5👟

182 27 4
                                    

"Hei kau kelinci bongsor, kemari ada yang mau aku katakan". Ucap Rose saat melihat sepupunya keluar dari kamarnya, kondisi wajah yang terlihat sekali baru bangun tidur, rambut acakan, dan wajah yang masam.

'jika Lisa melihat Jungkook dalam kondisi menakutkan seperti ini, apa gadis itu tetap mau dengannya?'. Rose bergumam dalam hatinya dengan pandangan menilai buruk kepada Jungkook.

"Ini masih pagi tupai, kenapa kau sudah mulai mengibarkan bendera perang huh?". Sela Jungkook kasar kemudian ikut duduk di sofa bersebrangan dengan Rose.

"Masih pagi? Apa matamu sekarang sudah buta dude? Makanya buka mata dengan benar, ini sudah sore hari".

"Ck, siapa sih yang mengizinkanmu masuk ke sini bikin kesal saja. Pulang sana!!". Ucap Jungkook mengusir Rose pergi dengan mata yang setengah terpejam.

"Bibi yang mengizinkan ku masuk ke sini, kenapa? Mau marah?. Kau mengusirku Jungkook? Baiklah aku pulang saja, padahal aku ingin menyampaikan informasi penting tentang Lisa". Jawab Rose bangkit mangambil tas selempangnya berlagak ingin pergi sungguhan, tapi dirinya tau jika Jungkook akan menahannya pulang karena sudah menyebut kata 'Lisa'.

Mendengar ucapan Rose menyebut nama orang yang dia suka, membuat rasa kantuk dan sebalnya terhadap Rose menghilang secara tiba-tiba.

Seakan wajah yang masam itu sudah berseri lagi.

"E-eh tunggu, apa katamu? Membawa informasi penting tentang Lisa?".

"Ya, tapi kau mengusirku jadi aku akan balik saja". Rose kembali berjalan menuju ruang depan pintu rumah keluarga Jeon.

"Aku minta maaf, jangan pergi. Berikan aku informasi itu dulu baru kalau kau mau pergi tidak masalah".

"Saudara kurang ajar". Geruru Rose kemudian berbalik menuju sofa tempat dia duduk sebelumnya.

Mereka berdua baru saja kembali duduk dan sudah di datangi oleh ibu Jungkook, atau biasa Rose panggil Bibi Yoona.

"Rose, kenapa mau pulang. Belum selesai bibi membuatkan mu minuman masa sudah mau pulang".

Rose menatap Jungkook yang menahan tawanya karena senang melihat sepupunya terkenal omelan ibunya.

"Ck, tadi Jungkook mengusirku bibi. Makanya aku tadi hendak pulang".

"Jungkook tidak boleh seperti itu". Tegur ibunya di balas cengiran oleh Jungkook.

"Aku sudah ralat kan, kau boleh pulang jika sudah menyampaikan informasi itu". Jungkook kembali bersuara.

"Memangnya kalian mau bahas apa sih? Bibi juga mau tau dong". Pinta Jeon Yoona- Ibu Jungkook.

"Alright fine, sebelumnya bibi sudah aku ceritakan tentang gadis yang Jungkook dekati akhir-akhir ini kan?". Tanya Rose dan di balas anggukkan.

"4 hari lagi tepatnya pada tanggal 27 maret Lisa berulang tahun, dan aku ingin Jungkook segara menyatakan perasaannya pada Lisa". Tambah Rose dalam penjelasannya.

Mata Jungkook membulat sempurna, "A-aku? Mental dan ragaku belum siap untuk melakukan itu semua Rose ". Jawab Jungkook tergagu di tempatnya.

Yoona melihat putranya, "Kenapa bicara seperti itu nak? Bukannya waktu pendekatan kalian sudah lumayan lama? Kalian juga sering bersama kan? Pasti sedikit tidaknya sudah saling mengetahui bagaimana sifat dari Lisa. Lalu kenapa di tunda? Sebentar lagi ulang tahunnya jadikan momen ulang tahunnya di tahun ini menjadi lebih berkesan dengan adanya dirimu nak". Yoona memberi saran, karena dirinya juga sangat senang dan semangat mengetahui putranya memiliki gadis untuk di kencani.

Rose terperangah takjub saat mendengar penjelasan Bibinya itu, tepat sasaran sekali, sama seperti apa yang ingin dia jelaskan kepada Jungkook.

"Jungkook!! Itu maksudku!!". Pekik Rose tiba-tiba di depannya.

For The First Time [LK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang