[ Oneshoot ]
.
.
" Mark Hyung "
" Ouh? Kenapa Haechan-ah " Tanya Mark yang masih saja memerhatikan handphonenya, Haechan terdiam menatap mark yang sibuk dengan ponselnya sesekali Haechan melihat Mark yang tersenyum-senyum sendiri.
" Kau memerhatikan apa hyung? Apa ada yang lucu? " Tanya Haechan penasaran, Mark mengangguk kecil namun tangannya terlihat dengan lincah mengetik sesuatu.
" Oh.. aku ketemu tweet menghibur " ucap Mark yang di balas anggukan Haechan.
" Hyung... Kau mencintai ku? "
Entah kenapa Haechan ingin menanyakan itu untuk memantapkan Hatinya karena masih ada keraguan di mata Mark.
" Wae? Apa ada yang mengganggu mu? " Tanya Mark yang menaruh handphone nya dan menatap Haechan yang murung.
" Ani... "
" Jangan bohong! Pasti ada sesuatu kan? "
Haechan meremat celana yang sedang dirinya gunakan untuk menutupi gugupnya.
" Hyung... Sebenarnya beberapa hari ini aku mendengar kalau aku tak pantas di samping mu hyung " jelas Haechan yang pasti berbohong.
" Nugu? "
" Semua nya... Mereka menganggap kita tak cocok jadi pasangan "
" Hey.. " Mark menggenggam tangan Haechan dan menatap Haechan dengan dalam.
" Apapun yang mereka katakan jangan di dengar okey! Apapun itu haechan-ah " Jelas Mark yang di balas anggukan Haechan.
" Nde Hyung, arraseo "
________________
Ting nong... Ting nong
Clek
" Ouh Haechan-ah kau datang ? "
" Nde Eoma-nim, anyeonghaseyo " Ucap Haechan yang membungkuk sopan, Ibu mark tersenyum manis dan mempersilahkan Haechan masuk.
" Kau pasti mencari anak nakal itu kan? " Tanya Ibu Mark yang diangguki Haechan.
" Haish anak nakal itu kalau libur selalu saja bangun terlalu siang... Kau bangunkan saja Haechan, eoma akan membuat sarapan "
" Nde Eoma "
Haechan pun langsung melangkah pergi ke kamar Mark.
" Mark Hyung ireona.. "
Haechan pun menepuk-nepuk pundak sang kekasih namun di balas hanya erangan saja, Haechan yang kesal langsung menepuk-nepuk makin cepat yang membuat Mark membuka mata dan langsung menarik Haechan ke pelukan nya.
Buk
" Ya! Hyung! " Pekik Haechan tak terima, Mark hanya diam dan makin mengeratkan pelukannya.
" Sttt.. diem chaniee, Hyung masih ngantuk " Ucap Mark dengan suara khas bangun tidur, Haechan mengrolling matanya malas.
" Kalau gtu lepasin pelukannya Hyung, aku mau bantu Eoma masak " Ucap Haechan yang di balas gelengan kepala.
" Ani... Diam di sini chan-ah "
" Aish.. geure! Aku akan disini "
" Hemm "
Haechan pun mengalah dan berbaring dengan Mark yang menyembunyikan wajahnya di leher Haechan sedangkan Haechan mengelus rambut Mark dan sesekali menepuk punggung Mark dengan pelan membuat Mark semakin terlelap tidur.