ᑕᕼᗩᑭTᗴᖇ ☀︎︎ 🅞︎🅝︎🅔︎

2 0 0
                                    


Hal yang aku sadari saat pertama kali membuka mata adalah aku berada di suatu tempat yang asing!
Ku lihat tanganku, berubah menjadi kecil. Aku juga memakai pakaian yang aneh.

Sebuah pemikiran terlintas di otak ku 'jangan-jangan!' segera kaki mungilku yang sekarang ini berjalan mencari kaca atau benda apapun yang dapat memantulkan bayangan.
Aku hanya ingin melihat seperti apa penampilan ku yang sekarang ini!

Akhirnya ku temukan kaca kecil, saat melihat bayangan tubuh ku yang sekarang. Aku terkejut setengah mati, aku bereinkarnasi lagi... Sekarang reinkarnasi nya bukan main, aku menjadi kokushibo- tidak ini lebih tepatnya aku berada di tubuh Michikatsu (bocil).

"WAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!" Secara tidak sadar aku berteriak histeris, sangking kerasnya sampai-sampai beberapa pelayan di rumah ini langsung membuka kamar yang ku tempati.

Ku lihat juga, ada Yoriichi kecil yang memandangi ku dari balik kejauhan bersembunyi di balik pohon. Tatapannya kosong dan ia hanya diam tak berbicara, mungkin ini sebelum Yoriichi berbicara pertama kalinya dengan Michikatsu.

"Astaga, ada apa tuan muda?" Ucap salah satu pembantu itu dengan tatapan khawatir,

'aduh, alasan apa ya...' aku bingung harus beralasan seperti apa, masa ngomong kalau aku kaget karena reinkarnasi lagi? Ya enggak dong!
Akhirnya aku memutuskan untuk...

"Ada banyak semut di selimut ku, sakit sekali..." Ya, ku putuskan untuk membuat alasan konyol seperti itu. Lagian aku masih bocil, mungkin mereka gampang ku bohongi.

Aku pun menggaruk bagian leher dan lengan ku sampai memerah agar mereka percaya. Untung saja alasan ku ini berhasil jadi mereka mengambil futon dan selimut ku untuk di jemur.
Aku juga di obati agar tidak iritasi.

☘︎☘︎☘︎

Sudah 4 minggu aku berada di tubuh Michikatsu, semenjak aku berada di tubuh ini. Aku jadi sering main secara diam-diam di tempat Yoriichi, membawa makanan kesukaan ku (kesukaan N bukan Michikatsu), membawa mainan yang aku buat sendiri, dan hal-hal lainnya.

Aku teringat sesuatu, Michikatsu memberikan Yoriichi sebuah seruling jadi,
Malam-malam aku menebang bambu dan memodifikasi dengan sedemikian rupa agar menjadi seruling, berbeda dengan buatan Michikatsu yang asli. Aku membuat seruling yang agak lebih panjang.

Diam-diam ku datangi ruangan Yoriichi untuk memberikan suling yang aku buat untuknya,

"Hei, adikku... Aku membuat suling ini untukmu, saat kamu sedang dalam kesulitan tiup lah suling itu. Aku pasti akan datang!" Bisikku sambil menyerahkan suling untuknya pandangan Yoriichi tetap kosong tapi aku gamau menyerah!

Ku elus ujung rambutnya sambil tersenyum, ah~ Yoriichi saat bocil menggemaskan andai aku bereinkarnasi di tubuh lain aku bisa saja jadi kekasih nya. Namun apalah daya, raga yang aku pakai sekarang adalah raga Michikatsu, aku hanya harus menjadi peran kakak yang baik untuk adiknya.

"Sudah ya, aku pergi dulu. Sebelum ayah mengetahui aku berada disini!" Ucap ku lalu segera beranjak pergi.

====================================

Tidak kusangka, sudah beberapa tahun aku berada di tubuh ini. Sedikit merasa bersalah karena telah mengambil alih raga Michikatsu.

Kini aku sedang berlatih pedang di kebun, walau fokus berlatih aku menyadari Yoriichi sedari tadi bersembunyi di balik pohon. Memperhatikan ku, seperti biasa dia selalu diam.
Kadang aku juga agak lelah dan stress karena dengan berbagai hal yang kulakukan untuk membuat hubungan baik dengannya hasilnya tetap sama. Ia tetap saja murung.

Sejujurnya dengan Yoriichi terus menerus menatap ku dalam diam seperti itu membuat ku agak merinding.

Ku biarkan saja karena latihan ku belum selesai, 15 menit berlalu akhirnya aku beristirahat sejenak. Selain itu aku gamau membuat Yoriichi berdiri begitu lama di balik pohon itu.

Kami bertatapan sejenak agak canggung jadi aku memutuskan hanya tersenyum tipis kepadanya. Hingga suatu hal yang kunanti akhirnya tercapai...

"Kakak, apa mimpi mu adalah jadi samurai terhebat di negeri ini?"

Inilah yang aku nanti kan selama ini, akhirnya Yoriichi berbicara. Sangking senangnya, aku sampai menjatuhkan pedang kayu yang kupakai untuk berlatih, tidak bisa berkata apa-apa lagi selain tersenyum.

Apalagi melihat senyuman pertama kali dari Yoriichi, ah lucunya! Andai saja Michikatsu yang asli tidak iri dengki ia bisa melihat betapa menggemaskan nya Yoriichi!

"Aku juga mau jadi seperti mu. Aku mau jadi samurai terkuat yang kedua di negeri ini!" Ujar Yoriichi dengan senyuman nya yang halus dan menggemaskan.

Tak sadar aku memeluk Yoriichi, ingin menangis tapi harus ku tahan. Nanti citra 'kakak laki-laki' akan rusak di hadapan adiknya.

Aku tidak berkata apapun, hanya memeluk nya dalam diam. Yoriichi memeluk ku kembali, rasanya senang sekali bisa di peluk sama calon pemburu iblis terkuat ini.

'kini kau adikku, walau nanti kau akan lebih kuat dariku. Aku akan tetap melindungi mu!'. Batinku.

2 menit lamanya, hingga ibu keluar dari kamar. Aku segera melepaskan pelukan dan menyuruh Yoriichi untuk menemani ibu.
Ia menurut dan segera membantu ibu entah ia ingin pergi kemana, aku hanya memperhatikan mereka pergi.

.
.
.
.
.

BERSAMBUNG!

Story'by: AnakMegalodon

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tᴜʀɴɪɴɢ Tɪᴍᴇ Bᴀᴄᴋ || Kɴʏ AᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang