#1. A life

1 1 0
                                    

Warning

Mungkin akan banyak kata kata yanga salah, yang di gunakan oleh saya dalam cerita ini
*
Maafkan jika alur cerita ini tidak masuk akal. Saya masih pemula
*
Jika ada banyak nya typo dalam cerita, maaf.. mungkin saya kurang teliti dalam mengetik
*
Selamat membaca

——————————————


"Ayolah kakek. . . Biarkan aku bermain di luar !" Rengek seorang gadis Elf dengan surai rambut coklat muda. Siapa lagi kalau bukan aku ? Ya! Ryouka Altrana!

‌"Tidak, kakek tak mengizinkan mu. Kau harus belajar tentang kekuatan yang ada di dunia ini"

‌"Aku bosan ! Aku sudah mengerti kakek !"

‌"Jelaskan semua, lalu kau boleh keluar"

‌Jujur, aku sangat membenci hal ini. Selalu belajar tentang kekuatan dunia.

‌"Ee.. itu, aku hanya mengingat 1 kekuatan saja"

‌"Tak apa"

‌"Sungguh ?" Mata ku begitu berbinar binar

‌"Ah.. iya"

‌"Baiklah !"

‌Aku menarik nafas panjang panjang, lalu membuang nya

‌"Kekuatan Raklata adalah kekuatan no. 1 di dunia, Raklata adalah salah satu kekuatan yang dimiliki penyihir Elf pada zaman dahulu. Raklata biasanya digunakan untuk mengetahui kebohongan dari detak jantung. Dan.. kalau ga salah.. kekuatan itu.. eumhh, duh apa ya ?"

‌"Kekuatan Raklata adalah kekuatan iblis terkutuk. Meskipun bisa mendeteksi kesalahan atau kebohongan, tapi kekuatan itu tetap di nobatkan sebagai kekuatan iblis terkutuk, karna kekuatan itu akan benar benar muncul saat pengguna nya memiliki sebuah dendam, dan iblis itu akan mengontrol seluruh diri pengguna nya hingga hilang kendali" Sambung kakek ku

‌Aku hanya terdiam. Berpikir, apakah diriku tak bisa keluar rumah hanya gara-gara lupa ? Oh tidak. Buruk sekali

‌"Huh.. kau boleh keluar"

‌Aku terkejut bukan main.

‌"Benarkah ?"

‌"Yaa"

‌"Kakek sangat baikk !!"

‌Aku pun berlari keluar rumah. Sudah 10 tahun semenjak aku dirawat oleh kakek. Akhirnya aku bebas untuk keluar rumah.

‌Angin sepoi sepoi yang membuatku sejuk, aku menatap langit siang ini. Seorang anak seumuran ku—tidak. Mungkin lebih tua— tampak sedang bermain. Aku sungguh menikmati nya.

BRAKK !!

‌"Aduh !" Seseorang menabrak ku. Sialan. Siapa sih yang berani menabrak ku di saat aku menikmati kebebasan ini ?

‌"Ano.. maaf, aku tidak sengaja" Orang itu mengulurkan tangannya untuk ku. Aku menerima uluran tangan itu, lalu bangkit dan berdiri.

‌"Aduh ! Lain kali hati hati dong ! Bikin orang kesal aja "

‌"Maaf ya. . . Aku gak lihat kamu disitu tadi" Ucap orang itu dengan lembut. Seorang lelaki yang sekiranya seumuran dengan ku—Atau lebih tua—dengan surai rambut coklat pekat.

‌"Ah. . . Iya.. tidak apa. Lupakan saja" aku sedikit tersipu oleh nya

‌"Ano. . Kita duduk di sana aja biar sedikit lebih enak untuk mengobrol ?" Ucap nya dengan menunjuk sebuah bangku panjang di pinggir desa.

 Explore the World After War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang