chapter 3

63 6 2
                                    

"Jangan berisik, Nicky, kau tidak lihat om sedang mandi?" Nicky dengan heboh memasuki kamar om nya itu dan yang terlihat hanya kamar kosong dengan perabotan dan lemari buku yang lumayan besar

"Oh? Om mau Nicky liat?" Ucap Nicky santai sambil duduk di kasur setelah ngambil satu buku buat dibaca

Kebetulan, om nya itu pecinta koleksi buku lama, tampa sadar nicky malah ikut-ikutan suka baca berberapa koleksi milik chang in

"Om lemparin rudal kamu" Sahut chang in dari dalam kamar mandi membuat nicky tertawa

'Kali kali ganggu om sendiri gapapalah' kaum hawa pasti tau jika jeong chang in sangat masuk kriteria sugar daddy idaman, nicky sendiri mengakui jika om nya itu sangat tampan, terlebih lagi uangnya yang deras seperti sungai, haha

Tiba-tiba mata gadis itu tertuju pada sebuah laptop di meja kecil dekat ranjang

"Om ada yang telfonn!"

"Jam segini? Siapa?"

"Mana ku tau!"

"Angkatin buat om"

Nicky kembali mendecih, chang in mandi lebih lama dari pada gadis, apa chang in sibuk menggelar konser dadakan didalam sana? Tapi tak ada suara nyanyian selain suara air yang berjatuhan dari shower

Nicky berbaring dan menopang dagunya sambil mengangkat panggilan di benda pipih itu

"Wow..." Secara spontan decakan kagum keluar dari mulut yang mengulum permen batang itu

Hal yang pertama yang dilihat dari layar laptop oleh nicky adalah sepasang tangan lentik yang memegang sebuah gelas

Ini pertama kali bagi nicky melihat tangan seindah itu
besar, pucat dan urat yang terletak disana membuat matanya berbinar karna terpesona

'Kuku dipoles pake apa ya? Kok kek kaca buram? TANGAN AJA GANTENG WEH' batin nicky sibuk sendiri

"Siapa ini?"

Sial, suaranya saja spek om om penyiar radio, fiks idaman nicky

"Dimana instruktur jeong chang in?"

"Oh- eum... O-orangnya lagi mandi tuh, bentar lagi keluar" Sangking freeze nya nicky sama suara pria tadi, bocahnya jadi gagap

"Lalu...siapa kamu, dan menerima telefon untuk nya?"

"Aku keponakan nya, pemilik kamar ini sedang asik berendam di kamar mandi nya, mau nitip pesan?"

nicky mendengar kekehan kecil di seberang sana "Oh, aku tau, kau pasti keponakan nya yang lebih muda ya? Siapa nama mu?"

'Duh..bahasa subtle lagi, eh? Jarang ada yang tau om chang in punya dua ponakan, gwejh tidak sering di ekpos karna sedikit spesial' batin nicky, kalimat terakhir, ia mendengarnya sendiri dari chang in

"Jeong nicky, kamu?"

"Ilay."

'Nice, namanya pendek dan mudah diingat, tapi mana mungkin gue lupa orang dengan tangan dan suara sebagus ini?'

"Kenapa?"

"Uhm, sebelumnya ada yang ngasih tau nggak sih kalo tangan mu itu bagus banget? Aku sendiri baru liat tangan sebagus itu" Nicky menunjuk kearah layar

"Tangan ku?" Pria itu menjeda ucapan nya "aku belum pernah mendengar itu sebelumnya, belum ada yang memuji tangan ku sebelum ini, apa kau menyukainya?"

Nicky bangun dari kasur dan meronggoh saku celana jeans pendek sepahanya mencari permen "iya.. Mereka cantik banget" Ucap gadis itu sambil membuka bungkus permen batang yang ada ditangan nya

"Kalau begitu kau bisa memotong nya dan mengambil nya setelah aku mati" Pria itu kembali menjeda ucapan nya "sebagai gantinya, kau harus memasangkan tangan mu padaku, sebuah mayat tampa tangan terlihat akan menyedihkan"

Nicky tertawa kemudian, ah, gawat, dua orang Brutal itu severkuensi

"Seperti nya instruktur jeong sangat menikmati acara mandi nya ya? Aku akan meninggalkan pesan pada mu jika kau tidak keberatan"

"Seribu pesan pun kujabani untuk orang yang punya tangan ganteng"  Nicky menopang dagunya dan tersenyum ala playgirl

Reader chan pada pasti buaya betina y, ckp tw.

"Aahaha, baiklah, sampaikan pada nya kalau aku menemukan buku yang dia cari, mitologi dari laurent gastillet edisi tahun 1925, dengan harga 7,000 dolar"

"Eh buset, semahal itu buat satu buku!?"

"Kupikir instruktur jeong akan senang jika tau aku menemukan buku yang ia cari dengan harga terjangkau, baiklah, kalau begitu sampai jumpa, kuharap kita bertemu lagi"

*tut*

Nicky meringis dalam batin, siapa sangka buku usang ini punya harga yang fantastis, pikir nya sambil menatap buku yang barusan ditaruhnya di sisi ranjang

"Kau sedang ada kontes bertatapan dengan buku? Jika mau kau boleh meminjamnya" Chang in yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan bathrobe dan handuk kecil ditangannya, tak lupa rambut nya yang masih basah menambah pemandang jadi uwoghjdisheosns

Nicky, om mu semangat author-adel

*dikeroyok berjamaah oleh reader chan*

"Nicky belum punya nyali buat minjam buku yang harga nya hampir setara satu ginjal" Peace Nicky

"Kau jadi tau harga buku? Tapi buat yang satu itu tidak terlalu mahal"

"Orang tadi yang ngasi tau, namanya...ilay"

"Apa?"

"Iya, dia nyebut dirinya ilay kok, terus..woo tangannya cakep parah, deep voice juga! Terus dia juga keliatan nya deket banget sama om, kalo ngga dia pasti gabakal tau kan kalo aku kembaran kak jae?"

"Ilay...dia bilang seperti itu?"

"Om gakenal?"

"K-kenal dong, cuma mungkin sudah lama tidak mendengar sebutan itu, kamu bilang tangannya bagus ya? Haha...aku yakin dia lebih sering mendengar orang-orang bilang tangan nya mengerikan" Chang in meletakkan handuk dikepala keponakan nya itu "kurasa dia sangat menyukai mu"

"Suka gimana?" Tanya Nicky bingung

"Kau akan tau nanti."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ayay, captain! [ilay riegrow-readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang