𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

189 38 1
                                    

Rasa gugup terus menurus melanda dirinya disaat ia sedang menunggu panggilan untuk memeriksa biologis, bibirnya tak henti untuk terus berdoa agar mendapatkan hasil tes yang tidak mengecewakan. Menurutnya hasil tes ini akan menentukan nasib seseorang di masa yang akan datang. Berharap jika akan menjadi Alpha adalah suatu hal yang mustahil bagi dirinya, bagaimana tidak- yang ia tahu di dalam keluarganya tidak ada satupun seorang Alpha. Hampir seluruh isinya adalah Beta, tetapi di dalam keluarganya pernah terdapat seorang Omega, yaitu kakeknya.

Ia berjalan mondar-mandir di depan ruangan tes. Seharusnya ia tidak perlu khawatir dan bersikap biasa saja seperti ucapannya kepada teman-temannya beberapa hari yang lalu. Waktu itu ia dengan sangat percaya diri berkata sembari membusungkan dadanya. "Lihat saja, aku pasti seorang Beta!"

Pintu ruangan tersebut terbuka lebar, menampilkan seorang suster yang mempersilakan dirinya untuk masuk kedalam ruangan. Langkahan kakinya terasa begitu berat saat memasuki ruangan. Ia mendudukan dirinya di kursi, menunggu instruksi dari dokter yang akan menanganinya.

"Mari kita mulai, tuan Hinode."

...

Waktu terus berlalu dengan sangat lambat, perasaan gugup perlahan mulai menghilang saat berhasil menyelesaikan semua tes biologis tanpa adanya halangan. Saat ini ia dengan tenang menunggu hasil tes biologis yang masih diperiksa dengan sangat teliti oleh dokter. Ia merasa senang dan sedikit gugup saat melihat dokter sudah selesai memeriksa hasil tes dirinya, tapi anehnya dokter itu tidak mengatakan sesuatu selain berulang kali melihat kearah dirinya dan kertas tersebut secara bergantian.

Dokter itu mengernyit dahinya, seperti merasa tidak yakin. Dokter itu memandangnya dengan sangat serius. "Tuan Hinode, apa anda pernah merasakan sesuatu yang bergejolak di dalam diri anda?"

"Tidak pernah."

Dokter itu semakin mencodongkan dirinya dan memberikan tatapan yang semakin mengintimidasi supaya pria di depannya ini tidak berani berbohong. "Apa anda pernah mencium bau Alpha saat mereka sedang rut?"

Ia memandang bingung sang dokter, rasa penasaran mulai menyelimuti dirinya, seharusnya saat ini ia mendapatkan jawaban hasil tes dirinya bukannya ia malah mendapatkan pernyataan aneh. "Tidak pernah. Sebenarnya apa yang terjadi dokter? Aku Beta, 'kan?"

Sang dokter memberikan kertas hasil tes terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaannya. Tatapan dokter yang tadinya serius berubah menjadi lembut, "selamat tuan Hinode (Name), anda Omega."

●●●

Pernyataan tadi bagikan petir yang menyambar dirinya di siang bolong. Ia tidak pernah sekalipun berpikir hal ini akan terjadi karena sejak dulu ia sangat percaya diri akan menjadi seorang Beta, tetapi semua itu dengan cepat hangus tanpa tersisa dan di gantikan dengan kenyataan bahwa dirinya adalah seorang Omega. Rasanya begitu frustasi menyadari jika ia benar-benar menjadi posisi paling rendah dan akan menjadi alat reproduksi di waktu yang akan datang. Ini tidak bisa di terima. Tidak bisa. Ia lebih memilih melompat dari gedung dari pada harus menerima kenyataan sesakit ini.

Dokter tadi mengatakan bahwa dirinya sempat mengira bahwa hasil tes tersebut adalah Beta, akan tetapi saat diperiksa lebih teliti rasanya seperti ada yang janggal. Dan benar saja, ada sesuatu yang diluar dugaan, ternyata diriku tidak cocok dikatakan Beta, lebih cocok mendapatkan gelar Omega walaupun tubuhku tidak pernah menujukkan tanda-tanda seperti Omega pada umumnya. Benar-benar diluar dugaan, aku bahkan sampai mengira jika dokter tersebut sedang menipuku sampai-sampai aku ingin sekali mengajak ribut dokter itu. Dokter itu menyatakan bahwa diriku mengalami sedikit masalah yang menyebabkan aku tidak pernah mengalami heat dan merasakan sesuatu saat berada di dekat Alpha yang sedang rut.

Tapi dokter itu mengatakan semuanya akan baik-baik saja karena ada obat yang dapat mengembalikan reaksi tubuhku menjadi seperti semula. Aku hanya perlu meminum tiga pil obat yang diberikan oleh dokter itu dan semuanya akan kembali seperti yang semestinya. Sial. Aku tidak mau. Aku sempat berpikir akan membuang pil obat itu secara diam-diam setelah pergi dari rumah sakit. Tetapi pemikiran itu menghilang seketika saat dokter mengatakan akan terjadi masalah jika tidak meminum obat itu, dan lebih mengerikan nya lagi bisa berakhir tidur di dalam tanah. Tamat sudah.

Semua ini diluar dugaan ku, aku benar-benar ingin menghilang dari muka bumi. "SIALAN!!"

______________________________________

Note: sebenarnya aku kurang paham dan kurang tau sama dunia omegavers, menurutku agak sulit memahami bagian menandai, knot, ya pokoknya banyak deh. Kalo kalian tahu banyak tentang omegavers tolong bagi pengetahuan kalian ke aku....

Jangan jadi silent reader donggg, ayo vote dan komen.....

𝑱𝒖𝒋𝒖𝒕𝒔𝒖 𝑲𝒂𝒊𝒔𝒆𝒏 ; [𝑀𝑎𝑙𝑒 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang