Disaat jam istirahat.. Liam sedang keluar dari kelas nya dan menemukan ketua OSIS yang kebetulan adalah crush dari dia masa SMP, Liam tersenyum tipis dan bersembunyi di belakang tembok sekolah melihat Delynn yang sedang berjalan menuju tukang cilok di depan area sekolah.
Liam terus memerhatikan Delynn sampai ia memasuki kelas karena Liam sendiri ingin membeli cilok persis di tempat pembelian cilok milik Delynn.
Sesaat Delynn melangkah masuk gerbang SMA ia melihat rambut milik Liam menongol dari tembok, ia segera berjalan menuju rambut itu dan tertawa saat melihat Liam yang sedang menatap nya sembari tersenyum tipis.
"Kamu suka cilok?" Tanya Liam menunjuk ke kantong plastik bening milik Delynn, Delynn mengangguk sebagai tanda 'iya'.
"Eh kamu tau Levi gak?" Tanya Delynn yang membikin Liam berhenti melangkah menuju kelas, Liam mengalihkan pandangan nya ke Delynn sebelum menjawab.
"Adek kelas?" Tanya Liam memastikan bahwa bener Levi adek kelas mereka.
"Iya! Aku kayak nya suka deh sama dia" Jawab Delynn, Liam memberhentikan langkah nya dan hanya membeku di depan pintu kelas, ia menatap kelas dan Delynn dengan tatapan kosong.
Deg.
Delynn dah suka sama orang lain?
Gua gak bisa dapetin dia?
ARGH!
Isi pikiran Liam berantakan saat mendengar kata 'suka' dari mulut Delynn, ia memutar balik kepala nya melihat ke seberang SMA yaitu SMP yang Levi disekolahkan disana.
"Lu suka yang lebih muda?" Tanya Liam dengan sedikit gemetar, ia masih membeku di depan pintu kelas sementara Delynn duduk di bangku nya di dekat pintu kelas.
"Maksud nya?" Tanya Delynn mengerutkan kedua alis nya .
"Lupain" Jawab Liam menjauh dari pintu kelas dan melihat Levi yang sedang naik tangga menuju lantai atas (lantai kelas 3 yang lain nya).
Liam mendekati nya dan menarik kerah baju seragam bagian belakang milik Levi dan menatap nya dengan tatapan kosong.
"Bang? Lu mau apain gu-" Levi belum juga menyelesaikan kalimat nya, Liam sudah menyambut kehadiran nya dengan kepalan tangan yang sangat keras di kepala nya sehingga membuat Levi jatuh kesakitan dengan kepala berdenyut.
ARGH!
"Jahat lu" Ucap Liam sebelum sepenuh nya keluar dari area kelas 3 dan melangkah ke kelas nya dan duduk di bangku milik nya sembari memainkan pulpen di hadapan nya.
Tiba tiba terdengar suara speaker sekolah menggema di seluruh ruangan kelas.
"Perhatian, semua murid yang berada di dalam kelas diharapkan untuk dapat berkumpul di lapangan, karena baru saja saya menemukan Levi.. Anak sekolah menengah pertama tergeletak di depan kelas IPS 1"
Deg.
Liam terdiam sejenak sebelum akhir nya beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan kelas nya dengan kepala yang ditundukkan.
"Kok bisa ya?" Tanya seluruh kelas nya termasuk Delynn, suara itu menggema karena banyak nya pertanyaan yang ditanyakan teman sekelas nya.
"Lion" Ucap kepala sekolah yang kini berdiri di hadapan Lion, Lion menaikkan kepala nya memandang kepala sekolah nya dengan ekspresi gelisah.
"Kamu yang lakukan nya?" Tanya kepala sekolah menunjuk Levi yang sedang digendong oleh Rivaldo dan Reno secara mengangkat lengan nya dan menaruh nya di leher mereka berdua.
Lion menggelengkan kepala nya dan langsung mendapat tawa kepala sekolah yang menggema hingga sekolah SMP di seberang sekolah mereka.
"Saya tau kamu berbohong yon" Ucap kepala sekolah masih tertawa tak peduli berapa orang yang mendengar nya tertawa.