"BRAKKK!!" Semua orang dikelas terkejut karena mendengar suara tabrakan. "Aaa!!! aduh napa sih lu nabrak-nabrak guaa!!!!" " Brian, maafin gua pliss." Mohon Jefan dengan suara yang membuat member-member 7 Tantrum geli kecuali Matthew. " Heh Matt Jefan gapapa tah? Kayak orang ngantuk dia AWOKAWOK." Ejek Handa " Hush gak boleh gitu, kita harus tolongin Jefan Han." "Cih terpaksa harus kayak gini, BRIAN awas lu kapan-kapan." Jefan berfikir sambil mengatakan mohon ke Brian. " Yaelah udahlah gapapa santuy, tapi Lo ketemu gw ya nanti traktir." Balas Brian dengan wajah licik. Jefan hanya terdiam lalu mengangguk. Jefan kesal dengan Brian tapi mau gimana lagi.
Jam istirahat telah tiba...
KRINGGGG!!!!...
"Jefan lo gapapa? " Tanya Jaka dengan memukul punggung Jefan dengan pelan. "Gak gua gapapa gak usah khawatir Jaka tenang aja." Balas Jefan dengan tersenyum simpul, namun semua itu palsu senyum simpulnya selalu palsu dan tidak pernah benar. "Jefan, ke kantin yok b areng gue." Suara itu terdengar berat dan menakutkan, Jefan tidak berani menoleh kebelakang dia hanya takut terhadap sesuatu. Tapi Jefan tetap menoleh dan melihat sosok badan besar yang paling ia takutkan.Ryan, bos dari Brian, dia adalah orang terkuat di sekolah Cahya Setya. Tapi itu bukan masalahnya, dia adalah penyebab utama orang tua Jefan berantem. Jefan hanya terpaku dan tidak percaya saat itu.
Flashback:
Saat itu keluarga gw masih harmonis dan damai, rasanya dunia tak pernah ada beban. Tapi semua itu tetap bertahan jika tidak ada dia. Anak dari teman papa, iya Ryan. Dia selalu menggoda orang tua gw untuk berantem, sampai dia membuat rumah gw jadi seperti kapal pecah.""Mas, kamu gimana sih katanya dulu mau jadi ayah yang baik tapi kenapa sekarang kayak gini!???" Bentak Rina " Apa sih bukan salah gw kali lo lebih gak masuk akal masa kamu pelit banget gabisa ngasih Ryan uang?!!" Bela Rangga.
" Oohh jadi sekarang malah lo gw lo gw? Hebat lu AIRLANGGA WIDYA SANTOSO." Jawab Rina dengan wajah yang memanas." " Lagian kita dititipin Ziva ya kita harus beriin semuanya kayak Jefan." Kata Rangga yang menurut Jefan sama sekali tidak masuk akal.
"Ryan, papa mama kenapa??" Tanya gw dengan polos karena gw masih berumur 10 tahun. Namun gw mengingat nya dengan jelas karena saat itu hanya karena Ryan, orang tua gw hampir cerai, Ryan gak jelas cih.
Flashback off:
" Haiii lu ngapain bengong doang. JAFFAREL ADINATA AHMAD ANAKNYA RINA VIOLA" Ryan mengucap kalimat tersebut dengan bangga lalu tertawa seakan Ryan adalah orang yang penting, namun Jefan hanya menganggap Ryan adalah hama yang menganggu nya terus menerus. " MIKIRIN LO!!" setelah mengucapkan kata-kata itu ia beranjak dari kursi nya dan memukul muka Ryan dengan seluruh tenaga dan jwa raganya "AAAAAA!!!!!" "Jefan jangan!!!!!" Teriak Jaka
🐰" Eh bro lu liat Jefan, Jaka, Javen gak? Lu kan habis dari kelas terus ke kantin." Tanya Reza dengan wajah yang penuh dengan keheranan. Karena mereka bertiga sering berada di katin. Namun ini berbeda. "Terakhir kali dikelas ada kegaduhan lagi. Katanya Jefan, Jaka, Ryan, yang utama." "Candra, Matthew, Handa kita harus ke kelas sekarang.
🐰
Javen sedang ingin melangkah menuju kantin dengan penuh semangat karena ia ingin bertemu dengan circlenya. " AAAAAA!!!!! " Suara teriakan itu nyaring di telinga Javen, Javen terkejut dan menoleh ke arah teriakan tersebut, dan ia mendengar suara gaduh di tepat sebelah ruang kelasnya. " Anj- eh astaghfirullah gak boleh gitu mulutku, tapiii kenapa ada teriakan di kelas nya Jefan dan lain-lainnya? ANEH,"
Javen segera berlari ke kelas MIPA 1, Javen segera membuka pintu kelas MIPA 1 dan Javen benar-benar tertawa terbahak-bahak entah mengapa setelah melihat apa yang terjadi.🐰
"HAHAHHAHAH!!! Apaan sih lo Ryan!?? Mukul kok sama yang lebih LEMAH!!" ejek Javen dengan nafas yang terengah-engah dan dengan wajah yang penuh dengan emosi. "Ven, udahlah gapapa tinggalin aja gw, dan bawa Jaka ke UKS Ven," Jefan berfikir bahwa kejadian ini adalah masalah dirinya sendiri. Dengan kondisi Jaka dan dirinya sendiri, mungkin sangat tidak mudah untuk dipercayai Javen. Karena kondisi mereka babak belur sampai Jaka saja sudah pingsan."Wkwkwk kondisi lu jelek banget Jef, mending lu LA--" tiba-tiba Javen diberi pukulan spesial untuk Javen dari Brian. "JAVENNNN!!!!!!" Teriak Handa yang berada di belakang Javen. " RYAN kalau Lo ngajak ribut mereka, ajak gua dong plisssss, wkwkwk apa lagi kalau lo nyakitin JAKA!! BAB-" tiba-tiba Candra ditutup mulutnya oleh Matthew karena hampir saja berkata kasar. " Apaansih kalian! Kalian gatau apa-apa, berisik tau gak? Hyaaaakkkk!!!!" Ryan langsung pergi menuju tempat Candra berdiri. Namun Candra berhasil menghindari pukulan Ryan Tapi, ada satu hal yang janggal. " Bentar-bentar ada...." "PAK Z-ZIOOO!!!!" Teriak Reza dengan sedikit memperingatkan pak Zio, tapi terlambat...
" Ryan! gara-gara lo sih pak Zio jadi kayak gini, lebam lebam lagi," Handa menyalahkan Ryan dengan suara berbisik. Bisa-bisa mereka kena ruang BK, lagi pula pak Zio bisa-bisanya pingsan karena pukulan Ryan. Suasana di UKS sangat hening, tak ada yang berbicara satupun. "Maaf pak Zio walaupun tangan gw berdarah darah karena kenak sabuk pak Zio tapi gapapa kok" pikir Ryan dengan rasa bersalah.
"Aduh sakit banget kena sabuk besi pak Zio sama kena gigit Javen, aduhhh" kesakitan tangan itu selalu membuat Ryan terngiang-ngiang, aneh padahal hanya sabuk dan gigitan tapi bisa sampai seperti ini.
Tapi Ryan juga mengakui bahwa Ryan harusnya fokus Javen aja karena Javen masih sadar saat itu. Sekarang Reza melaporkan semua ini ke guru BK. Itu adalah hari yang paling sial bagi Ryan.Tiba-tiba Jaka terbangun dari pingsannya, ia sedikit bingung kenapa dirinya berada di UKS. Tapi setelah di jelaskan, Jaka baru mengingatnya. Tapi Jaka belum sepenuhnya mengingat saat itu. " Tapi lo bakal jadi saksi semuanya Jaka, lo yang dipercayai guru BK," ucap Matthew dengan lembut. "Cih, gw mau pergi dulu. Gak ada gunanya gw disini," tiba-tiba tangan Ryan diraih oleh Matthew dan menyuruh Ryan duduk lagi tanpa mengucapkan apa pun.
🐰
Reza berjalan menuju ruang BK dengan alis bertautan, ia menghela nafas dan segera memasuki ruang BK dengan langkah yang berat, tapi harus dilakukan. Sekarang Reza bingung kemana perginya guru BK karena setelah ia memasuki ruang BK tersebut, ia melihat ruang itu kosong dan gelap. Namun ia curiga bahwa disitu gelap sekali. Mungkin mendung, tapi ternyata dilihat lihat ternyata sudah jam 5. Reza tertegun dan melihat gerbang, dan ternyata...
Terimakasih sudah membaca bab 2!! Enjoy reading!!! Gimana kepo gak kelanjutannya? Ikuti terus yaa!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hal yang sia sia
Randomini adalah kisah yang dimana terbentuk sebuah grup 7 tantrum. Mereka bersahabat dengan riang. Namun ada seseorang yang menghancurkan semua yang telah terjadi. Circle ini Anggota nya adalah Matthiew, Reza, Javen, Handa, Jeffa, Cahya, Jaka. Mereka ber...