Peringatan:
Cerita yang akan anda baca berikut mengandung banyak sekali unsur fiksi, apabila ada kesamaan baik dalam nama, tempat, instansi, dll. Semua hanyalah fiksi belaka dan karangan dari pembuat cerita, tidak ada maksud untuk menjatuhkan dan menjelekkan pihak tertentu. Jadi harap mohon diperhatikan baik – baik peringatan ini. Selamat menikmati.
***
Di sebuah negara kepulauan yang besar.
Terdapat seorang pemudi bernama Nirmala Ratna Sari, ia merupakan mahasiswi jurusan hubungan internasional dari suatu universitas terkenal. Ia memiliki cita – cita yang cukup ambisius yaitu menjadi Menteri Luar Negeri di usia muda, motivasi itulah yang membuatnya semangat berkuliah di jurusannya.
Namun ia sebenarnya memiliki kekurangan dalam dirinya, yaitu rasa tidak percaya dirinya. Ia berkali – kali gugup ketika ingin berbicara dengan orang lain, serta tidak bisa berbicara dengan suara yang keras sehingga orang susah menangkap apa yang ia bicarakan.
Hingga suatu hari terdapat berita yang cukup besar, yaitu meningkatnya tensi dunia yang diakibatkan oleh persaingan geopolitik antara negara – negara besar. Lantas ketika di kelas, salah satu dosen meminta semua mahasiswanya untuk berdiskusi terkait hal ini guna mencari solusi permasalahan dan apa manfaatnya bagi bangsa ini.
"Baik karena hari ini saya akan pilih secara acak untuk menyampaikan pendapatnya, beserta alasannya," tegas Pak Dosen.
Semua memperhatikan Pak Dosen dengan seksama.
"Pertama, Nirmala Ratna Sari silahkan!"
Nirmala lantas berdiri dengan cepat, meski begitu seluruh badannya gemetaran karena rasa gugup dan dengan suara pelan Nirmala berkata.
"Aaaahh... Apa yang harus dilakukan dengan kita sebagai generasi penerus bangsa adalah dengan cara membuka seluruh kesempatan berdialog terkait perdamaian, sesungguhnya perselisihan dan peperangan hanya akan merusak satu sama lain dan tidak akan ada untungnya."
"Lantas, apa alasan kamu menyatakan hal tersebut ?" tanya Pak Dosen.
Dengan sedikit gugup Nirmala menjawab.
"Karena ketika menghadapi suatu masalah, kita tidak boleh hanya termakan salah satu opini dari salah satu pihak saja Pak. Kita harus melihat permasalahan inti yang dihadapi kedua belah pihak dan berusaha semaksimal mungkin mencari solusi terbaiknya."
"Lantas apa keuntungan yang dapat kita ambil dari sikap ini?" lanjut tanya Pak Dosen.
"Keuntungan yang akan kita dapatkan adalah kepercayaan, karena menurut saya kepercayaan dapat – "
Karena kegugupannya, Nirmala pun menggigit lidahnya sendiri ketika berbicara.
"Aduh..."
Seisi kelas pun tertawa melihat tingkah gugup dari Nirmala, beberapa bahkan mengatakan dia terlihat imut ketika seperti itu.
"Aduh, mohon maafkan saya Pak," ucap Nirmala dengan sedikit ketakutan.
"Tenang saja Nirmala, saya tidak akan menggigit kok," lanjut canda Pak Dosen.
Seisi kelas pun tertawa dan ketika selesai Nirmala pun melanjutkan berbicaranya.
"Saya ulangi lagi, apa yang kita dapatkan nanti adalan sebuah kepercayaan. Dalam berhubungan, baik dengan sesama individu maupun berkelompok kita pasti butuh yang namanya kepercayaan. Dengan mendapat kepercayaan kita akan mendapatkan hal – hal yang mampu membantu kita dan akan dipercaya juga sebagai mediator ketika masalah – masalah seperti ini muncul lagi di masa depan. Hal tersebut sangat membantu demi kemajuan bangsa dan negara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Novaaa_Pen Antology Series
Short StoryKumpulan cerpen - cerpen dari Novaaa_Pen ditengah kesibukan duniawi sekaligus ngisi waktu luang dengan asal menulis cerpen aja yang terlintas di kepala. Enjoy :D