Past - 3 End

1.2K 100 13
                                    

Sudah 2 bulan berlalu sejak Jisung kehilangan bayinya, ia kini hidup bahagia bersama Jeno? Dan itu tentu saja, dia benar benar bahagia. Bersama seseorang yang pada akhirnya menjadi pendamping hidupnya, sosok yang sekarang ia cintai.

"Hari ini ke kantor ya" ucap Jeno menatap istrinya yang berada dihadapan sedang merapikan kemeja juga dasi kerjanya.

"Tapi, mampir dulu ke toko snack, aku mau beli beberapa makanan ringan" jawab Jisung.

Jeno mengangguk dan mengusap pipi lelaki manis dihadapannya, ia mendekatkan wajah dan mengecup singkat bibir sang istri. Itu membuat wajah Jisung memanas, belum lama ini Jeno berani melakukan hal itu, kiranya 1 bulan kuranglah, ia berani mencium Jisung, mengecup bibirnya bahkan sampai berciuman.

Tidak ada yang lebih, Jeno paham jika Jisung masih perlahan lahan menghilangkan rasa traumanya. Itu sebabnya ia tidak memaksa, ia tidak akan meminta ini itu dengan paksaan pada istrinya sendiri.

Mereka berdua berangkat menuju kantor seperti biasa menggunakan mobil, dan saat itu mereka mampir ke toko snack karena keinginan Jisung membeli makanan. Ntah apa yang dia inginkan Jeno tidak tau, tapi anak itu sangat suka sekali ngemil.

Suami pengertian seperti Jeno hanya bisa pasrah, siapa sih yang tidak senang melihat istrinya bahagia, itu yang selalu ia pikirkan. Dia hanya ingin melihat Jisung yang ia cintai, tertawa, tersenyum, dan tidak akan meneteskan air matanya dihadapan Jeno, ia benci air mata Jisung.

Namun selama bersama Jeno ia tidak pernah menangis, Jisung merasa benar benar bahagia. Dia dicintai dengan tulus, dibantu keluar dari masa kehancuran dan trauma, didampingi Jeno yang padahal dulu hanya orang asing datang menyelamatkan hidupnya.

"Jeno, kamu bisa ambilin aku yogurt gk? Katanya lagi ada diskon beli satu gratis satu" ucap Jisung sibuk menatap beberapa snack yang ia masukan kedalam ranjang.

"Oke sayang, sebentar ya" Jeno mengambil minuman menuju tempatnya.

"Loh loh...."

Jisung menengok menatap seseorang yang suaranya tidak asing, ia terkejut sampai tersenyum girang.

"Kak Mark kok disini?!" Pekik Jisung.

"Aku mau ke kantor Jeno, kamu kenapa disini?" Tanya Mark menatap Jisung juga terkejut.

"Hehe lagi beli minuman sama snack buat dikantor kak" jawab Jisung canggung, dia malu jika Mark tau dia masih suka jajan.

"Dasar bocah, sendiri? Atau sama Jeno?" Tanya Mark yang ikut mengambil beberapa snack.

"Eum sama Jeno, dia lagi Jisung minta tolong buat ambilin minuman" jawab Jisung, merasa sudah cukup dia menatap keranjangnya.

"Kirain sendiri, Renjun, ini"

Jisung menoleh kearah belakang yang tidak sadar bahwa Mark membawa tunangannya, ia tunangan Mark sekarang itu Renjun. Mereka baru tunangan 1 bulan lalu, Mark kenal Renjun dari lama yang memutuskan untuk pacaran baru tunangan.

Jadi kiranya hubungan mereka itu berjalan 3 bulan dan 1 bulan dari 2 bulan hubungan mereka baru tunangan, intinya seperti itulah. Bahkan di acara tunangan saja Jisung dan Jeno sempat diundang, jadi ia mengenal Renjun.

"Ada kak Renjun juga" ujar Jisung.

"Hehe iyanih, kamu belanja apa Ji banyak banget" ia akhirnya bertanya dengan canggung ada adik iparnya.

"Aku mah biasa kak hehe, suka ngemil" Jisung mengacungkan dua jari kearah Renjun yang membuat orang itu terkekeh.

"Sayang, coba lihat ini" Mark memanggil Renjun sehingga Jisung memilih untuk melihat jajan yang belum ia beli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshot : Nosung VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang