleh ke arah pintu. terlihat sho yng mendekat sambil membawa roti dan susu "woah… untukku?" sho mengangguk dan memberikannya pada (name) "iya, makan sampai habis" (name) yng mendengar itu mengangguk kemudian melahap rotinya "enak~ thanks again sho" sho mengangguk kemudian duduk disamping (name) kemudian memainkan helaian rambutnya.



———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———
———

TBC
Duh terimakasih buat smw nya yg udah baca buku gj aku ini ya muach <3, menurut kalian kepanjangan ngga si? untuk satu chapter di webtoon ini cuma satu chapter di wp. aku merasa alurnya tuh lambat, mmf ya manteman TvT





        

WEE!! X FEM!READER [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang