Al mengendarai sepeda motornya keluar dari pekarangan rumah Asther. Ia berjalan beberapa meter dari rumah Asther lalu berhenti disalah satu rumah yang terlihat seperti kos-kosan
"Lo dikosan? Bukain gerbang, gue didepan." Al sedang menelpon ke mantan pacarnya, Luvita.
"Si anjir, bentar-bentar gue bukain." Suara gerbang dibuka menampilkan wanita dengan kulit kuning langsat mengenakan baju sepusar berwarna pink dan celana pendek di atas lutut.
Al segera memasukkan motornya kedalam dan Luvita menutup gerbang.
"Luv, kangen." Al merangkul pundak gadis yang sangat pendek jika dibandingkan dengannya.
"Kangen atau sange?" Ah, walaupun hubungan mereka sudah berakhir dan sudah memiliki kekasih satu sama lain. Tetapi dua orang ini sering melakukan sex bersama dengan alasan bahwa pasangan mereka tidak bisa memuaskan napsu mereka.
Al tersenyum tengil sambil menggosok rambutnya. Luvita menggulirkan matanya, "Bentar aja, gue lagi capek." Al segera menganggukan kepalanya, dan mulai menghisap bibir Luvita.
"Lo ada pengaman Luv?" Al membuka bajunya dan memperlihatkan otot perutnya yang sangat seksi. Gadis itupun mulai menciumi leher Al lalu turun berganti ke perut seksi miliknya.
"Lo ada pengaman kagak njir."
"Oon, dilaci noh." Luvita membuang baju berwarna pinknya itu dan menyisakan baju dalam berwarna putih dengan renda sebagai hiasan. Al merobek bungkus kondom tersebut dan memasangkannya penis.
"Langsung Al?" Luvita menggaruk tengkuknya karena heran, biasanya Al akan melakukan pemanasan terlebih dahulu.
"Katanya capek, cepet aja."
Gadis itu hanya tersenyum canggung.
~
Al mengeluarkan penisnya dari vagina Luvita dan membuang kondomnya ke tempat sampah.
"Ah ah." Gadis itu terbaring dikasur setelah Al mengeluarkan penisnya. Lelaki itu langsung memakai celananya kembali dan ikut berbaring dikasur.
"Luv, menurut lo gue brengsek ga?" Al menolehkan kepalanya ke Luvita yang sedang berbaring.
"Dih, baru nanya lo. Al, lo berengsek banget anjir. Gue masih inget banget kita putus gara-gara lo selingkuhin gue." Luvita balik menatap Al
"Kaga sengaja anjir, lagian Teffani cakep banget asli."
"Gaada ya namanya selingkuh ga sengaja, itu mah lo yang napsuan." Kedua orang itu terkekeh.
"Menurut lo gue pantes ga buat Asther?"
"Jujur aja, gue pengen lo putus sama Asther. Bukannya gue gamonin elo atau bagaimana, tapi kek anjir? Asther, lo serius pacarin Asther?"
Al mendumel, "Ah elah, sama aja kayak Dewa."
"Dewa kelas gue? Eh anjir, bukannya tuh orang suka Asther ya. Anjirr, gue udah lama kejar tuh cowok, kaga ditanggapin anjay. Satu spesies kayak lo ternyata."
"Gue ga nanya."
"Heran gue, Asther kok mau gitu sama lo. Udah nyebelin, hobi selingkuh. Kayak What."
"Gue ganteng soalnya." Tangan Al membentuk huruf V, sedikit menyipitkan matanya dan memanyunkan bibirnya.
"Gantengnya juga pacar gue." Balas Luvita
"Nyelekit banget kata-katanya."
"Udah ah, engga balik?" Luvita mendorong tubuh besar milik Al menjauh darinya. Dan, kedubrak! Tubuh Al terjatuh, ia meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya yang sakit akibat terbentuk lantai.
"Jahat banget lo."
"I'm just girl." Luvita menyatukan kedua telunjuk miliknya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHER (hiatus)
FanfictionCowok sepolos Asther jadian sama cowok yang dikenal brengsek dan playboy kaya Al?!