(1) Rumah bersama

60 9 1
                                    

"Saya Marvel meresmikan rumah ini! Dengan beberapa syarat dan aturan yang harus dipatuhi, bagaimana para saksi? Deal?" Ucap seseorang yang bernama Marvel, pemuda dengan surai ungu itu menoleh pada teman-teman nya yang melihat dan juga merekam.

"DEAL!!" Mereka semua berteriak, menyetujui syarat dan aturan yang sempat dibacakan oleh Gemmad dan Vania.

"Baiklah, kalo begitu. Rumah ini, resmi dibuka dan dihuni!" Ucapnya sembari menggunting pita merah yang menggantung dipintu utama. Seketika semuanya berteriak heboh, setelahnya mereka berhamburan masuk melihat rumah yang mereka nantikan sejak lama itu.

Rumah besar yang terbagi menjadi tiga sisi itu akan menjadi tempat tinggal mereka bersama. Itu awalnya adalah ide iseng dari trio Vin (Kevin,Nevin,Alvin), eh malah dianggap serius oleh Marvel. Dan ya, trio itu akhirnya menjadi berjasa karna mengusulkan ide mereka yang niat awalnya karna iseng.

Tiga sisi. Sisi kiri adalah kamar para cewek, dan disana juga ada dapur pribadi khusus para cewek-cewek yang diusulkan oleh Muthia. Disisi tengah itu ruang tamu, ruang santai, ruang kosong (untuk bikin video), serta pastinya ada dapur utama dan ruang makan. Sedangkan sisi kanan adalah kamar para cowok, hanya ada ruang santai yang terbilang cukup kecil. Hal ini karna penghuni cowok lebih ramai daripada cewek.

"Udah kebagian kamar semua, kan?" Tanya Gemmad kepada teman-teman nya. Mereka pun mengangguk sembari memeriksa barang-barang yang mereka bawa. Setelahnya, Gemmad dan Vania yang ditunjuk sebagai pemimpin atau emak bapak setiap sisi rumah (bagian kamar atau apalah) mulai membagikan kunci kamar secara acak.

Mereka pun mulai bubar, pergi ke kamar masing-masing untuk menyimpan sekaligus menata barang-barang yang mereka bawa sedari pagi. Hingga mereka bertemu kembali diruang makan untuk makan siang bersama, btw mereka ditraktir Marvel hehee-

"Enak njer ayam nya!" Ucap Nevin, yang diiringi anggukan oleh beberapa orang.

"Ini ikan nya juga, bumbunya kerasa.." Susul Gizan sebelum menyuapkan sepotong ikan ke mulutnya lagi. Dan seterusnya mereka tak ada yang bersuara, sibuk dengan makanan nya masing-masing. Mereka sudah terlanjur lapar dan lelah karna membereskan barang-barang sedari tadi.

• • • • •

"Gue bosan anjeng!" Ucap Ayon lesu, yang kemudian meringis akibat ditabok kepalanya ama Ledib. "Gausah teriak lu." Ucapnya sinis menatap Ayon, pemuda dengan surai biru ketuaan itu balas memandang sinis.

"Eh woy, ke mall mau gak?!" Teriak Marvel tiba-tiba, membuat semuanya menoleh pada pemuda dengan surai ungu itu. "Gas!"

Mereka semua pun kembali ke kamar masing-masing hendak bersiap-siap. Setelah siap, mereka pun pergi ke mall tujuan dengan kendaraan berupa 5 mobil dan 4 motor.

Setelah memakan waktu sekitar setengah jam, akhirnya mereka semua sampai. Kini mereka berkumpul dahulu di lobby karna Marvel yang ingin memberitahu sesuatu untuk para cewek-cewek, namun cowok-cowok dipaksa ikut juga agar tidak terpisah.

"Nah buat kalian para ciwi-ciwi, kalian tau kan kalo bahan makanan, cemilan, atau apa segala macam terutama yang ada dikulkas belum ada? Jadi kalian beli, ya!" Ucap Marvel dengan santai, membuat sekumpulan cewek-cewek itu menatap penuh kesal.

"Heh, enak aja! Kami belanja, kalian ngapain?" Ucap Vania, selaku pemimpim dari para betina itu. "Pasti kalian main!" Sela Theeara yang kemudian di iringi beberapa anggukan dari mereka.

"Eits, jangan emosi dulu.." Tangan Marvel sejenak merogoh sakunya, tampak mencari sesuatu. Kemudian tangan nya mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam, membuat semua orang terpelongo. "Ini, kalian beli bahan-bahan dulu. Setelahnya, kalian bebas belanja dimall ini pake black card ini. Oke?"

Brigitta segera mengambil kartu itu, kemudian mencium pipi kekasihnya alias Marvel. "Thank you sayang! Ayo girls, kita pergi belanja abis itu shopping~" Ucap Brigitta lalu disusul para gadis lainnya.

"Haduh.. banyak nyamuk nih." Ujar Nevin sembari memasang wajah sedih, yang lain hanya menatap sinis seperti ingin menjitak kepala pria bersurai coklat itu.

"Oy, mau main di timezone yok!" Ajak Malik yang langsung dibalas anggukan oleh beberapa orang. "Gas!!" Teriak Kevin yang sudah berlari duluan disusul oleh Alvin dan Nevin dibelakangnya. Trio itu memecah keheningan mall, membuat teman-teman nya ditegur oleh salah satu security disana.

"Dasar trio Vin!" Keluh Peppey. Mereka (cowok) semua pun pergi menuju timezone hendak bermain. Sementara itu, para ciwi-ciwi sibuk memasukkan berbagai bahan atau stok buat dirumah ke troli-troli yang mereka bawa. Mereka mengambil apa saja yang terlintas diotak dan terlihat dimata selagi cocok disebut sebagai stok atau persediaan.

"Ini beli gak?" Tanya Michelle pada Vania sembari menyodorkan Kinderjoy. Vania hanya mengangguk, dirinya tak menoleh karna fokus memilih parfum yang sesuai untuknya.

Michelle hanya mengangguk, membawa masuk puluhan Kinderjoy kedalam troli miliknya. Setelahnya, gadis itu melanjutkan perjalanan mencari persediaan dengan troli kedua karna troli pertama telah penuh.

. . . . .

Bersambung~ Lanjut? Maap kalo gaje, karna ini hanya kegabutan dan just have fun saja hehe.. Vote dan komen dong :<
-765 kata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What If: YTMCI Serumah?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang