Episode 02: Filosofi 4 Musim

1 0 0
                                    

*Note: Cerpen ini kubuat di tahun 2021, waktu masih awal - awal kuliah dan masih kelas online. Karena kebetulan aku mahasiswa Sastra Jepang, jadi ini cerpen ada sedikit unsur - unsur bahasa Jepangnya. Jadi maaf kalo semisal agak sedikit cringe... Enjoy :D



Peringatan:

Cerita yang akan anda baca berikut mengandung banyak sekali unsur fiksi, apabila ada kesamaan baik dalam nama, tempat, instansi, dll. Semua hanyalah fiksi belaka dan karangan dari pembuat cerita, tidak ada maksud untuk menjatuhkan dan menjelekkan pihak tertentu. Jadi harap mohon diperhatikan baik – baik peringatan ini. Selamat menikmati.

***

Perkenalkan namaku Randi, aku hanyalah seorang pria biasa yang memiliki pekerjaan sebagai penulis sekaligus traveler vlogger. Aku memiliki rambut hitam pendek yang sedikit berantakan, pupil mata berwarna hitam pekat, dahi yang lebar dan bintik – bintik jerawat di kedua pipiku. Sekarang ini aku sudah berumur tiga puluh sembilan tahun dan masih berstatus lajang ultimatum, harap maklum karena memang hampir tidak ada wanita yang menyukaiku dan aku sendiri agak malas buat mencari jodoh.

Lupakan itu sekarang dan mari kita lanjutkan ceritanya, sekarang ini aku sedang bekerja dan tinggal di sebuah negara yang sangat indah akan pemandangannya. Negara tersebut bertajuk "Negeri Sakura" yang semua orang sudah tahu akan julukan tersebut.

Lantas pada kesempatan kali ini, aku akan menceritakan apa saja yang sudah aku alami di negeri ini dengan perspektif filosofi empat musim. Jadi, selamat menikmati.

***

"Awal yang indah akan selalu membawa semangat bagi siapapun yang berniat untuk melakukan suatu hal" – Randi 2021.

春(Haru), awal yang indah di musim semi.

Ditemani dengan indahnya pemandangan bunga sakura yang mekar dan berguguran, aku berjalan menuju sebuah gedung yang cukup besar di mana terlihat banyak pegawai berkumpul untuk berangkat bekerja.

Di sebuah perusahaan yang cukup besar ini, diriku memutuskan untuk bekerja dan menjadikannya sebagai tempat perantauanku. Meskipun aku harus meninggalkan ayah dan ibuku berdua di kampung halaman dengan harapan menunggu kepulangan anak satu – satunya saat sudah sukses nanti.

Aku bekerja di sebuah perusahaan yang mengelola bidang pariwisata, walau statusku kini masih bekerja sambilan dikarenakan kesibukan diriku sembari mengambil S2. Namun aku tidaklah merasa lelah, karena aku melalukan ini demi masa depanku yang lebih cerah dan bisa membahagiakan kedua orang tua di rumah.

Di perusahaan aku berteman dengan seorang pria yang bernama Gundou Matsuda-san, dia adalah senior di tempat aku bekerja. Dia orang yang memiliki tubuh cukup berisi dengan kepala botak, namun terkesan tegas. Meskipun dia memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan, namun hal itu tidak membuatnya gengsi terhadap orang lain. Bahkan ia lebih sering bergaul dengan para junior di perusahaan dan membantu setiap ada yang mengalami kesulitan.

Dia orang yang sangat baik, usianya pun tergolong masih muda dan ia sangat baik kepada semua orang. Kehidupanku di sini pun jauh lebih mudah berkat bantuan dari Matsuda-san, mulai dari berkomunikasi hingga mengajarkan bagaimana cara melakukan perjalanan dengan densha atau kereta komuter.

Selain itu juga, banyak senior – senior di perusahaan yang memang baik akan tetapi ketegasan dan keprofesionalitas tetap mereka junjung tinggi. Yah namanya juga tinggal di negara yang terkenal disiplin, mau tidak mau diriku lah yang harus beradaptasi dan mengikuti aturan yang ada.

Novaaa_Pen Antology SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang