" Selamat paduka! Ratu rya berhasil melahirkan anak anak yang cantik dan tampan!!" Senyum sang paduka raja tak bisa di sembunyikan, dia sangat bahagia. Tabib membiarkan paduka untuk masuk menemui ratu tercintanya. Sang ratu terseyum haru lalu mengeluarkan air mata bahagianya.
"Kau melahirkan 2 anak sekaligus rya" paduka menggendong bayi mungil tampannya," dia sangat mirip denganmu rya, lihat mata hijau cerahnya ini! Dia akan menjadi putra mahkota yang hebat!"
"Bayi cantik ini persis sepertimu, lihatlah sayang" paduka raja melihat putri cantiknyayang tertidur di pelukan bundanya.
"Hmm sayang, bukankah jika bayi kembar wajah mereka akan terlihat sama?"
"Tidak sayang, tidak semua bayi kembar berwajah sama. Walaupun tidak sama aku tetap menyayangi mereka, mereka anak kita. Lihat mata putri kita biru sepertimu indah"
"Tiada yang lebih indah darimu sayang" raja Ferhat mencium kening ratunya,mereka saling menatap lekat satu sama lainpenuh cinta.Tiba tiba... asap hitam muncul membentuk sebuah lingkaran, lalu keluar seorang wanita cantik berpakaian serba hitam, berkulit putih dan bermata merah menghampiri sang ratu. Raja ferhat memeluk ratu rya erat.
"Sedang apa kau disini Danesa!?"
"Sepertinya kau berhasil melupakanku Ferhat? Apa karna Rya? Hmmm atau karna kau mempunyai bayi bayi?"para pengawal datang menghunuskan pedangnya kepada gadis serba hitam itu, sebagian yang lain berdiri tegap melindungi raja dan ratu.
"Aku sudah lama tidak mengiangtmu, pergi kau! Jauhi keluargaku, pergi dari kerajaan ini!"
"Kau seharusnya menikahiku! Bukan Rya!"
"Aku berayukur tidak menikahimu Denisa!" Danesa tersenyum sinis, ia menaikan satu jarinya. Bayi mungil di pelukan sang ratu berpindah tangan.
"Pasti kau tidak keberatan aku mengambil anakmu satu."
"Pengawal! Bunuh!" Tiba tiba Denisa menghilang tak kasat mata, sang ratu mulai menagis. Raja ferhat memeluk bayinya yang terakhir dengan eratnya "pengawal bunuh dia, dan temukan putriku"
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable
Fantasysampai kapanpun aku akan melindungimu, kalian dan seluruh rakyatku. untukmu yang ku cintai, jangan pernah membalas cintaku lagi, lupakan aku. aku bukan untukmu