Bab 1

11 0 0
                                    

" celamat pagi bu guru..." sapa riang dari bibir mungil Dereck
" halo, selamat pagi Dereck " balasku dengan senyum hangat

Ini merupakan rutinitas Rury, dengan menyambut anak-anak didik yang manis sebelum pelajaran di mulai. Dimana Rury merupakan seorang guru di taman kanak-kanak di Latvia.

" ... baiklah anak-anak, selanjutnya mari ceritakan gambar yang sudah kalian gambar ke depan ". Ujar rury riang dan di sambut dengan tak kalah semangat dari para murid tercintanya.

Rury mendengar dengan penuh perhatian dari setiap kalimat yang dikeluarkan dari mulut mungil muridnya, tak jarang rury mengapresiasi mereka dengan tepuk tangan dan memberi permen sebagai hadiah

" ... selanjutnya ayo maju our triplets. Moran, Mauren, un Morerr..." seru Rury

" ukh... umm, hari ini kami mau mencelitakan ..." ujar Morerr malu-malu sambil menyenggol kembarannya untuk melanjutkan cerita

"... inilah hasil gambaran kami hehehe..." sambung Mauren bangga

Rury menilik bingung "... wah, gambar yang keren. Kalian menggambar apa ?. " ujar rury melihat gambaran seperti beruang madu yang besar pada kertas gambar muridnya

" lihat lihat lihat ... ini gambar kami, kami menggambar ibu kami yang sedang marah. Ibu kalau sedang marah pasti seperti beruang besarrrr " jelas Moran selaku tertua menerangkan gambaran dengan menggebu-gebu

" wahhhh ".... Reaksi murid yang lainnya kebanyakan kompak setuju dan beberapa takjub dengan gambaran triplest mungil itu

Sedangkan rury, tersenyum manis menanggapi cerita dari muridnya itu. Baginya triplets memiliki keunikan tersendiri, mereka suka usil di hadapannya. " biarpun begitu, itu tandanya ibu kalian menyayangi kalian. Paham ya anak-anak ".

" paham bu..." jawab mereka serentak

****

Jam istirahat tengah berlangsung kini rury tengah makan siang di kantin dengan beberapa guru pengajar lainnya.

" what ??! ". Muka heran rury, lily dan stephen saat mendengar kalimat terakhir Ms. Puja

" serius kamu akan menikah bulan depan ?? ". Tanya Mr. Stephen memastikan

Rury dan Lily menutup mulut tak menyangka. " kami turut bahagia mendengarnya. " ujar Lily memberi selamat

" wah, ternyata penantian panjangmu terbayar sudah. Aku senang dengan kabar bahagia ini. " timpal Rury terharu

Ms. Puja tersenyum hangat kepada rekan kerjanya. " ya, ku harap musim semi mu akan menghampirimu segera Rury ".

Rury tertawa renyah " haha... no no no. Aku belum ada pikiran ke sana. Aku sudah bahagia melihat anak-anak didik ku ". Ujar rury sambil menikmati sandwich nya.

" duh kamu ini. Jangan terlalu focus pada pekerjaanmu saja, " sembur si ibu hamil Lily mencubit hemas pipi Rury

Mr. Stephen tertawa melihat rekan gadisnya yang satu-satunya masih single dan paling muda diantara guru yang mengajar di TK Golden Star. " dia benar, Ms. Rury lekaslah menyusul Ms. Puja supaya anak-anak kita bisa berteman meneruskan kita "

Rury mendengus, " ya ya yah... baiklah cepat atau lambat kabar bahagia selanjutnya akan ku berikan ". Balas Rury menyudahi topik tentang pasangan

Dan mereka berempat berbincang berbagai hal dan sesekali tertawa merilekskan pikiran mereka sebelum memulai pelajaran selanjutnya. Namun...

" apa bagusnya menjadi guru TK ? Mereka hanyalah sekumpulan bayi yang sering menangis dan membuat kekacauan ..." ujar seorang pria dari seberang meja tempat rury dan kawan-kawan duduk

Rury love story Where stories live. Discover now