brand new life (taekook)

1

"Appa... aku mohon, hiks hikss...."

"Tidak jeon, dia miskin, tinggalkan dia sekarang atau besok kau akan melihat jasadnya"

"Hiks hikss appa, kookie mohon restui kami, hiks hikss kami sudah punya anak, hiks tolong jangan pisahkan kami appa"

"Tuan jeon, tolong izinkan saya mendampingi putra anda, saya akan berjuang, saya akan melakukan segalanya untuk anda", kay

PLAK

kay tersungkur ke lantai keramik mewah di masion jeon, murka tuan jeon sudah tak terbendung lagi. Kay, pria miskin yang dikenal anaknya di bangku perkuliahan, membuat anaknya dimabuk cinta dan membawanya k11abur.

Setelah dua tahun pencarian, anak buah tuan jeon menemukan jeon jungkook di busan, mereka langsung membawa paksa jongkook, yang sedang menggendong bayi, untuk kembali ke seoul.

Kay yang mendapat kabar kalau jungkook dibawa paksa ayahnya, akhirnya memutuskan menemui cintanya ke mansion salah satu pengusahan kaya raya di korea itu.

Disini lah dia sekarang, bersimpuh dihadapan tuan jeon, agak membiarkanya membawa kookie dan anaknya.

" aku sudah menyiapkan surat perceraian kalian, tanda tanganilah"

"Apaaa... hiksss kau keterlaluan, hiks hiksaa kau jahat... aku ingin hidup bahagia.. hikss aku mencintai kay hyung, kami hidup bahagia hiks hiksss kami sudah memiliki anak hikss tolong appa", kookiepun ikut bersimpuh memohon pada sang appa

"Kay, kau mencintai anakku?"

"Ya...ya tuan, saya mencintainya.."

" tanda tangai surat cerai ini kalau kau menyayanginya"

"Tidak tuan hiks hikss tolong hikss jangan lakukan ini padaku  hikss"

"Ibumu, ibumu sedang sakit keras dan dua adikmu sedang butuh banyak biaya untuk sekolah kan, sementara ayahmu tak berguna"

Kay hanya menunduk, apa yang dibilang tuan jeon benar

"Kau saja kesulitan untuk menafkahi mereka, lalu kau mau menyeret anak dan cucuku dalam kemelaratanmu?? Benarkah kau mencintainya atau kau hanya egois"

Kay tak bisa menjawab, dia juga tak yakin mampu membiaya jungkook dan anaknya dengan beban yang berat ini

"Aku akan membiayai pengobatan ibumu, membelikanmu lahan untuk perkebunan dan uang untuk sekolah adik adikmu, asal kau menceraikan jungkookku, tinggalkan dia dan cucuku disini.."

Kay hanya menunduk diam, dia mulai goyah. Jk yang tepat berada disamping kay tak suka dengan reaksi itu, air matanya kembali jatuh menyadari kalau lelaki yang dia cintai mulai meragu.

"Kay, ibumu butuh uang untuk bisa segera dioperasi, apa kau tega membiarkan ibumu menderita dan adik adikmu putus sekolah, egois sekali kau", tekan tuan jeon

"Appaaa... itu tidak benar, kay hyung selalu berusaha untuk mereka", bela jungkook

"Appa tau nak.. dia berusaha untuk keluarganya dan bukan untuk kau.. dia bahkan lupa ulangtahun mu, dia lupa kalau kau takut gelap karena sibuk dengan urusan keluarganya, dia meninggalkanmu ditengah malam saat hujan badai, padahal kau sangat takut akan hal itu... belum saatnya nak.. belum saatnya kau merasakan sakit ini, kau masih punya kami... kembalilah pada appa dan eoma.. biarkan kay berbakti pada orang tuannya..", ucapan lembut tuan jeon membuat jk menitikan air mata, benar adanya jika kay memang sibuk mengurus keluarganya, namun jk selalu memahaminya , walau sedikit  terbersit dibenaknya, namun dia kembali ingat kalau kay sedang berjuang.

"Tidak appa.. aku akan mendampingi kay hyung berjuang, hiks hikss apaa... tolong ijinkan kami bersama"

Sampailah murka tuan jeon, tak bisa dibendung lagi.

"Kay tandatangani surat cerai kalian, kalau tak kau lakukan, hari ini adalah hari teakhir kau melihat matahari", ucap tuan jeon lalu pergi berlalu.

Kay langsung memeluk jk yang sudah menangus tersedu sedu.

Sang istri, nyonya jeon yang tak lain adalah ibu Jungkook, menghampiri mereka berdua.

"Kalian hanya anak muda yang terlalu naif",

Kay dan jungkok mengangkat kepala mendengar ucapan itu. Kookie membantu kay berdiri

"Mom.. kenapa mom berkata begitu, hiks hiks mom tau kalau kookie begitu mencintai kay hyung"

Sang ibu memeluk tubuh anaknya erat, menyalurkan segala cintanya pada sang anak. Kemudian menatap kookie yang dulunya sangat cantik, bersih, dan begitu indah sekarang lesuk dam seperti tak terawat, raut cerianyapun sudah lenyap karena kesuliatn keuangan yang dialamai semenjak menikah dengan kay

"Pergilah kalian dari rumahku, jangan pernah kembali lagi", suara tuan jeon kembali terdengar, dia datang membawa bayi kookie

"Putuskan sekarang, kau jungkook, putuskan pilihanmu sekarang... kau akan tetap menjadi anak kami atau kau akan pergi dengannya, saat kau keluar dari rumah ini, itu artinya kau sudah tidak menganggap kami lagi jadi orangtuamu, kau sudah membuang kami, kau bukan keluarga kami lagi", ucap tuan jeon dengan air mata yang jatuh dipipinya.

"Chagia ayo kita ke kamar", ucap sang istri membawa tuan jeon... tinggalah kay, kookie dan anaknya di ruang keluarga

Kookie sudah menangis, takut dengan pernyataan sang ayah. Dia tentu tau ayahnya yang tak pernah main main dengan ucapannya itu.

"Hyung hiks hikss bagaimana ini.. hikss kookie takut",

Kay tampak berfikir keras, lalu dia kembali tarsadar dari lamunannya saat kookie masuk kepelukannya.

"Kookie, bisa panggil appamu, hyung akan berbicara untuk terakhir kalinya",

Kookie pun mengangguk dan berjalan memanggil sang appa. Semenata kay menatap sang anak dan mengecupi keningnya. Dengan berat hati kay meraih pena dan menandatangani surat perceraian mereka yang ada diatas meja.

"Tuan jeon, saya akan menceraikan jungkook", ucap kay tegas saat tuan dan nyonya jeon sudah ada diruang tamu.

Tubuh kookie menegang

"Hyung, hiks hikss kenapa begini, hiks hyung bercanda kan, hiks hikss jangan begini hyungi hiks hikss",

"Maaf kookie, hyung memang pantas dibenci, namun hyung butuh banyak uang untuk pengobatan ibu dan biaya sekolah adik adik ku, sementara kau tak menghasilkan uang, ditambah kita juga punya bayi yang menambahan bebanku, hiks hikss aku tak sanggup memikulnya untuk saat ini, hiksss lebih baik ku kembalikan kau oada orang tuamu kookie, hikss kau dan anak kita akan terjamin", ucapnya sambil mencoba memeluk kookie, namun kookie memberontak heboh..