Park Jeongwoo ialah seorang CEO di perusahaan nombor 3 terbaik di Korea selatan PJW Corp, Jeongwoo berumur 40 tahun, diumurnya ini sudah banyak yang berumah tangga dan memiliki anak tapi Jeongwoo tetap ingin fokus ke pekerjaannya tanpa memperdulikan perkahwinan. Orangtuanya sudah mengigatinya tentang perkahwinan sampai ibunya ingin memperjodohkan dengan anak temannya tetapi Jeongwoo menolak dengan alasan dia masih tidak ingin berumah tangga dan tidak ingin dijodohkan. Sampai pada suatu hari dimana karyawan barunya mulai bekerja entah kenapa dia merasa ingin mendekati karyawan barunya itu, Ketika perusahaan sedang meeting Park Jeongwoo sang CEO bukannya fokus tentang meeting malah fokus melihat karyawan baru itu.
Watanabe Haruto ialah seorang Karyawan baru di perusahaan PJW Corp, Haruto berumur 23 tahun, Haruto dilahirkan di Jepang. Haruto pergi ke Korea kerana dia diterima university di seoul. Ketika sudah habis belajar dia mulai mencari pekerjaan dan cuba untuk mendatangi perusahaan PJW Corp yang di idam-idamkan oleh orang orang di luar sana, Dia merasa sangat gembira ketika dia diterima menjadi karyawan di perusahaan yang terbaik nombor 3 di Korea.
Pada Suatu Hari, Haruto diminta oleh Park Jeongwoo untuk pergi ke biliknya setelah waktu pekerjaan tamat. Ketika sudah sampai didepan bilik sang CEO entah kenapa haruto merasakan hawa hawa yang sangat panas. Sebelum memasuki bilik sang CEO Haruto sudah mengetuk pintu itu dahulu.
"Takk, takk" bunyi pintu diketuk.
"Masuk" balas Park Jeongwoo, Haruto pun memasuki bilik dan berjalan sampai ke depan meja.
"Ada apa anda memanggil saya" balas Haruto.
"Saya ingin bertanya tentang anda" Haruto terkejut mendengar balasan sang CEO tetapi setelah mengigati tentang jadual sang CEO yang padat dan selalu pergi ke luar negara, walaupun Mereka selalu melakukan meeting bersama dan juga bukan Park Jeongwoo yang menerima Haruto untuk menjadi secretarynya melain Kan secretary lamannya itu pun kerana secretary lamanya sudah ingin menikah dan sang CEO sedang berada di luar negara.
"Silalkan duduk" bilang Park Jeongwoo.
"Terima kasih tuan" Haruto pun duduk.
"Saya akan mulai bertanya.
"Baik" Haruto merasa sangat gugup kerana ini adalah pertama kali berhadapan dengan sang CEO selalunya mereka hanya bertemu ketika meeting itu pun tidak pernah menegur satu sama lain.
"Nama"
"Watanabe Haruto"
"Umur"
"23 tahun"
"Anda dilahirkan di Jepang"
"Benar, saya dilahirkan di Jepang"
"Kenapa anda memilih perusahaan kami"
"Saya memilih perusahaan ini kerana perusahaan ini menjadi favourite saya ketika masih belajar di university"
"Apakah anda sudah memiliki kekasih" pertanyaan ini tidak pernah Jeongwoo bertanya kepada karyawannya.
"Saya tidak pernah memiliki kekasih" Jeongwoo tersenyum setelah dia mendengar jawapan Haruto.
Haruto ingin bertanya apakah pertanyaan ini sudah habis tapi ternyata belum.
"Tanyalah apapun yang anda ingin tahu tentang saya haruto" deep voice itu membuatkan haruto merasakan sangat takut untuk menjawap.
"Saya sudah tahu nama anda tuan" jawap Haruto ingin megelak untuk bertanya kerana dia ingin cepat pulang dan tidur dengan tenang.
"Tapi tidak dengan Umur saya kan" jawap Jeongwoo.
"Berikan soalan yang sama dengan yang saya bertanya kepada anda tadi Haruto.
Dengan gugup Haruto mulai bertanya soalan kepada Jeongwoo padahal dia ingin cepat pulang dan tidur di kasur yang dia rindukan itu.
"Nama" Haruto cuba untuk tenang ketika dia bertanya kepada sang CEO.
"Park Jeongwoo"
"Umur"
"40 tahun" Haruto sangat terkejut mendengar umur sang CEO.
"Apakah anda sudah menikah" tanya haruto.
"Belum dan saya tidak memiliki kekasih" jawapan itu membuatkan haruto terkejut kerana diumur 40 tahun seharusnya orang-orang sudah menikah dan memiliki anak.
Merasa sudah sangat larut malam kerana ini sudah jam 10 malam dan semua karayawan sudah pulang, haruto cuba untuk mengakhiri pertanyaan ini tetapi balasan sang CEO membuatkan haruto sangat terkejut.
"Maukah anda pergi ke rumah saya untuk meminum kopi bersama" merasa segan untuk menolak haruto pun berkata.
"Ya, tuan"
Ketika memasuki kereta jeongwoo semuanya senyap tanpa berbicara sedikit pun. Mereka sudah sampai penhouses jeongwoo, ketika sedang berada di lift tiba-tiba jeongwoo bertanya.
"Apakah kamu selalu diam begini" tanya jeongwoo
"Saya tidak selalu banyak bicara jika baru mengenal seseorang" jawap haruto
Jeongwoo tidak pernah membawa siapapun ke penthousenya bahkan keluarga dan teman-temannya pun tidak pernah.
Ketika sudah sampai didepan pintu penthouses jeongwoo, haruto merasa takut dan seharusnya dia menolak ajakkan sang CEO ini. Mereka memasuki penthouse itu dan Jeongwoo berkata.
"Duduklah, saya akan pergi membuat kopi"
Mereka duduk disofa sambil meminum kopi, kopi yang diminum oleh Haruto sudah diletakkan ubat dan ubat itu akan mambuat tubuh Haruto menjadi panas dan sensitive, Sebab Jeongwoo melakukan hal ini kerana dia sangat menyukai Haruto tetapi perbedaan umur yang jauh dan Jeongwoo tidak tahu bagaimana untuk membuat orang yang dia cintai jatuh cintai dengannya dan sebab ini lah Jeongwoo mengambil keputusan untuk membuat Haruto menjadi miliknya dengan memperkosa Haruto.
Tiba-tiba Haruto merasakan badannya sangat panas dan seperti kehilangan akalnya.
"Akahhhh badan saya" Haruto merasakan badannya sangat panas.
Jeongwoo mengambil kesempatan itu dengan membaringkan Haruto di sofa dan membuka satu persatu butang di kemeja Haruto, setelah membuka pakaian Haruto dan berkata didepan telinga Haruto.
"Malam ini aku akan membuat kau menjadi milikku dan selamanya Haruto.
Jeongwoo mulai mencium bibir pink itu dengan kasar dan memasuki lidahnya kedalam mulut Haruto sambil itu dia bermain pada puting sensitive itu, Jeongwoo mencubit dan memutar puting itu mengikuti arah jam.
"Ah ah Aaaaahhhkkkkah" desah Haruto ketika Jeongwoo bermain pada putingnya.
Jeongwoo tetap bermain pada puting itu dan menghisap puting yang sudah menegang dengan sangat sempurna itu,
Menghisap dengan sangat kuat dan membuat Haruto menarik rambut Jeongwoo kerana sesekali menggigit putingnya, Jeongwoo membuka seluar Haruto dan Jeongwoo sangat terkejut melihat Haruto memiliki memek yang sangat merah dan sudah basah."Ternyata kamu memiliki memek"
Jeongwoo membuka kaki Haruto dengan sangat lebar dan mulai mendekatkan mukanya pada memek itu.
"Aaaaaahhhhhh jangaakhhh hisappp" Haruto merasa sangat gila menekan muka Jeongwoo lebih dalam dan melebarkan kakinya lebih besar. Jeongwoo mulai membuka semua pakaiannya dan dapat dilihat kulit tan yang sudah dipenuhi peluh sixpack yang sangat sexy dan kontol yang sudah tegang itu. Jeongwoo mulai memasukkan kontolnya kedalam memek basah Haruto dengan sangat kasar.
"lepassaaa sakitakh hiks hikss" Haruto mulai menangis, setelah beberapa menit Jeongwoo mengeluarkan spermanya kedalam memek Haruto. Dan mencabut kontolnya, mencium dahi Haruto dan pergi membersihkan dirinya.
~1000 Words~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sensitive Body (END)
ContoONE-SHOT: JEONGHARU🔞 WARNING⚠️: BXB, 18+, BOYPUSSY Maaf jika ada kesalahan ketik/typo🙏🏻