𝐨𝐧𝐞

181 42 24
                                    

Beberapa menit yang lalu bel jam istirahat berbunyi yang membuat para siswa berhamburan keluar dari kelas untuk bermain bersama dan mengisi perut kosong mereka. Hal inilah yang membuat suasana di dalam kelas sangat sunyi, hanya terdapat satu orang yang sedang terduduk lemas di kursi sembari menaruh kepalanya diatas meja. Pandangannya terkunci kearah jendela yang memperlihatkan orang-orang diluar yang tampak begitu senang menikmati waktu bermain bersama dengan teman mereka. Ia juga ingin merasakan perasaan itu, akan tetapi akhir-akhir ini seluruh tenaganya cepat terkuras, bahkan baru berjalan kaki pun ia sudah merasa lemas. Semua ini karena hasil tes biologis.

Isi pikiran ku sangat menganggu, rasa pusing mulai menjalar ke kepalaku. Sial- aku bisa saja sakit jika pikiran ku terus merasa terbebani. Pandanganku beralih kearah pintu saat mendengar suara langkahan kaki disertai dengan  percakapan antara tiga insan, dan  mendapati ketiga temanku baru kembali dari kantin.

"(Name), kamu bisa saja mati jika tidak makan!" Perempuan berambut coklat itu terus menasihati ku tanpa ada jeda sedikit pun, ia juga menaruh banyak makanan diatas meja dengan kasar, namanya Kugisaki Nobara. Tidak hanya dia, kedua temanku juga ikut menaruh berbagai macam makanan ringan dan minuman. Aku hanya bisa melongo melihatnya kelakuan mereka bertiga.

Senyuman lebar terukir di wajah pria berambut pink, Itadori Yuji. Ia dengan lembut mengusap kepalaku sembari berkata dengan penuh semangat. "Ayo pilih makanan dan minuman yang kamu suka, (Name)!"

"T-tapi ini terlalu banyak. Aku tid-" ucapanku terputus saat temanku yang satu lagi yang berambut hitam legam, Fushiguro Megumi, menyela perkataan ku. "Lebih baik pilih yang bisa kamu makan sebelum kami bertiga akan memasukan semua makanan ini ke dalam mulutmu." Ancaman Megumi diangguk setuju oleh yang lain. Tentu saja aku langsung memilih apa saja yang bisa aku makan, walaupun dalam kondisi kurang sehat.

"Ne (Name). Kenapa akhir-akhir ini kamu terlihat lesu? Apalagi kamu sampai kehilangan nafsu makan, sebenarnya apa yang terjadi?" Yuji melontarkan banyak pertanyaan yang membuatku sulit untuk berbohong. Tetapi rasanya untuk saat ini agak mustahil untuk berbohong sebab Nobara menatapku dengan sangat mengerikan, bahkan Megumi juga tampak menyipitkan matanya untuk memastikan aku tidak akan berbohong.

"Kalian ingat, kan, beberapa hari lalu aku mengecek biologis diriku?" Pertanyaan yang kuberikan langsung dibalas anggukan mantap oleh mereka bertiga. Tidak hanya itu, tatapan mereka bertiga menjadi sangat serius, sampai-sampai membuatku menjadi sangat gugup. "Maaf. Aku Omega."

Hening. Hanya dengan satu kata itu saja bisa menggambarkan betapa terkejutnya ketiga orang tersebut. Tiba-tiba Nobara mengguncang tubuhku dengan sangat kencang, "bagaimana bisa?! Kamu bahkan tidak pernah menunjukan reaksi apapun selama ini?!"

Nobara dan Yuji terus menerus melontarkan banyak pertanyaan, dan aku sebisa mungkin menjawab. Ya— walaupun aku akan selalu mendapati teriakan tidak percaya dari mereka berdua. Berbeda dengan Megumi yang sedari tadi lebih memilih diam dan tampak seperti merenungkan sesuatu.

Semakin lama kondisi mereka berdua tidak terkontrol, suara kebisingan yang mereka perbuat membuat orang-orang yang berlalu lalang menjadi penasaran. Tanpa mereka berdua sadari hal ini membuat Megumi yang tadinya diam menjadi tersalut emosi. "Urusai! Kalian berdua diam dulu!" Ampuh. Mereka berdua langsung terdiam saat melihat urat-urat di pelipis Megumi tercetak dengan jelas. "Aku tahu kita semua pasti khawatir dengan (Name) saat menyadari sekolah ini banyak dihuni oleh Alpha. Jadi pikirkan masalah ini dengan tenang!"

Setelah itu suasana kembali menjadi hening, Nobara yang berusaha mencari cara agar dapat menyembunyikan teman kesayangannya dari para makhluk buas, Megumi yang berpikir keras agar status kamu tidak diketahui oleh orang lain, sedangkan Yuji bingung. Tiba-tiba sesuatu terlintas dipikiran Yuji, "Eh, aku dan Nobara seorang Beta. Sedangkan Megumi, Alpha." Tanpa babibu Yuji dan Nobara langsung memeluk tubuhku dan memberikan tatapan tajam kearah Megumi. Secara bersamaan mereka berkata. "Menjauhlah dari (Name), dasar Alpha."

𝑱𝒖𝒋𝒖𝒕𝒔𝒖 𝑲𝒂𝒊𝒔𝒆𝒏 ; [𝑀𝑎𝑙𝑒 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang