Di istana
Aku melahap makan malamku, sambil melirik ibundaku. Dia terlihat tidak sehat, ada apa dengannya?
"Ibunda, apa kau baik baik saja?"
"Ibu baik baik saja shaoran" ayahku langsung melirik ke arah ibundaku.
"Kau pucat rya, istirahatlah aku akan memanggilkan tabib untukmu" ucap ayahku sambil memegang lembut pipi bundaku
"Aku tidak apa apa, mungkin hanya kelelahan setelah ini aku akan istirahat"
Ibuku menghabiskan makanannya dan langsung pergi ke kamarnya,ada apa dengan ibuku? Dia seperti menyembunyikan sesuatu.
"Shaoran tolong jaga ibumu, ayah harus pergi ke pertambangan. Jika terjadi sesuatu panggilkan tabib"
"Baik ayah" ayahku langsung pergi bersama beberapa pengawal, aku berjalan menuju kamar bundaku dia sedang duduk di dekat balkon. Aku melihatnya sedih sekali.. wajah yang jarang, bahkan tidak pernah.
"Ibunda" ibu langsung menoleh dan menghapus air matanya
"Ada apa shaoran?"
"Ibu menyembunyikan sesuatu? Ada apa ibu?"
"Duduklah shaoran" aku langsung duduk di sebelah bundaku, ia menghadap padaku dan melepaskan kalungnya, kalung yang indah. Kalung panjang berbandul lingkaran dan memakaikannya di leherku.
"Shaoran ini kalung yang ayahmu berikan padaku, berikan kalung ini pada pasanganmu kelak"
"Ibundaa aku masih 10 tahun"
"Jika kau sudah besar sayang" bunda tersenyum dan mengelus lembut rambutku "shaoran.. jika ibu sudah tidak ada perhatikanlah ayahmu, berlatihlah yang baik, dan kau harus jadi penerus yang bijaksana"
"Kenapa bunda berkata seperti itu?!"
"Dan jalankanlah tekad besar ayahmu"
"Apa tekad ayah bu?"
"Menemukan adikmu"
-------------------------------------------------------------
Maaf yaa part ini pendek, sebelumnya outhor mau ngucapin minal aidin walfaizin maaf lahir batin ya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable
Fantasysampai kapanpun aku akan melindungimu, kalian dan seluruh rakyatku. untukmu yang ku cintai, jangan pernah membalas cintaku lagi, lupakan aku. aku bukan untukmu