setelah drama yang sedikit menghebohkan- akhirnya taehyung dan jimin menghampiri orang tuanya. bahkan mereka bisa melihat dari kejauhan jika orang tuanya tengah cemas.
"BUNDAA!!"
"hais- selalu saja teriak! diam! jangan lari!! kau membuat gendang telingaku pecah kim taehyung!"
"hehe-"
"astaga! kalian darimana saja sayang? bunda khawatir- kenapa kalian lama sekali tadi ke kamar mandinya?!" ucap bunda sambil memeluk mereka berdua. ia sungguh khawatir- karena mereka lama sekali hanya untuk buang air kecil.
"hehe- itu tadi tae.."
"tadi tae menabrak seseorang saat berlari bunda! pantatnya hampir saja pecah!"
"lagi??"
bunda taehyung sudah tidak lagi heran- pasalnya putra bungsunya ini sering kali menabrak, entah saat berjalan ataupun berlari.
"yak! tidak pecah-"
"jika kau sekali lagi menabrak seseorang- pantatmu itu akan pecah!"
"YAK!!"
"sudah-sudah! ayo sayang- sepertinya ayah dan hyung sudah turun dari pesawatnya"
"yey~ yey~ yey~ ayah dan hyungie pulang!! yey yey- tae senang sekali!"
bunda dan jimin yang melihat taehyung melompat-lompat dengan penuh semangat hanya bisa menggelengkan kepalanya. mereka tau- taehyung pasti sangat merindukan ayah dan hyungnya. karena mereka pergi telah lama sekali- untuk mengurus perusahaan dan hyungnya yang harus melanjutkan pendidikan karena menerima beasiswa penuh. bahkan taehyung sempat demam berhari-hari karena merindukan keduanya dan berakibat ia tidak bisa masuk sekolah. jadi jangan heran- kalau saat ayah dan hyungnya kembali, ia menjadi bersemangat seperti saat ini.
"jimin ayo! ayo bunda- tae tidak sabar!!"
"baiklah- jangan berlari sayang! nanti tae menabrak orang lagi!!"
"em! ayay kapten!!"
mereka bertiga- berjalan bersamaan sambil sesekali memperhatikan taehyung yang berwajah berseri-seri di sepanjang perjalanan, bahkan ia bersenandung karena kelewat senang.
setelah berjalan sampai ke area penjemputan, taehyung dengan semangat mengedarkan pandangannya dan membuka matanya lebar-lebar saat puluhan bahkan ratusan orang turun dari pesawat yang mereka tumpangi. ia menatap mereka satu persatu berharap ayah dan hyungnya segera ia temukan di balik punggung orang-orang itu.
"AYAH! HYUNG!"
"hai sayang~ ayah merindukanmu!!" ucap sang ayah yang menerima tubrukan anak bungsunya- untung saja ayah taehyung bisa mengimbangi itu, jika tidak- mereka berdua pasti terjatuh saat ini.
"ayah- taetae sangat sangat rindu ayah!!"
"hai adik kecil- kau sudah tumbuh dewasa sekarang! tapi-" ucap hyungnya sambil mengusak gemas rambut sang adik yang sedikit ikal.
"taetae juga rindu hyung! iya- tae sudah dewasa! tapi apa?!"
"tapi- kau masih saja pendek! hahaha"
"ayah- bunda lihat hyung!"
ayah- bunda dan jimin yang mendengar itu hanya tersenyum, sudah terlampau biasa saat keduanya berkumpul seperti ini. mereka akan saling menggoda bahkan mengejek satu sama lain.
"sudah- yuk pulang dulu, ayah dan hyung pasti capek"
"ish! sana hyung pergi lagi saja- tidak usah pulang! menyebalkan!!"
"oke- hyung akan pergi lagi! awas ya, kalau kau merindukanku dan berujung sakit lagiii~"
"ish gak tau! tae mau pulang! hyung jangan bicara sama tae! menyebalkan- menyebalkan- menyebalkan!!!" ucap taehyung menghentakkan kakinya dan berjalan meninggalkan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TWINS BUNNY • KOOKV
Fanfictaekook • kookv 📌KOOKV (baca aja jangan lupa vote~) ⚠️ bxb area ⚠️ homophobic dni. RUNN!! [cerita yang di buat hanya fiktif, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli member.] - mohon bijak dalam membaca -