Past - 1

1.7K 115 18
                                    

Suara ambrukan kedua tubuh di kasur menimbulkan bunyi yang cukup keras, namun keduanya masih sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ambrukan kedua tubuh di kasur menimbulkan bunyi yang cukup keras, namun keduanya masih sadar. Sehingga salah satu dari mereka mencoba memberontak, sang submissive yang di tindih pun bergulat hendak menyingkirkan dominan di hadapannya.

"Jaem!!" Teriaknya saat ia hendak di cumbu oleh sang dominan.

"Jisung, gue janji, apapun yang terjadi gue bakalan tanggung jawab" ucapnya.

"Kita mabuk Jaemin!! Lo udah gk sadar, gue setengah sadar. Gue minta lepasin gue sekarang juga, lo ngomong gini besok lo gk inget!!" Teriak sang submissive bernama Jisung.

"Plis Jis, gue sadar, gue pacarlo" ucap Jaemin.

"Enggk Jaemin, enggk! Lepasin gue sekarang. Meski lo pacar gue lo gk ada hak soal tubuh gue, gue gk mau kelepasan Jaem, menyingkir sekarang" sentaknya kembali pada sang kekasih.

"Jis, gue pengen hubungan kita ke jenjang serius. Lo inget orang tua kita gk setuju sama hubungan kita, ini caranya" ujar Jaemin.

"Tapi Jaemin" mata Jisung berkaca kaca, ia memang sangat mencintai kekasihnya itu.

"Gue janji, setelah ini terjadi apa apa, gue tanggung jawab" ucapnya.

Namun hati Jisung bersikeras bahwa mereka tidak akan melakukan hubungan badan tersebut, akan tetapi keinginan dominan sudah mutlak. Mungkin dengan paksaan, bahkan ketika itu Jisung sempat memohon untuk di lepaskan, sebelum akhirnya dia tidak sadar efek samping dari minuman dan sedikit obat perangsang pada minuman tersebut yang sengaja di berikan.

"Argh!!" Jisung berteriak keras ingat bagaimana ia tidak bisa melindungi tubuhnya sendiri, dan katanya Jaemin akan bertanggung jawab?

Setelah tiga minggu yang lalu mereka melakukan hubungan terlarang itu, Jaemin menghilang tanpa kabar. Sekarang Jisung harus bagaimana, menahan rasa malu karena dia hamil memasuki seminggu lalu.

Jisung ingin menangis sekarang, kenapa dia tidak menuruti perkataan orang tuanya menjauhi Jaemin sejak awal. Sekarang yang akan bertanggung jawab siapa, Jisung masih harus kuliah dan dia jauh dari orang tuanya.

Membunuh bayi tak berdosa di dalam kandungannya? Dia tetap anak Jisung, dia tetap menginginkan anak itu. Tapi, apakah mulai sekarang Jisung harus menggugurkan bayinya sebelum perutnya semakin membesar, jujur dia ingin mati saja.

Suara pukulan dari besi terdengar begitu nyaring, ia ingin melompat dari jembatan sekarang juga. Daripada menjadi seorang pembunuh dari kesalahan dia sendiri dan darah dagingnya, mending ia ikut meninggal bersama bayi nya.

"Gue capek banget, Jaemin brengsek!!"

Ia sudah ancang ancang namun tiba tiba saja pinggangnya ditarik kebelakang, ia mendapati sesosok laki laki yang tengah menatapnya takut dengan nafas memburu.

"Lepasin gue anjing!!" Teriak Jisung.

"Lo gila!!" Sentaknya.

"Iya gue gila bangsat, apa lo gk suka, lepasin anjir. Gue gk mau jadi pembunuh, gue gk mau hiks" Jisung menangis dengan terduduk dan menangkup wajahnya.

Oneshot : Nosung VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang