pangeran Rahasia

Lubang Kosong

Pangeran Rahasia

Bag 3

Seorang lelaki yang begitu tampan, duduk bersandar di kursi yang menghadap langsung ke balkon kamarnya.

Sebuah kamar yang begitu luas nan indah,kamar yang di selimuti hiasan dinding,lukisan ,dan segala sesuatu yang indah ada di dalam kamar tersebut.

Namun keindahan tersebut tak pernah membuat seseorang yang tinggal di dalam nya bahagia.

Bagaimana ia bisa bahagia? Jikalau ia selalu merasakan kekosongan,kesendirian di tempatnya sendiri.

Bahkan ,jika ia ingin keluar pun ia harus mengganti identitasnya,Mengubah dirinya menjadi orang lain.

Gabriel Theodore,calon putra mahkota Kerajaan rottweil,anak dari Raja Adam Theodore dan almarhum Ratu Isabella Theodore.
Satu-satunya pewaris sah dari kerajaan rottweil.

Namun bukan berarti kehidupannya sebagai calon raja menyenangkan,mungkin bisa dibilang sebaliknya,ini sangat menyiksanya.

Ya walaupun dia calon pewaris tahta , tapi tak satupun rakyat yang mengetahui bagaimana rupa dan sosoknya.

Semua orang yang berada di istana entah itu menteri,pelayan, pengawal,semua sudah di sumpah oleh raja Adam agar tak ada yang membocorkan tentang putranya.

Mungkin kalian berfikir pasti anggota keluarga Kerajaan mengetahui bagaimana sosok pangeran mahkota mereka,tentu saja tidak .

Raja benar-benar menutup semua akses yang dapat membocorkan bagaimana dan siapa anaknya.

Gabriel benar-benar merasa kesepian,ia tak bisa bergaul dengan siapapun kecuali pengawalnya Abraham .
Abraham adalah satu satunya manusia yang bisa berbicara dan menemuinya.

Abraham sudah ia anggap seperti sahabat,atau mungkin sudah seperti saudara baginya.

Gabriel POV

"Hai Abi (panggilan Gabriel untuk Abraham)"

"Ada apa wahai tuanku??" Ucap Abraham padaku.

" Hey sudah berapa kali aku katakan,Jangan panggil aku begitu Abi,Panggil aku seperti biasa kau memanggilku!!" gerutu ku .

"Hahaha maaf kan aku iel,aku hanya menggodamu,tapi bagaimanapun jika ayahmu tau aku memanggil mu tanpa embel-embel tuan ,beliau pasti akan memenggal ku" ucap Abraham bergidik.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah sahabatku itu.

"Abi, aku sungguh ingin melihat dunia tanpa harus merahasiakan identitasku,aku ingin bisa melihat rakyat ku dengan kebahagiaan,tanpa harus menutupi siapa diriku" ucapku.

Abi terlihat menghembuskan nafasnya kasar.

"Kau tau bukan ,alasan kenapa engkau harus bersembunyi seperti ini??" ucap Abraham dengan menatap kearahku.

"Ya aku tau,karena keamananku,aku sudah hafal betul dengan penjelasan itu,tapi mengapa ayah tak pernah benar-benar menjelaskan padaku alasan nya,ia hanya bersembunyi di balik kata-kata "ayah hanya melakukan ini demi kebaikan mu" aku sungguh muak mendengar nya Abi,aku hanya ingin sebuah penjelasan"ucap ku sambil ku usap rambutku kasar.

"Bersabarlah,hanya itu yang bisa kusarankan padamu iel untuk sekarang,sebentar lagi pasti akan segera terbuka kenyataan yang sangat ingin kau ketahui itu" ucap Abraham sambil menepuk pundakku.

"Abi,bisakah engkau membantu ku??
Bisakah kau berkata pada ayahku,supaya pemandangan di balkon ku ini bisa terlihat???
Sungguh Abi aku ingin melihat pemandangan diluar sana"
Tanyaku padanya .

"Kau bisa melihatnya dari sini bukan" sambil menunjuk sebuah lubang di depan nya.

Aku sudah hafal betul,apa yang akan ia katakan padaku. Aku hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabat ku ini.

"Teruslah menggodaku Abi, kau tau bukan dari lubang itu hanya sedikit yang dapat aku lihat,bahkan benar-benar hampir tak terlihat,aku tak habis pikir,mengapa ayahku sampai menutup balkonku dengan tembok dan hanya menyisakan kotak kecil saja untuk ku melihat" ucap ku padanya.

Abi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi geram ku . Ia menatapku seolah bertanya apakah ia bisa melakukan yang aku minta??, Abraham hanya menepuk pundakku untuk menyemangatiku.