03. In Reality

68 10 2
                                    

Di mimpinya Zenitsu...

"Sini, sini! Buah persik disini rasanya enak! Semanggi putih pun bermekaran! Akan kubuatkan cincin bunga untukmu. Aku jago membuatnya. Nezuko-chan" Zenitsu tampak bersenang-senang bersama Nezuko.

"Buat yang banyak ya. Zenitsu-kun!" ucap Nezuko.


***
Di mimpinya Inosuke...

"Regu penjelajah! Regu penjelajah! Kita adalah regu penjelajah gua!" ucap Inosuke sambil berjalan.

"Bos! Aku bisa mencium aroma penguasa gua dari arah sana, pon pon" ucap Ponjiro (sebenarnya itu Tanjiro jadi cosplay hewan apalah gitu).

"Aku juga mendengar dengkurannya, cit cit" ucap Chuitsu (nama asli Zenitsu cosplay tikus).


*****
Di mimpinya Kyojuro...

"Untuk apa aku kesini?" Kyojuro terbangun, dirinya berada di rumahnya. Kyojuro melihat ayahnya yang sedang berbaring membaca buku di depannya.

"Benar juga. Aku harus melapor ke Ayahku bahwa aku sudah menjadi hashira" gumam Kyojuro.

Kyojuro kemudian menceritakan tentang dirinya berhasil menjadi hashira. Ayahnya hanya mendengarkan namun tak berkutik. Kemudian, ayahnya angkat bicara.

"Percuma. Tak ada gunanya. Baik kamu dan aku" ujar ayahnya bernama Shinjuro. Kyojuro hanya terdiam saat mendengarkan jawaban tersebut. Kyojuro berjalan keluar, adiknya menunggu di depan pintu.

"Nee-chan. Apakah Ayah senang mendengarnya? Apa Ayah akan mengakuiku kalau aku juga menjadi seorang hashira?" ucap Senjuro adiknya Kyojuro.

"Aku akan jujur. Ayah tidak senang mendengarnya. Beliau bilang tak ada gunanya. Namun, semangatku tak akan padam oleh masalah kecil ini. Api di dalam hatiku tidak akan padam. Aku tak akan patah semangat. Serta kamu, Senjuro. Kamu berbeda denganku. Kamu punya kakak. Kakak yang memercayai adiknya. Apapun jalan yang kau pilih, kamu akan menjadi orang yang hebat. Berjuanglah dengan semangat membara di hatimu! Berjuanglah untuk tetap hidup. Meski harus kesepian sekalipun" ucap Kyojuro membuat Senjuro menangis hingga memeluknya erat.

Kyojuro melatih adiknya mengayunkan pedang kayu. Senjuro mengayunnya terlalu cepat.

"Tak perlu mengayun dengan buru-buru. Lemaskan pundakmu" Kyojuro memegang bahu Senjuro.

"Seperti ini?" Senjuro mulai mengayunkan pedangnya dengan perlahan.

Tanpa disadari, ada gadis perempuan bersembunyi di belakang rumahnya.

"Hampir saja. Kesadarannya akan ketahuan" ucap gadis berbaju hijau tua. Gadis itu pergi ke ujung mimpi untuk menemukan inti jiwa. Setelah sampai, gadis itu mengeluarkan pisau kecil lalu merobek ujung mimpi tersebut. Tetapi isi inti jiwanya berisi api membara.

"Alam bawah sadar yang aneh" gumam gadis itu. Gadis itu menemukan inti jiwa berwarna merah. Saat ingin menghancurkannya tiba-tiba lehernya tercekik.

***
"Okaa-san akan buatkan kerupuk beras kesukaanmu hari ini. Okaa-san akan menumbuk mochi lamanya" ucap Kie.

"Asyik! Rokuta, Okaa-san mau buat kerupuk beras" ucap Tanjiro.

"Curang! Yang suka kerupuk beras tak cuma Nee-chan!" Takeo tiba-tiba muncul.

"Aku juga suka!" ucap Hanako.

"Aku juga!" Shigeru mengangkat satu tangan.

"Baiklah, ayo kita makan bersama-sama. Bisa kalian siapkan pemanggangnya?" Kie hendak mengambil piring.

Sedangkan di luar, ada anak lelaki berbaju merah maroon bersembunyi dibalik pohon. Tanjiro keluar dari rumah untuk mengambil kayu. Tanjiro mengangkat keranjang berisi kayu yang ia tebang. Sesampai di rumah, Tanjiro mencari Nezuko tapi tak ada di ruangannya. Ibunya menyuruh Tanjiro mengambil air di sungai. Tak sengaja melihat kotak kayu yang familiar baginya, saat menoleh tiba-tiba benda itu hilang. Tanjiro menepis soal itu. Dia fokus mengambil air. Tanjiro mengira dirinya salah lihat. Ketika Tanjiro mengisi air dengan ember, bayangan di dalam air itu bicara.

"BANGUN! KAMU ITU SEDANG DI SERANG! ITU TADI HANYA MIMPI! BUKA MATAMU SEKARANG!" teriak lelaki yang mirip dirinya.



<><><><><>
Nezuko keluar dari kotak kayu. Nezuko kaget yang ia lihat juga sama seperti Oboi. Nezuko melirik Oboi yang terus berusaha membangunkan Kyojuro yang mencekik leher seorang gadis. Oboi juga membangunkan Tanjiro tapi gagal. Nezuko mendekati kakaknya, kemudian mengguncangkan tubuhnya. Namun hasilnya nihil. Nezuko mengambil salah satu tangan kakaknya untuk mengelus kepalanya.

"Nezuko-chan, sepertinya jurus iblis ini terlalu kuat. Aku rasa ada sesuatu yang tak beres. Aku dapat merasakan hawa keberadaan iblis" ucap Oboi.

"Mmmmmm......" Nezuko mulai panik mendengarnya. Nezuko menangis deras, ia mencoba membenturkan dahi kakaknya dengan kepalanya sendiri. Namun tak bangun, Nezuko melakukannya sekali lagi.

"Dahimu terluka, Nezuko-chan!" Oboi khawatir.

Nezuko dan Oboi makin khawatir melihat kondisi Tanjiro. Perlahan tubuh Tanjiro mengeluarkan api baik di mimpi atau kenyataan.

"Aaaaaaa!!!" Tanjiro akhirnya bangun. Dia melihat ke samping, Nezuko menangis sedangkan Oboi menghela napas lega. Tanjiro melihat tangan Kyojuro dan temannya di tempelkan sebuah tali.

"Ada apa ini sebenarnya? Kenapa tanganku ada tali?" tanya Tanjiro.

"Anak-anak tadi menempelkan tali mimpi ke tangan kalian. Anehnya punyaku tidak" jawab Oboi.

"Kalau begitu ayo kita bangunkan mereka!"












Next >>>











BBB x KNY Mugen Train ArcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang